PROGRAM MBG

Geger Ada Serpihan Kaca di Nasi MBG SMAN 4 Batam, Ternyata Barang Berbahaya Itu Berasal Dari Sini

Ia menjelaskan, serpihan kaca diduga berasal dari penutup teflon pemasak telur yang pecah di dapur sekolah.

Penulis: Beres Lumbantobing | Editor: Eko Setiawan
Beres/TribunBatam
Potret siswa mengangkut ompreng MBG untuk dikonsumsi 

TribunBatam.id, Batam – Warga sekolah SMAN 4 Batam dikejutkan dengan temuan serpihan kaca pada nasi Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) yang disajikan Selasa (23/9/2025). 

Peristiwa ini sontak ramai dibicarakan di media sosial setelah beredar foto kotak nasi berisi pecahan kaca.

“Ditemukan ada serpihan kaca di nasinya. Waduh makin was-was nih. Coba deh lebih diperhatikan lagi bagi pihak yang terkait. Ini yang makan anak-anak loh,” tulis salah satu akun media sosial, sembari mengunggah foto nasi MBG.

Kepala SPPG SMAN 4 Batam, Rafael Christian, membenarkan adanya insiden tersebut. Ia menjelaskan, serpihan kaca diduga berasal dari penutup teflon pemasak telur yang pecah di dapur sekolah.

“Diduga itu kaca dari penutup teflon. Saat dibersihkan dan dirakit kembali, ternyata masih ada serpihan kecil yang tertinggal hingga masuk ke nasi lemak,” ujarnya, Jumat (26/9).

Rafael menegaskan insiden ini murni akibat kelalaian dalam pengawasan dapur, bukan unsur kesengajaan. Ia berjanji akan melakukan evaluasi menyeluruh. 

"Ke depan kami akan memperketat pengawasan penyajian MBG agar kejadian serupa tidak terulang,” tegasnya.

Ketua Koordinator SPPG Batam, Defri Rinaldi, menambahkan, insiden bermula sekitar pukul 01.00 dini hari saat seorang juru masak memperbaiki tutup penggorengan berbahan kaca yang pecah.

“Serpihan saat itu langsung disaring dan dibersihkan. Bahkan juru masak sempat terluka di lengannya. Tapi rupanya masih ada potongan kecil yang terbawa ke makanan,” jelas Defri.

Ia menyampaikan permohonan maaf kepada pihak sekolah dan masyarakat. “Ini jadi pembelajaran penting bagi kami agar lebih berhati-hati,” katanya kepada saat dihubungi Tribun, Jumat (26/9). 

Badan Gizi Nasional bersama Pemprov Kepri dan Pemko Batam langsung meninjau serta mengevaluasi SPPG yang mengalami masalah. Saat ini, Kota Batam memiliki 74 SPPG dengan 53 unit sudah aktif, melayani 179.082 penerima manfaat.

“Kami pastikan evaluasi berjalan di semua SPPG. Kami juga harap orang tua, siswa, sekolah, dan posyandu menyampaikan keluhan langsung ke petugas agar bisa segera ditindaklanjuti. Karena dari kejadian ini, laporan baru diterima dua hari setelah viral,” kata perwakilan Badan Gizi Nasional ini. 

Meski ada insiden, pihaknya menegaskan hingga kini belum pernah ditemukan kasus keracunan pangan akibat MBG di Batam

Persoalan MBG di Batam, dalam sebulan terakhir jadi perbincangan masyarakat luas. MBG berkecoak ditemukan di SMA N 14 Batu Ampar Batam. 

Kemudian persoalan serupa juga terjadi di SD HKI Bengkong Permai ada temuan ulat dalam MBG. Lalu persoalan serupa juga terjadi di SD 010 Sagulung. Kemudian dugaan siswa keracunan usai konsumsi nasi MBG di SMPN 8 Sambau Nongsa. Dan terbaru, serpihan kaca dalam nasi MBG. 

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved