PEMBUNUHAN WNI DI SINGAPURA

Sosok Nurdia Rahmah, Pegawai BPOM Batam Tewas di Singapura di Mata Rekan Kerjanya

Di mata rekan kerjanya di BPOM Batam, sosok Nurdia Rahmah Rery dikenal baik dan disiplin dalam bekerja. Nurdia sebelumnya tewas di Singapura

Penulis: Beres Lumbantobing | Editor: Dewi Haryati
Beres/TribunBatam
KANTOR BPOM BATAM - Kantor BPOM Batam. Humas BPOM Batam, Trecy membenarkan almarhumah Nurdia Rahmah Rery yang tewas di Singapura, merupakan pegawai Balai POM di Batam. Namun pihaknya tidak dapat memberikan informasi terkait korban.  

BATAM, TRIBUNBATAM.id – Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Batam enggan memberikan komentar terkait kematian pegawainya, Nurdia Rahmah Rery (38), secara tragis di Singapura

Saat Tribunbatam.id mendatangi Kantor BPOM Batam yang berlokasi di Nongsa, tidak satu pun pegawai memberikan tanggapan lebih jauh terkait kasus tersebut. 

Suasana kantor terlihat tertutup dan penuh kehati-hatian. Beberapa pegawai yang coba dimintai keterangan mengaku tidak berwenang berbicara.

“Beliau dinas di sini. Tapi kalau terkait Bu Nurdia, kami tidak bisa ngomong. Kurang tahu,” kata seorang pegawai singkat, Selasa (28/10/2025).

Setidaknya tiga pegawai lain yang ditanya terkait korban juga enggan menjawab pertanyaan Tribun dan meminta agar seluruh informasi menunggu pernyataan resmi pimpinan.

"Gak bisa ngomong kalau itu bang," ucap pegawai lainnya. 

Informasi yang berhasil dihimpun di lapangan menyebutkan, almarhumah merupakan sosok pegawai berprestasi yang dikenal disiplin dalam tugasnya di bidang laboratorium pengujian BPOM Batam

Ia baru berdinas sekitar dua tahun di Balai POM Batam.

"Beliau orang baik. Disiplin kalau kerja," ungkap seorang pegawai yang namanya enggan disebutkan. 

Sementara itu, Humas BPOM Batam, Trecy membenarkan almarhumah merupakan pegawai Balai POM di Batam.

Namun pihaknya tidak dapat memberikan informasi terkait korban. 

“Kami mohon pengertian semua pihak agar pemberitaan yang disampaikan tetap menghormati privasi keluarga almarhumah dan tidak menimbulkan dampak tambahan bagi pihak-pihak yang berduka,” ujar Trecy.

Ia melanjutkan, BPOM tidak dapat membuka data pribadi pegawainya. Karena itu dilindungi sesuai amanat Undang-undang No. 27 Tahun 2022 tentang Perlindungan Data Pribadi, khususnya Pasal 20, 33, dan 34.

Lebih lanjut ia mengatakan, proses pemulangan jenazah almarhumah, telah difasilitasi oleh BPOM RI melalui koordinasi dengan keluarga dan pihak berwenang.

“Kami turut berduka cita yang sedalam-dalamnya atas kepergian beliau, dan menyampaikan empati kepada keluarga yang ditinggalkan,” ujarnya.

Diakuinya, BPOM Batam saat ini fokus memberikan dukungan moril dan pendampingan internal kepada rekan kerja serta keluarga almarhumah. 

Tewas di Singapura

Sebelumnya diberitakan, Nurdia diduga kuat tewas di tangan suaminya, Salehuddin (41) di sebuah hotel di Singapura.

Terduga pelaku dilaporkan menyerahkan diri ke polisi setelah diduga menghabisi nyawa istrinya.

Menurut keterangan Kepolisian Singapura, sekira pukul 07.40 pagi, Salehuddin mendatangi Bukit Merah East Neighbourhood Police Centre dan mengaku telah membunuh istrinya. 

Polisi kemudian mendatangi lokasi kejadian dan menemukan Nurdia dalam kondisi tidak bernyawa di kamar nomor 703 hotel tersebut. 

Paramedis yang tiba di lokasi menyatakan korban telah meninggal di tempat.

Sementara itu, jenazah Nurdia, pegawai BPOM Batam yang tewas di Singapura, tiba di Pekanbaru, Provinsi Riau, Senin (27/10/2025).

Duka kian terasa saat peti jenazah yang membawa Nurdia dikeluarkan dari pesawat Garuda Indonesia dari Jakarta ke terminal kargo Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru.

Keluarga dan kerabat terlihat berada di terminal kargo untuk menyambut jenazah pegawai BPOM Batam yang diduga dibunuh Salehuddin (41), suaminya sendiri di kamar hotel 703 Capri by Fraser di kawasan China Square, yang berlokasi di South Bridge Road pada 24 Oktober 2025 dini hari waktu setempat.

Namun, seorang dari pihak keluarga, melarang wartawan untuk mengambil video kedatangan jenazah pegawai BPOM Batam itu.

“Jangan rekam-rekam, hargai privasi keluarga,” kata seorang lelaki berpeci hitam.

Alhasil, proses kedatangan jenazah hanya bisa disaksikan Tribun Network dan sejumlah awak media lain dari kejauhan.

Tampak ambulans dengan tulisan RS Mata PBEC datang mendekat ke arah gerbang kedatangan kargo.

Pihak keluarga dan kerabat, mengelilingi bagian gerbang dan pintu belakang ambulans, menutup celah agar tak ada wartawan yang mengambil gambar peti jenazah.

Prosesnya berlangsung cepat. Peti jenazah Nurdia Rahmah Rery langsung dimasukkan ke dalam ambulans. 

Mobil kemudian meninggalkan terminal kargo menuju rumah duka.

Tak ada keterangan apa pun mengenai kedatangan peti jenazah ini baik dari keluarga atau kerabat.

Sementara di terminal kargo juga ada terlihat sebuah karangan bunga tanda duka cita.

Di karangan bunga itu tertulis ‘Turut Berduka Cita atas meninggalnya Nurdia Rahmah Rery, S.Farm, Apt, dari Balai POM Batam’.

Eri, Humas Bandara SSK II Pekanbaru menyebut, jenazah Nurdia tiba sekitar pukul 09.30 WIB.

“(Menggunakan pesawat) Garuda. Dari Jakarta ke Pekanbaru. Dari Singapuranya kemarin sampai,” ujarnya.

(TribunBatam.id/bereslumbantobing)(TribunPekanbaru.com/Rizky Armanda)

Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved