Perang Iran vs Israel

Tolak Gencatan Senjata, Iran Umumkan Perang Total Lawan Israel dan AS hingga Damai Abadi

Editor: Khistian Tauqid
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

DAMPAK RUDAL IRAN - Tangkap layar dari YNet, Selasa (17/6/2025) menunjukkan pemandangan kerusakan di pemukiman di Tel Aviv, Israel akibat rudal Iran. Iran dilaporkan akan meluncurkan serangan besar ke Israel dalam beberapa jam mendatang. Seorang pejabat tinggi Iran menegaskan bahwa Teheran menolak seluruh usulan gencatan senjata dari pihak manapun.

Namun, harapan akan adanya keputusan bulat menghadapi rintangan besar.

AS diperkirakan akan menggunakan hak vetonya jika rancangan resolusi itu dianggap mengancam kepentingannya.

NATANZ DAN KERAMANASHAH. – Kolase Tribunnews.com, Senin (16/6/2025). Citra satelit Maxar, 14 Juni 2025 (kiri), Fasilitas nuklir Natanz di Iran tampak mengalami kerusakan berat, termasuk gardu listrik dan bangunan pengayaan bahan bakar yang hancur akibat serangan udara. – Citra satelit Planet Labs, 7 dan 14 Juni 2025. (kanan), Perbandingan sebelum dan sesudah serangan menunjukkan bekas luka bakar luas di pangkalan rudal Kermanshah, Iran, yang menjadi target serangan militer. Tiga fasilitas nuklir utama Iran, Fordow, Natanz dan Isfahan, mengalami serangan udara yang diklaim telah diluncurkan oleh Amerika Serikat. (Kolase Tribunnews.com/Maxar/Planet Labs)

Baca juga: Amerika Serikat Mulai Khawatir , Minta China Tekan Iran agar Selat Hormuz Tetap Dibuka

Korban Sipil Berjatuhan, Iran Siapkan Balasan Lebih Besar

Hingga kini, Iran dan Israel masih terlibat baku serang udara yang menewaskan lebih dari 430 warga Iran dan melukai 3.500 lainnya.

Sementara itu, Iran membalas dengan meluncurkan rudal ke berbagai wilayah Israel, menewaskan sedikitnya 25 orang dan melukai ratusan warga sipil.

Sebagai respons atas serangan AS, Iran juga menembakkan 19 rudal ke arah Pangkalan Udara Al Udeid di Qatar, salah satu pangkalan militer terbesar AS di Timur Tengah.

Mayor Jenderal Qatar, Shayeq Al Hajri, menyebut satu rudal berhasil menghantam fasilitas militer, meski tidak menyebabkan korban jiwa.

“Tujuh rudal pertama berhasil dicegat. Namun dari 12 rudal lanjutan, satu berhasil lolos dan mengenai pangkalan,” jelasnya.

Sementara itu, Presiden Donald Trump justru menyebut hanya 14 rudal yang ditembakkan dan semuanya berhasil dicegat, menyiratkan perbedaan narasi antara militer AS dan sekutunya.

PBB Peringatkan Dunia: Ini Titik Belok Berbahaya

Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, dalam sidang darurat DK PBB, menyatakan bahwa situasi di Timur Tengah telah memasuki fase "titik belok berbahaya", yang membutuhkan tindakan cepat dan tegas dari komunitas internasional.

“Kita harus segera menghentikan pertempuran dan membuka kembali jalur diplomasi terkait program nuklir Iran,” seru Guterres di hadapan anggota dewan.

Duta Besar Rusia untuk PBB, Vassily Nebenzia, juga mengkritik keras AS dan membandingkan kondisi saat ini dengan invasi Irak tahun 2003, ketika AS mengklaim keberadaan senjata pemusnah massal yang belakangan terbukti tidak ada.

“Kita kembali diminta percaya pada dongeng Amerika. Ini bukti AS tak pernah belajar dari sejarah,”sindirnya.

Di sisi lain, Duta Besar Israel untuk PBB, Danny Danon, menolak kritik tersebut dan menyebut bahwa AS dan Israel layak mendapat penghargaan, bukan kecaman.

Halaman
123

Berita Terkini