ANAMBAS, TRIBUNBATAM.id - Perayaan HUT ke-80 Kemerdekaan RI masih terasa di Kabupaten Kepulauan Anambas, Provinsi Kepri hingga hari ini, Senin (18/8/2025).
Perayaan itu mengemuka lewat berbagai lomba permainan rakyat yang dilaksanakan warga berbagai desa/kelurahan maupun kecamatan.
Lomba permainan rakyat yang kerap tak terlewatkan di Anambas, sebut saja Festival Jongkong Layar dari Desa Nyamuk, Kecamatan Siantan Timur.
Hampir setiap tahun di momen bulan kemerdekaan, festival budaya bahari ini digelar untuk memeriahkan HUT RI dan sebagai hiburan rakyat.
Dengan antusias warga yang tinggi, Festival Jongkong Layar ini masih dipusatkan di lokasi yang sama, yakni Pantai Tanjung Karang, Desa Nyamuk.
Festival Jongkong Layar diperlombakan bagi antar desa yang berada di wilayah Kecamatan Siantan Timur.
Kali ini, acara lomba permainan rakyat Kecamatan Siantan Timur ini diresmikan langsung oleh Bupati Kepulauan Anambas Aneng.
Menariknya, usai diresmikan Bupati juga dilakukan doa selamat tepuk tepung tawar oleh tokoh adat setempat yang memercikkan air ke sejumlah jongkong layar peserta.
Istilah jongkong layar ini adalah sebuah perahu kecil tak bermesin yang menggunakan layar dan mengandalkan angin untuk jalan.
Biasanya hal menarik dari jongkong ini, layarnya yang berbentuk segitiga terpasang di tiang perahu memiliki warna-warni.
Saat digunakan untuk aktivitas turun melaut maupun bertanding, jongkong layar hanya mampu memuat satu orang penumpang.
Plt Camat Siantan Timur Arpandi mengatakan, Festival Jongkong Layar ini digelar untuk memeriahkan HUT ke-80 Kemerdekaan RI.
Pada lomba ini, ia menyebut ada sebanyak sepuluh jongkong layar dari berbagai desa se-kecamatan yang ikut bertanding.
Dari masa sebelumnya, Festival Jongkong Layar sudah digelar enam kali sejak pertama dicetuskan mantan Camat Siantan Timur, Abdul Kadir yang kini menjabat Kepala Dinas Perhubungan Anambas.
“Festival ini sudah jadi agenda tahunan dan masuk kalender resmi kegiatan daerah. Dukungan pemerintah daerah serta seluruh jajaran sangat membantu kelancaran kegiatan ini,” ujar Arpandi.
Menurutnya, Festival Jongkong Layar ini merupakan bagian dari pelestarian budaya bahari lokal yang sudah ada sejak zaman dulu.
"Inikan diangkat dari tradisi budaya nenek moyang yang memang seorang nelayan dan hidupnya bergantung dari laut. Maka itu patut dijaga agar tidak terlupakan zaman," ujarnya.
Pihaknya pun menilai, Festival Jongkong Layar ini sudah menjadi ikon budaya dan hiburan rakyat dari Kecamatan Siantan Timur.
"Melihat tingginya antusias masyarakat, festival ini sudah menjadi ikon budaya dan hiburan yang dinanti setiap tahun," tuturnya.
Sementara itu, Bupati Kepulauan Anambas Aneng mengaku bangga dan mengapresiasi perlombaan Jongkong Layar yang tetap aksis digelar Kecamatan Siantan Timur.
“Saya lihat di sini banyak sekali keluarga besar kita yang datang, baik ibu-ibu, kakak-kakak, bapak-bapak, maupun adik-adik, ramai semua. Semoga setiap tahun bisa ramai seperti ini, bahkan lebih banyak lagi,” kata Aneng.
Melihat potensi budaya bahari ini, ia menekankan pentingnya menjaga kebudayaan lokal agar tidak hilang dari generasi muda.
Ia mendorong agar kegiatan seperti ini dapat terus eksis lewat promosi sosial media.
"Harapan kita festival ini dapat terus berkembang dan menjadi daya tarik wisata serta kebanggaan masyarakat Kepulauan Anambas," pungkas Aneng. (TRIBUNBATAM.id/Novenri Simanjuntak)
Festival Jongkong Layar Dari Desa Nyamuk Ikut Meriahkan HUT ke-80 RI di Anambas
Penulis: Novenri Halomoan Simanjuntak
Editor: Dewi Haryati
AA
Text Sizes
Medium
Large
Larger