ALL IN NEWS
Niko Gemetar Tahan Amarah Depan Laki-laki yang Habisi Nyawa Adiknya Usai Rekonstruksi
Raut wajah Niko memerah saat itu. Badannya sampai gemetar, saat tersangka pembunuhan adiknya digiring keluar dari dalam rumah usai rekonstruksi
BINTAN, TRIBUNBATAM.id - Amarah terlihat jelas dari wajah Nikodemus Asih, saat rekonstruksi pembunuhan adiknya, Rosna Dalima Kusing (38), digelar Polres Bintan, Kamis (16/10/2025).
Niko sejak awal memang melihat langsung proses rekonstruksi pembunuhan adiknya, yang diperagakan tersangka Michael Pandawa (45).
Ia sempat meluapkan emosi di dadanya kala itu kepada tersangka.
"Kau ambil adikku masih bagus dan utuh, tapi kau kembalikan dalam keadaan hancur seperti ini. Kau manusia atau binatang?,” teriaknya.
Raut wajah Niko memerah saat itu. Badannya sampai gemetar, saat tersangka digiring keluar dari dalam rumah usai rekonstruksi.
Meski emosi, Niko berusaha menahan amarahnya.
"Saya tidak akan pukul kau, untuk apa saya pukul kau," ucapnya dengan nada marah.
Pria itu juga sempat memegang dada Michael.
Tindakan Niko ini membuat Michael Pandawa semakin takut.
Dia hanya memandang mata Nikodemus. Michael tampak gugup.
Michael sendiri bukan sosok asing bagi keluarga Niko. Dia merupakan suami siri adiknya.
Rosna dan Michael sudah memutuskan hidup bersama di Bintan sejak beberapa tahun lalu. Namun mereka belum punya anak.
Sebelum memutuskan menikah siri, keduanya sama-sama sudah pernah berumah tangga dengan orang lain.
Setelah menikah siri, keduanya memang kerap cekcok.
Sampailah akhirnya Rosna kehilangan nyawa di tangan suaminya secara tragis.
Ia tewas dibacok dan dicekik pelaku.
Rekonstruksi pembunuhan yang digelar Polres Bintan ini digelar di sebuah rumah di Perumahan Grand Pesona Mutiara 3, Jalan Musi, Kelurahan Sei Lekop, Kecamatan Bintan Timur.
Di rumah bercat biru itu pula, nyawa Rosna melayang di tangan suaminya pada Rabu (24/9/2025) dini hari lalu, sekira pukul 02.00 WIB.
Selain amarah, isak tangis dari keluarga Rosna juga mewarnai rekonstruksi pembunuhan di Bintan ini.
Keluarga yang menyaksikan rekonstruksi tersebut, tak kuasa menahan tangis saat suami siri korban, Michael Pandawa keluar dari rumah mereka.
Pelaku hadir untuk mengikuti rekonstruksi pembunuhan yang dilakukan penyidik Satreskrim Polres Bintan. Sebanyak 43 adegan diperagakan pelaku.
Keluarga korban merasa kecewa dengan perbuatan pelaku yang dinilai keji. Keluarga sakit hati dan tak habis pikir dengan perbuatan pelaku.
Pelaku menghabisi nyawa korban dengan cara dibacok dan dicekik pada Rabu (24/9/2025) dini hari lalu.
"Kami keluarga sakit hati atas peristiwa ini. Kami tak habis pikir, apalagi korban dan pelaku masih berstatus keluarga dekat," kata keluarga korban, Bety.
Meski berat, ia mengaku sudah ikhlas dengan apa yang terjadi.
"Kita mau berontak pun pak, kakak kami tak kembali lagi. Kami serahkan proses hukum ini ke polisi," katanya.
Kendati demikian, pihak keluarga menginginkan pelaku dihukum seumur hidup atau hukuman mati.
Kronologi
- Rosna Dalima Kusing dan suami sirinya, Michael Pandawa sebelumnya memang sudah sering cekcok, di antaranya dipicu korban cemburu, karena Michael lebih perhatian dengan keponakan pelaku yang tinggal serumah dengan mereka
- Akhirnya keponakan pelaku keluar dari rumah itu
- Rosna cekcok mulut lagi dengan suaminya Michael Pandawa, Selasa (23/9/2025) malam
- Cekcok memanas, pelaku mengambil parang dari kamar depan rumah, Rabu (24/9/2025) dini hari
- Korban dan suaminya sempat bergelut merebutkan parang
- Pelaku mengayunkan parang ke tubuh Rosna hingga korban terjatuh lemas
- Pelaku juga mencekik korban hingga tewas dalam kamar, sekira pukul 02.00 WIB
- Pelaku menghubungi Ketua RT setempat untuk melaporkan kejadian ini, namun tak diangkat
- Pelaku hubungi warga lain untuk datang ke rumahnya
- Korban dibawa ke rumah sakit menggunakan ambulans sekira pukul 04.00 WIB
- Ditemani warga, pelaku menyerahkan diri ke Mapolsek Bintan Timur di hari yang sama
- Rekonstruksi pembunuhan digelar Kamis (16/10/2025)
Siapa yang Terlibat
- Rosna Dalima Kusing (38), istri, korban pembunuhan
- Michael Pandawa (45), suami, pelaku pembunuhan
Kata Polisi
Kapolres Bintan, AKBP Yunita Stevani menyampaikan, motif terjadinya pembacokan itu lantaran ada rasa cemburu dari korban.
