TRIBUNBATAM.id, BATAM – Angin laut yang sejuk menyambut riuhnya tepuk tangan para penonton di pesisir pantai pelantar dermaga Tanjung Riau Sekupang, Minggu (8/9) siang.
Suasana Festival Pesta Anak Pantai terasa meriah dengan suguhan tarian tradisional yang khas dengan Melayu, yakni Joget Dangkung.
Di bawah langit yang mendung disertai rintik hujan, lantunan musik khas Melayu mengalun dan mengiringi gerakan para penari yang memikat perhatian.
Meski dibawah tenda terpal beralaskan tanah, penampilan Joget Dangkut yang berada tidak jauh dari bibir pantai itu dapat menyulap perhatian pengunjung, termasuk walikota Batam, M Rudi saat itu.
Mendengar rentak dendang musik Melayu, walikota Rudi yang baru saja usai melepas perlombaan sampan layar di ujung dermaga pelabuhan Beton langsung menghampiri para penari. Sontak para penari pun merasa terharu dan langsung mengajak Rudi untuk berjoget.
Baca juga: Siswa dan Guru SMPN 2 Karimun Dikejutkan Oleh Ular Sanca Sepanjang Dua Meter Saat Goro
Didampingi perangkat Kecamatan dan toko masyarakat, Rudi pun mulai menggoyangkan tangan dan tubuhnya. Gerakannya lamban laun makin cepat mengikuti irama musik, hanya saja penampilan joget Rudi tampak amatir bak pemula.
Melihat walikota Rudi menari, mendadak para emak-emak pengunjung pun turut menari-nari. Apalagi saat Rudi mengeluarkan segepok uang ‘merah’ untuk menyawer para penari joget Dangkung.
Saweran Rudi pun turut memancing para tokoh masyarakat lainnya untuk turut menyawer.
Melihat itu, para penari joget Dangkung itu pun makin semangat, tampil maksimal. Tawa dan senyuman warga, menambah keriuhan siang itu.
Apalagi joget Dangkung dikenal dengan gerakan yang lincah, enerjik, dan penuh keakraban. Penari dan penonton kerap terlibat secara langsung, menjadikan suasana penuh kebersamaan dan kegembiraan.
Dengan nuansa laut dan budaya Melayu, sekelompok penari muda dan tua tampil mengenakan pakaian tradisional berwarna cerah, merah. Kain songket berkilau dan selendang yang berkibar mengikuti setiap gerakan tubuh para penari. Iya, itu semakin mempercantik penampilan mereka.
Baca juga: Tim SMKN 7 Batam Akan Bertemu MAN 2 Batam di Final Turnamen Futsal UT Batam 2024
Dengan irama musik gambus dan gendang yang berdentum, para penari terus mengajak para penonton, baik anak-anak maupun dewasa, ikut bergerak mengikuti alunan musik.
"Joget Dangkung ini bukan sekadar tarian, tapi simbol kekuatan tradisi masyarakat pesisir Kepri. Setiap gerakan mencerminkan kehidupan sehari-hari yang sederhana, tapi penuh kegembiraan," ujar Abdullah Basri, seorang tokoh masyarakat pesisir Batam yang sejak kecil sudah terbiasa melihat tarian ini di berbagai perayaan.
Abdullah merupakan pemain gendang dalam musik Dangkung siang itu. Saat memainkan gendang, ia tampak ligat layaknya pro. Tak hanya memainkan musik Dangkung, Abdulla juga merupakan penari handal joget Dangkung.
Abdullah Basri yang juga Pimpinan Sanggar Pantai Basri Batam itu mengaku joget Dangkung merupakan sala satu warisan budaya Melayu Kepri yang sering ditampilkan sanggarnya pada acara pernikahan, festival dan kemeriahaan lainnya.
“Pada setiap acara, sanggar kita sering tampil membawakan joget Dangkung. Dengan begini juga kita bisa menjaga warisan budaya Melayu yang sudah ada sejak dahulu,” ujarnya.
Apalagi, kata dia joget Dangkung pernah populer sejak masa pemerintahan Kerajaan Melayu Bentan, Riau-Lingga hingga pada era tahun 1960-an.
Kelompok joget dangkong tidak hanya terdiri atas pemain musik, tetapi kadang penari dan penyanyi. Para penari didandani dengan pakaian dan perhiasan yang mencolok sehingga mampu memberikan daya tarik.
Festival Pesta Anak Pantai yang digelar itu bukan hanya sekadar acara hiburan, melainkan juga menjadi ajang melestarikan tradisi yang semakin jarang terlihat.
Joget Dangkung, yang dulunya sering ditampilkan di pesta-pesta rakyat atau perayaan adat, kini perlahan mulai berkurang penampilannya seiring perkembangan zaman. Namun, melalui festival ini, masyarakat berharap tradisi ini terus hidup dan dikenalkan kepada generasi muda.
"Banyak anak-anak muda sekarang yang tidak lagi mengenal Joget Dangkung, jadi festival ini penting untuk mereka agar mengenal dan mencintai budaya kita," lanjut Abdullah.
Seiring dengan festival yang diisi dengan berbagai lomba dan pertunjukan seni, kehadiran Joget Dangkung menjadi daya tarik tersendiri. Penonton, tak henti-hentinya mengabadikan momen melalui ponsel mereka. Senyum dan tawa terdengar di seluruh penjuru pantai, terutama ketika para penari mulai mengajak penonton untuk ikut menari bersama. (TRIBUNBATAM.ID/bereslumbantobing)
Baca berita Tribunbatam.id lainnya di Google News