PROGRAM MBG

Polemik Program MBG di Batam dan Sejumlah Daerah di Kepri, Mendagri Beri 4 Poin Penting

Tribun Batam menghimpun sedikitnya 9 kasus program MBG yang tersebar di Provinsi Kepri. Tujuh di antaranya berasal dari Kota Batam.

|
TribunBatam.id/Istimewa
MENU MBG DI BATAM - Potret menu Makan Bergizi Gratis (MBG) di SDN 016 Sagulung, Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), Jumat (26/9/2025). Tribun Batam menghimpun sedikitnya 9 program MBG bermasalah di Kepri. Tujuh di antaranya berasal dari Kota Batam. 

Yarman memastikan persoalan ini tidak berlanjut panjang. Sebab, makanan yang ditemukan berisi jangkrik tersebut belum sempat dikonsumsi siswa.

“Kami sudah duduk bersama pihak sekolah, orang tua siswa, hingga Koramil. Kesepakatannya, ini dijadikan bahan introspeksi. Tidak ada yang saling menyalahkan, justru sama-sama memperbaiki agar ke depan lebih baik,” jelasnya.

Berdasarkan catatan Tribun Batam, insiden terkait makanan MBG sudah tiga kali terjadi di Batam

Misalnya, makanan MBG di salah satu sekolah di Kecamatan Nongsa ditemukan basi, kemudian di SD HKI Bengkong. 

Karena itu, Yarman berkomitmen memperketat pengawasan termasuk memperpendek waktu distribusi.

“Harapan kami, kualitas MBG semakin terjaga. Siswa dan orang tua tidak perlu khawatir, karena setiap masukan pasti kami tindak lanjuti,” pungkasnya. 

3. Menu MBG di SDN 001 Batuaji VIRAL

Seorang wali murid di Batam mengeluhkan makanan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) di SDN 001 Batuaji yang didistribusikan pada Senin (22/9/2025).

Dalam unggahan tersebut, wali murid tak hanya mengeluhkan porsi MBG yang minim, tetapi juga standar menu yang disajikan.

Unggahan keluhan itu viral di media sosial, menampilkan foto satu porsi makan dalam ompreng yang berisi potongan tahu goreng, sepotong lauk ayam, beberapa irisan singkong goreng, sedikit tumis sayur, serta satu buah pisang dengan saus sambal dalam sachet.

"Tolong bagian dapur MBG Batu Aji, ini MBG apa-apaan. Coba kalian saja yang makan atau kasih anakmu sendiri, mau gak makan itu?," tulis seorang pengguna Facebook sembari menyebut makanan itu dibagikan untuk siswa SDN 001 Batuaji pada Senin (22/9/2025).

Wali murid tersebut menilai porsi makanan yang diberikan tidak sesuai standar atau konsep "bergizi", bahkan menyebut kualitas sajian semakin hari semakin mengecewakan.

Sebelumnya, program MBG di Batam mendapat kritik dari beberapa orang tua siswa. 

Apalagi belum lama ini di Batam, dalam ompreng MBG yang disajikan terdapat ulat mati di nasi, hingga anak kecoa pada menunya.

Menanggapi hal tersebut, Ketua MBG SDN 001 Batuaji, Budiono, mengatakan menu MBG yang beredar memang benar disajikan.

Namun ia menyebut menu itu sudah sesuai standar gizi yang ditentukan ahli gizi di dapur umum.

Sumber: Tribun Batam
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved