Dokter Spesialis Penyakit Dalam di RSJKO Tanjunguban Hanya Satu, Warga Bintan Minta Penambahan
Warga Bintan keluhkan minimnya dokter spesialis penyakit dalam di RSJKO Engku Haji Daud di Kabupaten Bintan, Provinsi Kepri.
Penulis: ronnye lodo laleng | Editor: Septyan Mulia Rohman
TRIBUNBATAM.id, BINTAN - Tenaga medis di Rumah Sakit Jiwa dan Ketergantungan Obat (RSJKO) Engku Haji Daud (EHD) Tanjunguban, Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) terbatas.
RSJKO Tanjunguban saat ini hanya memiliki satu orang dokter spesialis penyakit dalam.
Sementara setiap hari pasien yang datang bisa mencapai puluhan orang.
Direktur RSJKO EHD Tanjunguban, dr Asep Guntur Sapari membenarkan dokter spesialis yang terbatas.
Dia menyampaikan keterbatasan ini menjadi tantangan besar, mengingat jumlah pasien penyakit dalam seperti hipertensi dan diabetes cukup banyak yang datang di RSJKO EHD.
“Kami kekurangan dokter spesialis penyakit dalam. Kami kadang kwalahan karena harus layani pasien yang banyak,"akunya, Selasa (4/11/2025).
Kekurangan semacam ini, sudah berlangsung lama.
RSJKO EHD berencana menambah satu dokter spesialis penyakit dalam lagi.
"Kami tengah berkomunikasi dengan salah satu dokter dari Tanjungpinang," ujarnya.
Kemungkinan beliau hanya bisa melayani dua kali seminggu.
"Kami berharap bisa lima kali seminggu. Kami siap menjemput dan mengantar jika beliau bersedia,” ungkapnya.
Pasien penyakit dalam merupakan salah satu kelompok terbesar di RSJKO EHD.
Kasus yang paling sering ditangani adalah tekanan darah tinggi (hipertensi) dan diabetes.
Satu dokter bisa melayani rata-rata 60 pasien per hari. Pasien baru biasanya membutuhkan waktu 8–10 menit, sementara pasien lama sekitar 5 menit saja.
Semoga penambahan dokter spesialis penyakit dalam dapat memperkuat layanan medis dan memberikan kenyamanan lebih bagi pasien.
“Kami berharap pelayanan kesehatan di RSJKO EHD semakin baik dan mampu memenuhi kebutuhan pasien,” kata dia.
Seorang warga Bintan Adi berharap, semoga rencana penambahan dokter spesialis penyakit dalam benar-benar terealisasi.
"Semoga tidak cepat ada dokter baru lagi. Karena selama pasien harus membutuhkan waktu lama antre di RSJKO," ujar Adi.
Dia mengaku, pasien terkadang saling berebutan datang ke RSJKO untuk mendapatkan nomor antrean.
"Kami sebagai masyarakat berharap ada perubahan yang dilakukan di RSJKO ke arah yang lebih baik lagi," katanya. (TribunBatam.id/Ronnye Lodo Laleng)
| Mandiri Bintan Marathon 2025 Siap Hadirkan Energi Baru di Bumi Segantang Lada |
|
|---|
| Viral Pekerja Temukan Ulat di Beras Sebelum Masak Makan Bergizi Gratis di Sei Lekop Bintan |
|
|---|
| Bintan Sabet Prestasi Gemilang Kategori Kabupaten Kota se-Kepri di Ajang Paritrana Award 2025 |
|
|---|
| Petani di Bintan Ucap Syukur Harga Pupuk Subsidi Turun Hingga 20 Persen |
|
|---|
| Nakhoda yang Pingsan saat Kapal Berlayar dari Batam ke Bintan sudah Pulang dari RS |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.