Di Kota Batam, Sadam dan Rahul tinggal di lokasi berbeda.
Sadam tinggal di kawasan Baloi, sementara Rahul memilih tinggal secara indekos di Batuaji.
Meski tinggal berjauhan selama di Batam, namun keduanya sering berkomunikasi dan sesekali berjumpa.
Hanya saja, Sadam tidak tahu dimana persis Rahul tinggal.
Pertemanan yang terbangun sejak sekolah menengah pertama membuat Sadam dan Rahul tetap akrab di tanah rantau.
Sadam dan Rahul sama-sama berasal Kerinci, Provinsi Jambi.
Bahkan keduanya lahir satu kampung yang sama, Kecamatan Kayu Aro.
Meski mereka jarang bertemu apalagi masing-masing sibuk dengan pekerjaannya, namun Sadam selalu mengikuti perkembangan hidup karibnya itu.
Sadam sempat mendengar informasi kalau Rahul ditinggal menikah oleh pacarnya.
Empat hari lalu (dua hari sebelum informasi Rahul lompat dari Jembatan I Barelang), dia masih membuat story tentang pacarnya itu.
“Terus saya dapat kabar dari temenku yang satunya lagi kalau ceweknya ini menikah,” ujar Sadam.
Meskipun keduanya akrab, Rahun agak tertutup bahkan dengan Sadam karibnya.
Kadang-kadang mereka tertawa senang, namun, kerapkali kawan-kawan tertawa bersama, Rahul malah melamun seorang diri.
“Terakhir dia cerita sama aku kalau dia ingin ketemu mama. Dia sering menangis juga malam-malam kalau terbangun dari tidur,” kenang Sadam.
Cerita itu membuat Sadam terus membujuk karibnya itu agar tetap kuat.