Natuna Perkuat Penanganan Kebakaran, Dua Mesin Pemadam Dikirim ke Pulau Midai dan Subi

NATUNA, TRIBUNBATAM.id - Upaya meningkatkan kesiapsiagaan kebakaran di wilayah pulau kembali dilakukan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Natuna.

Dua set mesin diesel pompa pemadam kebakaran, telah disiapkan untuk ditempatkan di Kecamatan Pulau Midai dan Subi.

Itu sebagai langkah pemerintah dalam memperkuat penanganan darurat di daerah yang jauh dari pusat kabupaten.

Usai peralatan yang dipesan itu tiba, Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Disdamkarmat) Natuna, langsung melakukan uji coba seluruh peralatan sebelum diserahkan.

Pengujian ini dilakukan guna memastikan seluruh perangkat benar-benar siap digunakan masyarakat ketika terjadi kondisi darurat.

Kepala Disdamkarmat Natuna, Syawal mengatakan, pengadaan perangkat pemadam ini merupakan bentuk komitmen Bupati Natuna Cen Sui Lan untuk memperluas cakupan pelayanan kebakaran hingga ke pulau-pulau yang selama ini memiliki keterbatasan armada.

"Ini langkah bertahap untuk memastikan seluruh kecamatan mendapatkan dukungan peralatan pemadaman sesuai kebutuhan kondisi wilayah,” ujarnya kepada Tribunbatam.id, Senin (24/11/2025).

Dua set alat pemadam tersebut akan disiagakan di Pulau Midai dan Pulau Subi.

Masing-masing set terdiri dari satu unit mesin diesel pemadam, 25 gulung selang, dua Y koneksi, dua nozel, dua baju anti panas, sepatu anti panas, sarung tangan, dan helm pemadam.

Syawal menjelaskan, satu set peralatan mampu menjangkau area hingga hampir 700 meter dari titik mesin diesel, dengan tekanan air sekitar lima hingga enam bar.

"Penyerahan perangkat dilakukan bertahap. Untuk Pulau Midai, Bupati Natuna akan menyerahkan langsung peralatan tersebut pada Senin (24/11/2025) hari ini. Dilanjutkan dengan penyerahan untuk Pulau Subi pada Jumat (28/11/2025)," Katanya.

Sebelumnya, perangkat pemadam sudah diserahkan dan digunakan oleh masyarakat di Sedanau.

Dengan penempatan dua set tambahan ini, pemerintah berharap penanganan kebakaran di wilayah pulau menjadi lebih cepat, dan tidak lagi bergantung pada peralatan manual.

“Pengadaan dua set peralatan ini menggunakan anggaran sekitar Rp800 juta lebih. Tujuannya agar pelayanan kepada masyarakat di semakin maksimal,” ujar Syawal.

(Tribunbatam.id/birrifikrudin)