TRIBUNBATAM.id, ANAMBAS - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kepulauan Anambas masih menjadikan atensi kebutuhan dan pemerataan sinyal telekomunikasi di sejumlah desa.
Salah satu upaya yang masih bergulir sampai saat ini yakni mendorong kembalinya layanan sinyal BTS USO program Bakti Komdigi yang diberhentikan (diterminasi) per 1 Maret 2025.
Dalam surat Komdigi Nomor :3104/BUKIT.31.3/KS.01.03/12/2024 tanggal 31 Desember 2024 ada sembilan desa atau pulau yang diberhentikan layanannya.
Sembilan desa itu meliputi Rewak, Tiangau, Serat, Bukit Padi, Munjan, Belibak, Air Putih, Mengkait dan Batu Belah.
"Sudah dihentikan sejak 1 Maret kemarin. Sebelum diberhentikan BAKTI Komdigi telah beri pemberitahuan kepada kami Desember 2024 lalu,” ujar Kepala Diskominfotik Anambas, Japziral kepada TribunBatam.id, Selasa (1/4/2025).
Baca juga: Bupati, Wabup dan Sekda Anambas Kompak Open House Bersama pada Hari Pertama Idulfitri 1446 Hijriah
Ia mengatakan, atas pemberhentian layanan itu pihaknya telah melayangkan surat permohonan agar BAKTI Komdigi dapat melakukan moratorium.
"Surat sudah kami sampaikan, saat ini masih proses untuk diverifikasi, semoga permohonan kita dapat dipertimbangkan," sebut Kadiskominfotik Anambas itu.
Untuk menyegerakan permohonan itu pihaknya merencanakan Bupati dan Wakil Bupati Anambas audiensi langsung ke BAKTI Komdigi.
"Selepas lebaran inilah, kami akan coba sampaikan ke pimpinan baru, pak bupati dan pak wakil agar silaturahmi langsung ke sana, menyampaikan kondisi sinyal di Anambas," terangnya.
Menurutnya, persoalan pemberhentian layanan BTS USO BAKTI Komdigi tidak hanya terjadi di Anambas, namun juga terdampak ke 150 kabupaten/kota se Indonesia.
Baca juga: Wakil Bupati Anambas Salat Id di Masjid Agung Baitul Makmur, Sampaikan Pesan Idulfitri kepada Jemaah
"Yang terdampak banyak. Kalau di Kepri Natuna, Anambas, Lingga dan Bintan. Karena kita dan Natuna yang cukup banyak, maka kita akan coba upayakan," jelasnya.
Meski pihaknya menunggu balasan dari pusat, namun secara lisan, pihak BAKTI Komdigi telah mau mempertimbangkan kondisi sinyal di Anambas.
"Mudah-mudahan lah upaya kita ini membuahkan hasil yang baik. Pihak Bakti Komdigi mau melakukan moratorium kembali," bebernya.
Sebagai informasi, eksisting total layanan akses telekomunikasi sinyal 4G di wilayah perbatasan Indonesia ini tersebar di 66 titik tower.
Itu baik yang dibangun oleh operator seluler maupun program pembanguan tower BTS BAKTI Komdigi RI.
Untuk BTS USO program BAKTI Komdigi yang sudah berjalan sebanyal 29 titik tower tersebar di berbagai desa.
Baca juga: Polisi Patroli Rumah Warga Anambas yang Ditinggal Mudik, Pastikan Kondisinya Aman
Adapun pemutusan layanan BTS USO dilakukan dengan beberapa alasan seperti;
1. Terdapat BTS USO yang low trafic dan/atau low user
2. Terdapat lokasi BTS USO yang tercover BTS 4G reguler
3. Terdapat lokasi BTS USO yang tercover sinyal reguler operator
4. Ketersediaan anggaran BAKTI. (TribunBatam.id/Noven Simanjuntak)
Baca juga Berita TribunBatam.id lainnya di Google News