"Korban cemburu karena Michael memberikan perhatian lebih kepada keponakannya," kata Yunita, saat ekspose kasus Senin (29/9/2025) di Mapolres Bintan.
Keponakan pelaku itu kebetulan selama ini tinggal satu rumah dengan pelaku dan korban.
"Dia baru datang dari kampung dan tinggal di rumah itu selama 4 bulan," jelasnya.
Setelah keponakan itu mengetahui kehadiran dia jadi persoalan, dia lalu memutuskan untuk keluar dari rumah.
Kepergian keponakan itu membuat pelaku semakin marah.
Keduanya pun kerap kali bertengkar.
Hingga puncaknya pada Rabu (24/9/2025) dini hari.
Yunita menjelaskan, karena sering berkelahi, pelaku kala itu memutuskan untuk pergi dari rumahnya.
Kepergiannya dihalangi oleh korban.
Keduanya sempat saling dorong, hingga korban menendang kemaluan pelaku.
"Spontan pelaku marah dan mengambil parang di dalam rumah dan langsung membacok korban," kata dia.
Saat itu gagang parang sempat terlepas, dan menjadi rebutan keduanya.
Pelaku berhasil mengambil parang dan kembali membacok korban mengenai kepala, lengan sebelah kiri, paha dan leher korban.
Tak sampai di sana, pelaku lalu cekik leher korban hingga meninggal dunia dalam kamar.
Pelaku kemudian menelepon ketua RT setempat untuk memberitahukan hal ini namun tak diangkat.
Ia lalu menelepon warga lain dan menyuruh datang ke rumah pelaku, atau Tempat Kejadian Perkara (TKP).
"Ditemani warga setempat, pelaku lalu menyerahkan diri ke Mapolsek Bintan Timur," kata Yunita.
Atas perbuatannya, pelaku dijerat Pasal 338 KUHP tentang tindak pidana pembunuhan dengan ancaman 15 tahun penjara.
Pengakuan Pelaku
Michael mengaku menyesali perbuatannya menghabisi nyawa istri sirinya itu.
"Saya menyesal sudah membunuh istri. Saya lakukan itu secara spontan," kata Michael saat ekspose, beberapa waktu lalu.
Waktu itu, kata Michael, dia mendadak naik pitam setelah istri sirinya itu menendang kemaluannya.
"Saya merasa kesakitan begitu ditendang kemaluan saya. Saya langsung ambil parang dan membacok di dalam kamar," akunya.
Dia mengaku selama ini memang kerap kali cekcok dengan istrinya itu.
"Kami sering berantem tapi tidak pakai parang, hanya adu mulut saja. Saya khilaf dan siap menjalani hukuman selanjutnya," kata dia.
Rekonstruksi
Kanit I Pidum Satreskrim Polres Bintan, Ipda Yofi Akbar, menyampaikan ada dua adegan paling krusial dalam rekonstruksi pembunuhan Rosna, yakni adegan 30 dan 35.
Adegan ke-30, tersangka mengambil parang dari kamar depan, lalu mendatangi korban di kamarnya.
"Mereka sempat berebut senjata hingga parang sempat mengenai kepala korban,” ujarnya.
Di adegan ke-35, tersangka mengayunkan parang beberapa kali ke tubuh korban hingga korban terjatuh lemas.
“Michael sempat menaruh parang di leher korban dan hendak memenggal, tapi ragu, lalu mencekik korban sampai tewas,” katanya.
Setelah ini, polisi dan pihak terkait segera melakukan sejumlah langkah selanjutnya.
(Tribunbatam.id/Ronnye Lodo Laleng)
kasus pembunuhan di bintan
Kapolres Bintan
suami bunuh istri
Bintan
rekonstruksi pembunuhan
Multiangle
| Mando Tampubolon Mencoba Tegar Jemput Jenazah Sang Kakak Korban Kapal Meledak di PT ASL Batam |
|
|---|
| 281 Hari Patrick Kluivert Bersama Timnas Indonesia, Berakhir Setelah Impian Garuda Tak Terwujud |
|
|---|
| Herman Tergeletak Bersimbah Darah Usai Tabrakan di Bintan, Pengendara Lain Takut Mendekat |
|
|---|
| Dedi Kesakitan Akibat Luka Bakar dari Kapal Federal II Batam, Baru Sebulan Kerja di PT ASL Shipyard |
|
|---|
| Jimy Pekerja PT ASL Batam Ceritakan Detik-detik Selamatkan Diri Dari Ledakan Kapal Federal II |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.