TRIBUNBATAM.id, BINTAN - Pencegahan penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak sapi di Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau (Kepri) kini jadi atensi.
Pemerintah daerah tak ingin penyakit itu menyebar di seluruh wilayah Bintan.
Sebagai langkah kongkrit, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Bintan melaksanakan vaksinasi terhadap sejumlah sapi.
Ini merupakan tahap kedua yang dilakukan pada tahun 2025.
Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan DKPP Bintan, drh Iwan Berri Prima menyebutkan jika vaksinasi tahap kedua pada hewan ternak sapi telah dilaksanakan pada 17 dan 25 Juli 2025 di 7 kecamatan di Bintan.
"Vaksinasi ini bertujuan untuk mencegah wabah PMK yang akhir-akhir ini kasusnya kembali merebak di berbagai daerah di Indonesia," kata Berri, Rabu (30/7/2025).
Pelaksanaan vaksinasi ini melibatkan empat orang dokter hewan dan 12 tenaga paramedik veteriner dan tenaga kesehatan hewan lainnya dari DKPP Bintan.
Vaksin PMK yang diberikan kepada hewan ternak sapi merupakan bantuan APBN dari Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Kesehatan Hewan (DKP2KH) Provinsi Kepri.
Pejabat Otoritas Veteriner Kabupaten Bintan ini mengatakan, total alokasi vaksin yang diterima oleh Bintan adalah 200 dosis.
Dengan rincian Kecamatan Gunung Kijang sebanyak 31 dosis, Kecamatan Bintan Timur sebanyak 69 dosis.
Bintan Utara dan Seri Kuala Lobam sebanyak 40 dosis, Teluk Sebong sebanyak 10 dosis, Toapaya sebanyak 40 dosis dan Teluk Bintan sebanyak 10 dosis.
"Total ini disesuaikan dengan jumlah populasi ternak sapi di daerah tersebut," katanya.
Pencegahan penyakit PMK ini mendapat sokongan dari masyarakat Kabupaten Bintan.
Mereka menilai, ketika para medis sudah melakukan pencegahan maka tentu masyarakat pun tak begitu gelisah lagi.
"Pencegahan ini sangat bagus. Hal ini bisa menjawab rasa takut kami soal PMK ini," kata warga Toapaya, Gandi.
Selama ini dirinya memang takut dengan penyakit yang satu itu.
"Kini saya mulai yakin dengan sapi yang akan saya konsumsi di Bintan sudah sehat," katanya. (TribunBatam.id/Ronnye Lodo Laleng)