TRIBUNBATAM.id, BATAM - Salim, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Batam blak-blakan mengenai kondisi u-turn di Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).
Satu di antaranya u-turn di Jalan Gajah Mada, Kecamatan Sekupang, lokasi kecelakaan maut di Batam yang merenggut nyawa seorang lansia yang membawa sepeda motor, Senin (16/7).
Sejumlah warga Batam sebelumnya meminta pemerintah menutup permanen u-turn satu arah itu.
Alasannya, banyak pengendara motor yang melanggar bahkan menerobos demi cepat sampai tujuan.
Terkait hal ini, Kadishub Batam mengakui jika ada beberapa lokasi u-turn yang sebelumnya ditutup, namun dibuka kembali karena banyaknya permintaan masyarakat, termasuk dari kalangan mahasiswa.
“Contohnya di daerah Tiban Ayu itu, ada dua perguruan tinggi dan perumahan padat penduduk. Kami pertimbangkan aksesibilitas mereka juga. Jadi kami desain ulang agar bisa u-turn dengan aman,” beber Salim, Rabu (18/6/2025).
Ia menegaskan, kepatuhan masyarakat terhadap rambu dan marka jalan masih menjadi tantangan besar.
Salim mengaku masih sering melihat pengendara melawan arah, termasuk dari SPBU yang langsung belok kanan meski dilarang.
“Masalahnya bukan desain jalan, tapi kesadaran pengendara. Kalau masyarakat patuh, lalu lintas akan jauh lebih aman,” ucapnya.
Menurut Salim, pembuatan u-turn di lokasi itu sebelumnya juga atas permintaan masyarakat sekitar.
Namun kini, masyarakat kembali meminta ditutup.
Hal itu lantas membuat Salim mengaku bingung.
"Iya, akan kami evaluasi kembali. Sebab, dulu sebelum itu ada. Masyarakat yang memohon, seperti mahasiswa kampus, Tiban Ayu. Namun sekarang minta ditutup," ungkapnya.
Baca juga: Buntut Kecelakaan Maut di Batam, Warga Desak Penutupan Permanen U-Turn Tiban Kampung