BATAM, TRIBUNBATAM.id - Ratusan barcode Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi di Kepri, termasuk Batam, diblokir oleh PT Pertamina Patra Niaga Regional Sumatera Bagian Utara (Sumbagut).
Penyebabnya karena ditemukan banyak digunakan tanpa sepengetahuan pemiliknya.
Pemblokiran ini menyasar barcode Pertalite dan Bio Solar yang terdeteksi aktif digunakan, namun tidak sesuai dengan riwayat konsumsi dari pemilik terdaftar.
Sementara itu, puluhan karyawan Harmoni Suites Hotel (HSH) Batam kini terkatung-katung nasibnya.
Sejak 16 Mei 2025 lalu, mereka tak lagi bekerja setelah perusahaan itu menyatakan tutup, usai aksi mogok kerja yang dilakukan serikat buruh sehari sebelumnya.
Ketua Federasi Serikat Pekerja Pariwisata SPSI Kota Batam, Subri Wijarnako menilai, penutupan hotel yang berlokasi di Kecamatan Lubuk Baja itu merupakan tindakan balasan terhadap aksi mogok yang sah secara hukum.
Masih dari Batam, viral seorang bocah laki-laki sempat ditinggal orangtuanya di rumah sakit setelah mengalami luka robek di kepala.
Informasi yang dihimpun Tribun Batam, kejadian viral di Batam itu berlokasi di Rumah Sakit Rumah Sakit Camatha Sahidya, Muka Kuning, Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).
Bocah laki-laki berumur 3 tahun tersebut diantar oleh orangtuanya ke rumah sakit pada Jumat (23/5/2025).
Setelah itu, ia ditinggal begitu saja dan baru dijemput pada Minggu (25/5/2025).
Tiga informasi ini bagian di antara berita populer Tribun Batam hari ini, Senin 26 Mei 2025 yang mungkin terlewatkan bagi Anda untuk membacanya, berikut informasinya:
Ratusan Barcode BBM di Kepri Diblokir Pertamina: Dipakai Tanpa Sepengetahuan Pemilik
BATAM, TRIBUNBATAM.id - Ratusan barcode Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi di Kepri, termasuk Batam, diblokir oleh PT Pertamina Patra Niaga Regional Sumatera Bagian Utara (Sumbagut).
Penyebabnya karena ditemukan banyak digunakan tanpa sepengetahuan pemiliknya.
Pemblokiran ini menyasar barcode Pertalite dan Bio Solar yang terdeteksi aktif digunakan, namun tidak sesuai dengan riwayat konsumsi dari pemilik terdaftar.
"Ada, banyak, ratusan lebih. Itu karena muncul laporan-laporan dari masyarakat. Misalnya, orang tidak beli solar tapi kuotanya berkurang. Dari situ ketahuan kalau barcode-nya sudah disalahgunakan," ujar Area Manager Communication, Relation & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut, Susanto August Satria, Minggu (25/5/2025).
Ia tidak menyebut berapa detail jumlah barcode yang diblokir di Kepri.
Baca juga: Breaking News, Polda Kepri Ungkap Modus Penyelewengan BBM Subsidi di SPBU Kabil Batam
Baca Selengkapnya
Serikat Pekerja Pariwisata Batam Respons Penutupan Harmoni Suites Hotel dan Nasib Pekerja
BATAM, TRIBUNBATAM.id - Puluhan karyawan Harmoni Suites Hotel (HSH) Batam kini terkatung-katung nasibnya.
Sejak 16 Mei 2025 lalu, mereka tak lagi bekerja setelah perusahaan itu menyatakan tutup, usai aksi mogok kerja yang dilakukan serikat buruh sehari sebelumnya.
Ketua Federasi Serikat Pekerja Pariwisata SPSI Kota Batam, Subri Wijarnako menilai, penutupan hotel yang berlokasi di Kecamatan Lubuk Baja itu merupakan tindakan balasan terhadap aksi mogok yang sah secara hukum.
"Surat mogok kerja sudah disampaikan tanggal 15 Mei, dan diterima Disnaker serta pihak perusahaan. Tapi keesokan harinya, justru keluar surat pemberitahuan bahwa perusahaan ditutup. Tidak ada penjelasan alasannya kenapa ditutup, hanya pemberitahuan," ujar Subri, pada Minggu (25/5/2025).
Baca juga: Pekerja Harmoni Suites Hotel Batam Demo Tuntut Hak, Kecewa Hotel Tutup Mendadak
Baca Selengkapnya
Polres Bintan Periksa 6 Nelayan Berakit Soal Solar, Kasat Reskrim: Hanya Miskomunikasi Saja
TRIBUNBATAM.id, BINTAN - Polisi meminta keterangan enam nelayan Desa Berakit, Kecamatan Teluk Sebong, Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) atas dugaan penyalahgunaan bahan bakar minyak (BBM).
Mereka sebelumnya diduga menyelewengkan BBM jenis solar.
Atas informasi tersebut, Tribun Batam kemudian mendatangi Desa Berakit untuk mengumpulkan informasi lapangan.
Kepala Desa Berakit, Muhammad Darussalam pun membenarkan adanya sejumlah nelayan Desa Berakit yang dibawa polisi untuk diminta keterangan.
Nelayan itu dibawah pada pada Jumat (23/5/2025) sore.
Baca Selengkapnya
Viral di Batam Bocah 3 Tahun Luka Robek di Kepala Sendirian di RS, Nakes Ungkap Kondisinya Kini
TRIBUNBATAM.id, BATAM - Viral di Batam seorang bocah laki-laki sempat ditinggal orangtuanya di rumah sakit setelah mengalami luka robek di kepala.
Informasi yang dihimpun Tribun Batam, kejadian viral di Batam itu berlokasi di Rumah Sakit Rumah Sakit Camatha Sahidya, Muka Kuning, Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).
Bocah laki-laki berumur 3 tahun tersebut diantar oleh orangtuanya ke rumah sakit pada Jumat (23/5/2025).
Setelah itu, ia ditinggal begitu saja dan baru dijemput pada Minggu (25/5/2025).
"Anak itu diantar hari Jumat karena ada luka di kepala, jadi awalnya kami langsung tangani. Namun saat penanganan, orang tuanya pergi," kata petugas IGD yang namanya tidak mau disebutkan.
Baca Selengkapnya
UPDATE Job Fair Tunas di Batam - 21 PT Umumkan 1.700 Pelamar Lolos Seleksi Administrasi
TRIBUNBATAM.id, BATAM - Sebanyak 21 perusahaan atau PT yang mengikuti job fair Tunas Industrial Estate 2025 telah mengumumkan sejumlah nama pencari kerja yang lolos pada seleksi administrasi.
Total, 1.700 pencari kerja yang mengikuti Job Fair Tunas Industrial Estate 2025 berhak mengikuti wawancara online hingga Minggu (25/5/2025).
"Untuk rekap keseluruhan belum, karena masih ada dua perusahaan lagi yang sedang menunggu. Total lebih dari 1.700 nama tercantum dalam daftar peserta yang lolos mengikuti tahap berikutnya," ujar Angga Widjaja, panitia penyelenggara Job Fair Tunas Industrial Estate 2025 kepada TribunBatam.id.
Sementara itu, dua perusahaan yang belum mengumumkan hasil seleksi hingga saat ini adalah PT STGM dan PT Inaraya Sukses Pratama.
Nama-nama pelamar dari dua perusahaan tersebut direncanakan akan diumumkan hari ini.
Baca Selengkapnya
Kronologi Bocah di Batam Ditinggal Orangtua di RS, Erry Syahrial Minta Polisi Usut Tuntas
TRIBUNBATAM.id, BATAM - Bocah laki-laki berumur 3 tahun sempat viral di Batam bukan hanya alami robek pada bagian kepala.
Namun kondisinya yang sendirian di RS Camatha Sahidya diduga ditinggal orangtuanya menyita perhatian, khususnya Ketua Umum Perkumpulan Komisioner Perlindungan Anak Indonesia Daerah (PKPAID) se-Indonesia, Erry Syahrial.
Ia menceritakan kronologi dimana awalnya dirinya mendapat informasi dari pihak rumah sakit.
"Awalnya pihak rumah sakit memberikan informasi kepada saya bahwa anak yang ditinggalkan orangtuanya di rumah sakit," kata Erry Syahrial, Minggu (25/5/2025).
Erry menjelaskan pihaknya berkoordinasi dengan beberapa pihak untuk menyelamatkan anak tersebut.
Baca Selengkapnya
Kronologi Kapal Ikan Bawa 10 Pemancing Hanyut Gegara Badai Hingga Pulau Telang Bintan
TRIBUNBATAM.id, BINTAN - Sebuah kapal ikan hanyut terkena badai di perairan Pulau Telang, Kijang, Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).
Peristiwa itu terjadi pada Minggu (25/5/2025) sekira pukul 05.30 WIB.
Sebanyak 10 orang terjebak dalam kapal.
Mereka kala itu sedang memancing di perairan tersebut.
Seorang warga Bintan, Indra Suryawan mengungkap jika awalnya ia mendapatkan informasi dari anggota keluarganya yang ikut memancing.
Baca Selengkapnya
(Tribunbatam.id)