KEPRI TERKINI

Gubernur Ansar Ajak Gubernur Jateng dan Lampung Telusuri Jejak Sejarah Melayu di Pulau Penyengat

Penulis: Endra Kaputra
Editor: Eko Setiawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gubernur Kepri, Ansar Ahmad bersama Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ahmad Luthfi dan Gubernur Lampung, Rahmat Mirzani Djausal saat berada di Masjid Raya Penyengat di Tanjungpinang, Jumat (13/06/2025).

Laporan Wartawan Tribun, Endra Kaputra

TRIBUNBATAM.id, TANJUNGPINANG - Gubernur Kepulauan Riau (Kepri), Ansar Ahmad menyambut hangat kunjungan Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ahmad Luthfi dan Lampung Rahmat Mirzani Djausal di Tanjungpinang, Jumat (13/06/2025).

Gubernur Ansar pun  mengajak keduanya menapaki jejak sejarah dan budaya Melayu di Pulau Penyengat.

Kunjungan ini menjadi momentum silaturahmi antar provinsi sekaligus ajang pertukaran nilai budaya dan wawasan kebangsaan yang berakar dari peradaban Melayu.

Rangkaian kunjungan diawali dengan ziarah ke makam para tokoh nasional yang menjadi simbol perjuangan dan peradaban Melayu, yakni Makam Pahlawan Nasional Raja Haji Fisabilillah, Makam Engku Puteri Raja Hamidah dan Makam Pahlawan Nasional Raja Ali Haji. 

Di setiap makam, para pemimpin daerah ini memanjatkan doa sebagai bentuk penghormatan atas jasa-jasa para pendahulu bangsa.

Perjalanan dilanjutkan ke Balai Adat Melayu Pulau Penyengat. 

Di sana, para tamu istimewa disambut dengan tradisi mencuci tangan dan muka serta meminum air dari perigi tua yang berada di bawah balai adat. 

Rombongan juga mendapat penjelasan sejarah berdirinya balai adat sebagai pusat budaya dan adat istiadat Melayu.

Sebagai penutup kunjungan, para gubernur mengunjungi Masjid Raya Sultan Riau Penyengat, yang tidak hanya menjadi simbol spiritual, namun juga lambang keunggulan intelektual Kerajaan Riau-Lingga dan peradaban Melayu yang menginspirasi lahirnya Bahasa Indonesia modern.

Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Jateng, Ahmad Luthfi menyampaikan kekagumannya terhadap kekayaan budaya dan nilai religius yang dimiliki Pulau Penyengat.

“Di Pulau Penyengat ini banyak nilai-nilai religius yang harus dijaga dan bisa menjadi contoh bagi daerah Jawa Tengah,” ujarnya.

Luthfi menambahkan bahwa Pulau Penyengat membuktikan bahwa rumpun Melayu adalah basis Bahasa Indonesia.

“Kami baru tahu bahwa pusat peradaban Melayu itu ada di sini. Gurindam 12 yang kami baca dari pasal pertama hingga ke-12, sarat dengan nilai-nilai moral dan kebangsaan," ucapnya.

Ahmad Luthfi juga menegaskan, Pemprov Jateng akan menjalin kerja sama yang lebih komprehensif dengan Kepri dalam bidang investasi, perindustrian, koperasi dan UMKM, sosial, ketahanan pangan, lingkungan hidup, pemberdayaan perempuan, perlindungan anak, serta pengendalian penduduk dan keluarga berencana.

Halaman
12

Berita Terkini