Sinyal Hilang Timbul dan Internet Lemot, Warga Anambas Desak Perbaikan Jaringan Telkomsel

Warga Anambas keluhkan akses internet gangguan sudah empat hari ini. Warga pun desak Telkomsel lakukan perbaikan jaringan

Tribunbatam.id/Noven Simanjuntak
SINYAL GANGGUAN - Foto penampakan sejumlah tower pemancar sinyal operator penyedia telekomunikasi di Anambas. Warga di Desa Tarempa Selatan masih mengeluhkan kondisi buruknya sinyal internet Telkomsel, Minggu (28/9/2025) 

ANAMBAS, TRIBUNBATAM.id - Jaringan internet Telkomsel di Kabupaten Kepulauan Anambas, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) mengalami gangguan sejak Kamis (25/9/2025).

Kondisi ini menyebabkan sinyal hilang timbul dan koneksi internet menjadi sangat lambat.

Gangguan tersebut dirasakan paling parah oleh warga di kawasan Batu Tambun hingga Rintis, Desa Tarempa Selatan, Kecamatan Siantan.

Selama empat hari, akses internet tidak stabil, sehingga menghambat aktivitas masyarakat, baik untuk hiburan, komunikasi maupun pekerjaan.

Warga mengaku kesulitan dalam mengakses media sosial, mengirim file, hingga melakukan komunikasi dasar melalui aplikasi.

Gangguan ini menjadi keluhan banyak warga karena berdampak pada kehidupan sehari-hari mereka.

Warga Gudang Tengah, Iky menyampaikan rasa kesalnya terhadap kondisi sinyal yang tidak kunjung membaik.

Ia menyebutkan di daerahnya, gangguan semacam ini sudah sering terjadi.

"Resah pastinya, apalagi mau berselancar di media sosial jadi tidak optimal. Sudah sering kali di Desa Tarempa Selatan ini sinyal gangguan," ujarnya, Minggu (28/9/2025).

Ia menambahkan, gangguan internet yang terjadi membuatnya tidak bisa membuka konten video dan kesulitan mengakses file penting.

Hal ini sangat mengganggu, terutama karena tidak ada hiburan lain di wilayah tempat tinggalnya.

"Sampai hari ini juga masih lemah sinyalnya. Di kawasan kami itu sepi, tidak ada hiburan. Ditambah sinyal kurang baik begini, jadinya suntuk," katanya.

Menurut Iky, ia sempat mencoba berbagai cara untuk mendapatkan koneksi yang stabil, namun tidak membuahkan hasil.

Bahkan, ia menyebut wilayahnya kini seperti zona blank spot.

Lebih lanjut, ia menduga gangguan disebabkan kerusakan pada menara pemancar jaringan, tetapi hingga kini belum ada informasi resmi dari pihak terkait.

Ketidakjelasan informasi juga turut membuat warga semakin resah.

"Apakah ada masalah di menara pemancar atau bagaimana, saya juga tidak tahu. Informasi dari pihak Telkomsel juga belum ada kami terima," tuturnya.

Gangguan internet ini juga berdampak langsung pada pekerjaannya. Ia menyebut komunikasi dengan calon konsumennya menjadi sangat terhambat.

"Mau kirim pesan atau telepon lewat media sosial jadi susah. Kadang pesan baru masuk beberapa menit setelah dikirim. Kalau video call, setiap satu menit pasti muncul tulisan ‘menghubungkan’ lalu terputus," katanya.

Iky menekankan, jaringan internet saat ini sudah menjadi kebutuhan dasar masyarakat, bukan lagi sekadar pelengkap.

Semua urusan, termasuk pekerjaan, kini bergantung pada akses internet yang stabil.

"Zaman sekarang apa-apa pakai internet. Kalau sinyal seperti ini terus, tentu sangat menghambat pekerjaan," katanya lagi.

Keluhan serupa juga disampaikan oleh beberapa warga lain yang mengalami kesulitan dalam menjalankan aktivitas digital mereka, termasuk pelajar dan pelaku usaha kecil.

Warga berharap pihak penyedia layanan, dalam hal ini Telkomsel, dapat segera menindaklanjuti keluhan tersebut dan memperbaiki gangguan yang terjadi.

Mereka juga meminta pemerintah daerah turut membantu menekan penyedia jasa agar bertanggung jawab.

"Semoga cepat kembali normal. Batu Tambun dan Rintis ini masih satu daratan dengan ibu kota Tarempa, mestinya tidak terlalu sulit untuk penanganannya," tutur warga. (TRIBUNBATAM.id/Novenri Simanjuntak)

Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved