Disbudpar Batam Gandeng GMM, Petakan Wilayah Cikal Bakal Kampung Madani
Disbudpar Batam bersama Gerakan Masyarakat Madani (GMM) berkolaborasi petakan sejumlah wilayah yang berpotensi jadi cikal bakal Kampung Madani.
Penulis: Pertanian Sitanggang | Editor: Septyan Mulia Rohman
TRIBUNBATAM.id, BATAM - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Batam bersama Gerakan Masyarakat Madani (GMM) berkolaborasi memetakan sejumlah wilayah yang berpotensi menjadi cikal bakal Kampung Madani.
Program ini diharapkan menjadi daya tarik baru pariwisata Batam berbasis kearifan lokal masyarakat Melayu.
Kepala Disbudpar Batam, Ardiwinata mengatakan, konsep Kampung Madani merupakan bentuk wisata budaya yang belum pernah ada sebelumnya di Batam.
Nantinya, kawasan ini akan menghadirkan pengalaman wisata yang berbeda.
Dimana wisatawan dapat menyaksikan langsung kehidupan dan budaya masyarakat Melayu secara autentik.
“Sejak memasuki kawasan Kampung Madani, wisatawan bisa langsung menikmati suasana budaya Melayu. Mereka tidak hanya melihat, tapi juga berinteraksi langsung dengan masyarakat,” ucap Ardiwinata.
Ardiwinata menjelaskan, konsep wisata ini akan berbasis Community Based Tourism (CBT), di mana wisatawan bisa menginap di rumah warga, menikmati kuliner lokal, hingga mengikuti aktivitas sehari-hari masyarakat kampung.
“Jadi, nilai Madani-nya yang paling ditonjolkan. Wisatawan bisa merasakan bagaimana kehidupan masyarakat Melayu Batam yang ramah, religius, dan penuh kearifan lokal,” kata Ardiwinata.
Menurut Ardiwinata, ide ini berangkat dari evaluasi terhadap berbagai jenis wisata yang sudah berkembang di Batam, seperti wisata belanja, kuliner, religi, hingga MICE (Meeting, Incentive, Convention, Exhibition).
Namun, dari sekian banyak jenis wisata tersebut, konsep wisata berbasis masyarakat masih belum tergarap maksimal.
“Kita ingin menghidupkan kembali konsep CBT ini, agar wisatawan tidak hanya datang, tapi juga mendapatkan pengalaman berkesan. Mereka bisa makan, tidur, dan beraktivitas bersama warga lokal,” jelas Ardi.
Ardiwinata menegaskan, kolaborasi dengan GMM akan memperkuat peran masyarakat dalam pembangunan pariwisata.
GMM akan menjadi support system utama dalam menjaga nilai-nilai Madani, termasuk kebersihan, ketertiban, dan keramahan warga.
Selain itu, Disparbud juga akan menerapkan prinsip Sabta Pesona, yakni aman, tertib, bersih, indah, sejuk, ramah, dan kenangan, sebagai pedoman dalam pengembangan destinasi tersebut.
“Kalau wisatawan datang dan merasakan tujuh unsur Sabta Pesona itu, pasti akan muncul satu hal terakhir kenangan. Itulah yang akan membuat mereka ingin kembali lagi,” tutur Ardiwinata optimistis.
Program Kampung Madani ini diharapkan menjadi wajah baru pariwisata Batam yang lebih inklusif, berkelanjutan, dan berakar pada nilai-nilai budaya Melayu-Islam yang Madani. (TribunBatam.id/Pertanian Sitanggang)
Gubernur Kepri Ansar Ahmad Blak-Blakan Soal Tingkat Pengangguran Terbuka di Kepuluan Riau |
![]() |
---|
Kronologi Pekerja PT Tewas di Mes Batamindo Mukakuning, Rekan Kerja Kaget Lihat Kondisi Velman |
![]() |
---|
Jadwal Pemadaman Listrik di Batam Senin, 13 Oktober 2025, PLN Batam Umumkan Lokasinya |
![]() |
---|
Tukar Mobil Bekas dengan Mobil Baru, Daihatsu Batam Gelar Trade In Festival |
![]() |
---|
Batam Batik Fashion Week Akan Digelar di Implasemen Dabo Lingga, Promosikan Batik Lingga |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.