DISKOMINFO KEPRI

Singapura dan Tiongkok Lirik Kepri Jadi Kawasan AI serta Pusat Data, Wagub Dorong Perluasan FTZ

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

WAGUB KEPRI - Wakil gubernur (Wagub) Kepulauan riau (Kepri), Nyanyang Haris Pratamura saat diwawancarai di Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepri baru-baru ini.

TRIBUNBATAM.id, KEPRI - Investor dari Singapura dan Tiongkok melirik pembangunan kawasan Artificial Intelligence alias AI dan pusat data di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).

Niat investor Singapura dan Tiongkok melirik kawasan AI dan pusat data ini disampaikan Wakil Gubernur (Wagub) Kepri, Nyanyang Haris Pratamura.

Menurutnya, jika rencana investasi pembangunan kawasan AI dan pusat data yang saat ini diminati oleh investor dari Tiongkok dan Singapura dapat terealisasi di Kepri, maka akan memberikan dampak besar terhadap peningkatan pendapatan daerah serta pemerataan ekonomi ke seluruh wilayah.

“Saya berharap, bila investasi ini terealisasi, maka akan mendorong pertumbuhan ekonomi digital di Kepri dan memeratakan kesejahteraan masyarakat,” kata Wagub Kepri.

Nyanyang Haris Pratamura menyampaikan itu saat memimpin rapat pembahasan potensi investasi rencana pembangunan AI dan pusat data di Provinsi Kepri, Kamis (24/7) siang.

Pertemuan ini dihadiri oleh sejumlah investor dan pelaku industri digital, di antaranya Director Marketing and Business Development PT Prima Layanan Nasional Enjiniring (PLNE).

Kemudian Direktur Utama PT Octagon Precision Indonesia, Chief Executive Officer PT Interline Technology, serta jajaran Kepala OPD Provinsi Kepri, Tim Pengawas Pengendalian Percepatan Pembangunan Kepri, dan tamu undangan lainnya.

Dalam sambutannya, Wakil Gubernur Nyanyang menyampaikan bahwa Pemerintah Provinsi Kepri sangat terbuka terhadap masuknya investasi baru. 

Khususnya di sektor digital yang dinilai strategis dan memiliki dampak jangka panjang terhadap pembangunan daerah.

“Pemerintah Provinsi Kepri selalu menerima dengan tangan terbuka berbagai investasi yang masuk ke daerah ini, demi kepentingan dan kemajuan masyarakat Kepri,” ujar Nyanyang.

Ia juga menegaskan bahwa Kepri memiliki banyak keunggulan, baik dari sisi geografis maupun infrastruktur. 

Beberapa proyek strategis seperti pembangunan Jembatan Batam-Bintan yang kini telah memasuki tahap finalisasi desain, serta perluasan kawasan Free Trade Zone (FTZ) ke wilayah-wilayah potensial seperti Bintan dan Karimun, akan semakin memperkuat daya saing Kepri di mata investor global.

“Untuk mendukung pemerataan investasi, pemerintah terus mendorong perluasan kawasan FTZ yang lebih menyeluruh di wilayah seperti Batam, Bintan, dan Karimun,” tambahnya.

Sementara Direktur Marketing PT PLNE, Kurnia Rumdony, dalam paparannya menyampaikan bahwa pihaknya melihat potensi besar Kepri sebagai basis pengembangan digital nasional.

“Kepri memiliki daya tarik utama karena secara geografis dekat dengan Singapura dan yang terpenting, berada di luar jalur ring of fire (cincin api). Ini menjadi keunggulan utama yang kami nilai sangat strategis untuk pengembangan pusat data dan teknologi digital,” ungkap Kurnia melansir laman Diskominfo Kepri yang dilihat TribunBatam.id.

Halaman
12

Berita Terkini