PENEMUAN MAYAT DI BATAM
Wanita Asal Langkat Ditemukan Tewas di Perairan Batam, Identitas Terungkap dari Sidik Jari
Wanita muda asal Langkat, Sumatra Utara ditemukan tewas di perairan Batam, tepatnya di kawasan Piayu Laut, Rabu (10/9). Korban Siti Patimah
BATAM, TRIBUNBATAM.id - Siti Patimah (19), seorang wanita asal Kabupaten Langkat, Provinsi Sumatra Utara, ditemukan tak bernyawa di perairan Batam, Kepri, Rabu (10/9/2025) sore.
Mayat wanita muda itu ditemukan warga mengapung dengan posisi telungkup di perairan RT 02/RW 10 Piayu Laut, Kecamatan Sei Beduk, Batam, sekira pukul 16.00 WIB.
Penemuan mayat ini pun buat geger warga setempat.
Kala itu kondisi air laut sedang surut. Mayat wanita itu tersangkut di jaring ikan atau kelong warga setempat.
Kondisi mayat masih utuh. Saat ditemukan, korban mengenakan celana abu-abu, baju hitam lengan panjang, dan jilbab abu-abu, serta sepatu hitam.
Tak ditemukan identitas korban saat itu.
Penemuan mayat ini segera diinformasikan warga ke polisi.
Tak lama kemudian, jasad korban dievakuasi warga bersama polisi ke darat. Selanjutnya dibawa ke RS Bhayangkara Polda Kepri.
Dari hasil pemeriksaan sidik jari mayat, identitas korban terungkap. Perempuan itu Siti Patimah (19), kelahiran Langkat, Sumatra Utara.
Hingga kini, belum diketahui pasti penyebab kematian Siti Patimah.
Namun informasi sementara dari pemeriksaan luar, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban.
Camat Sei Beduk, Rifandi Malik saat dikonfirmasi, membenarkan pihaknya mendapatkan laporan dari Kapolsek pada Rabu sore.
"Kami terima laporan kemarin sore dari Pak Kapolsek. Untuk informasi resmi, saat ini kami masih menunggu keterangan dari pihak kepolisian," ujar Rifandi kepada Tribun Batam, Kamis (11/9/2025).
Lanjutnya, pihak kepolisian terus melakukan pemeriksaan untuk memastikan penyebab kematian wanita tersebut.
"Dia warga Piayu atau tidak kami belum bisa pastikan. Kami masih menunggu dari kepolisian," katanya.
Kronologi Penemuan Mayat
Kronologi penemuan mayat perempuan di Batam ini diungkap seorang saksi, Habibi (28).
Saat kejadian, ia dan warga lainnya sedang beristirahat setelah makan.
Lalu ada seorang pemancing yang hendak pulang memberi tahu mereka, ada sesuatu yang mengambang di perairan.
"Perkiraan pukul 16:00 WIB. Ada satu pemancing dia pulang, dia kasih tahu kita kalau entah ada yang ngambang di sana. Kita lihat dari jauh, perkiraan kami itu boneka," ujar Habibi, Kamis (11/9/2025).
Namun setelah diperiksa menggunakan kamera ponsel, terlihat bahwa benda tersebut adalah manusia.
"Kita awalnya belum yakin manusia atau bukan, kita pakai hp dan ngezoom kan, memang persis kayak manusia. Kami langsung lapor pak rt," ujarnya.
Ia menyebut saat ditemukan pertama kali, mayat itu tersangkut di jaring kelong milik warga.
"Posisi di sini waktu ditemukan, air sedang surut. Tapi pagi siang itu, air lumayan tinggi, tapi tak ada kita lihat. Lalu, kita lihat kemarin itu tangan telungkup, karena air surut jadi terlihatnya kayak berdiri gitu nyangkut di kelong," ungkap Habibi.
Warga kemudian melaporkan penemuan mayat tersebut ke RT setempat.
Selanjutnya RT meneruskan laporan ke RW, yang kemudian menghubungi Polsek Sei Beduk.
Tak lama setelah itu, polisi datang bersama warga untuk mengevakuasi jenazah, termasuk bantuan dari RT setempat.
Habibi tidak mengetahui detail identitas perempuan tersebut, sebab proses evakuasi dilakukan perangkat RT dan kepolisian.
Evakuasi Makan Waktu Setengah Jam
Evakuasi penemuan mayat perempuan di Piayu Laut, Sei Beduk, Kota Batam, pada Rabu (10/9/2025) sore, ternyata tak semudah yang diperkirakan.
Ketua RT 002/RW 010, Uluk, yang ikut serta dalam evakuasi, menceritakan proses yang memakan waktu sekitar setengah jam itu.
"Kita evakuasinya pakai tandu dari kelong, kita bawa ke tepian. Awalnya tiga orang yang angkat; saya, ketua RT 1, dan imam masjid, lalu dibantu polisi," ujar Uluk saat ditemui pada Kamis (11/9/2025).
Ia melanjutkan proses evakuasi cukup alot, karena postur tubuh korban agak besar dan berisi ketika angkat.
"Jadi kami bawa bertiga. Bawa itu jaraknya lebih kurang 200 meter sampai ke tepi. Manual kami, jalan dari tengah itu ke tepi. Air lagi sebetis, surut kan waktu itu," ujarnya.
Dengan tenaga tiga orang, beberapa kali mereka berhenti, untuk melanjutkan pengangkatan.
"Sudah mau sampai ke tepian, dibantu satu orang lagi, jadi empat orang sampai tepi. Baru sampai tepi itu dimasukkan ke kantong jenazah, sekitar pukul 17.30 WIB," kata Uluk.
Selama proses evakuasi, ia mengaku kondisi mayat masih utuh dan belum mengalami pembusukan.
Saat ditemukan, korban mengenakan baju hitam lengan panjang, celana abu-abu kebiruan, dan jilbab yang ditahan dengan gigi.
"Jilbabnya itu terbuka ya, posisi digigit, sampai ke tepian baru kami lepaskan dari giginya. Saya tak tahu identitasnya," sebutnya.
Ia juga menyebutkan, korban masih mengenakan sepatu berwarna hitam saat ditemukan.
Polsek Sei Beduk saat dikonfirmasi mengatakan, pihaknya hanya membantu evakuasi hingga ke tepian laut.
Sedangkan penanganan kasus saat ini berada di Satpolair Polresta Barelang, sebab tempat penemuan mayat berada di perairan. (Tribunbatam.id/Ucik Suwaibah)
Penemuan Mayat di Batam
breaking news
TribunBreakingNews
breaking news batam hari ini
Langkat
Piayu Laut
Multiangle
SaksiKata
Batam
Penemuan Mayat di Piayu Laut Batam, Warga Ungkap Proses Evakuasi Butuh Waktu Setengah Jam |
![]() |
---|
Kronologi Penemuan Mayat Perempuan di Piayu Laut Batam, Warga Sempat Kira Boneka |
![]() |
---|
Breaking News, Penemuan Mayat Perempuan di Piayu Laut Batam, Tersangkut di Jaring Ikan |
![]() |
---|
Kisah Pilu di Balik Kematian Pria Asal Bekasi di Batam, Rencana Nikah Tinggal Cerita |
![]() |
---|
Akhir Tragis Pria Asal Bekasi di Batam, MIA Tinggalkan Surat Wasiat untuk Istri |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.