KECELAKAAN DI LINGGA

Sosok Narlis Korban Kecelakaan di Lingga, Sering Tambal Jalan Berlubang Agar Tak Terjadi Lakalantas

Narlis (50), korban kecelakaan di Lingga ternyata sering menambal jalan berlubang dengan semen agar tak terjadi lakalantas.

Penulis: Febriyuanda | Editor: Septyan Mulia Rohman
TribunBatam.id/Dok Polres Lingga & Warga
KECELAKAAN DI LINGGA - Narlis (50), korban kecelakaan di Lingga saat mendapat perawatan medis, Sabtu (6/9). Sosok Narlis menyita perhatian warga. Satu di antaranya sering menambal jalan berlubang dengan semen, dengan harapan tak terjadi lakalantas. 

TRIBUNBATAM.id, LINGGA - Sosok Narlis (50), korban kecelakaan di Lingga menyita perhatian hingga membekas di warga.

Warga Kampung Neraca, Desa Sedamai, Kecamatan Singkep Pesisir, mengalami luka cukup serius akibat kecelakaan di Lingga pada Sabtu (6/9) malam.

Honda Supra X bernomor polisi BP 3767 DD yang dikendarai Narlis menambrak mobil bak terbuka Mitsubishi Colt L300 dengan nomor polisi BP 9182 LN milik Jurnadi.

Mobil itu terparkir di sisi kiri jalan.

Satu yang menarik perhatian, Narlis atau yang lebih akrab dengan sapaan Narles, dikenal dengan jiwa sosialnya yang tinggi.

Warga Lingga seringkali melihat Narles di jalan, menambalan jalan berlubang, meski dengan semen.

Perbuatan sukarelanya itu tak terhitung lagi, dari dalam beberapa tahun terakhir hingga saat ini.

 

KORBAN KECELAKAAN DI LINGGA - Sosok Narles (50), saat menyemen jalan berlubang menuju Desa Marok Tua, Singkep Barat, Kabupaten Lingga, Provinsi Kepri, beberapa waktu lalu. Ia diketahui mengalami kecelakaan, saat sepeda motor yang ia kendarai menabrak pikap terparkir mogok di jalan Desa Berindat, Kecamatan Singkep Pesisir, Sabtu (6/9/2025) malam.
KORBAN KECELAKAAN DI LINGGA - Sosok Narles (50), saat menyemen jalan berlubang menuju Desa Marok Tua, Singkep Barat, Kabupaten Lingga, Provinsi Kepri, beberapa waktu lalu. Ia diketahui mengalami kecelakaan, saat sepeda motor yang ia kendarai menabrak pikap terparkir mogok di jalan Desa Berindat, Kecamatan Singkep Pesisir, Sabtu (6/9/2025) malam. (TribunBatam.id/Dok warga - Megawati)

 

Meski berprofesi sebagai buruh harian lepas, ia rela merogoh uang pribadi untuk membeli semen dan menambal jalan berlubang.

Menurut warga, hal itu dilakukan Narles karena peduli dan mencegah pengendara mengalami kecelakaan.

"Boleh lah bang Narles ini, jiwa sosial dia tinggi, peduli dengan orang ramai. Jangan sampai orang (pengendara-red) lewat jatuh, ditambak (ditambal-red) dia jalan yang tinggi biar rata. Sehat selalu orang baik," tulis unggahan Megawati Abidin di Facebook beberapa waktu lalu.

Saat unggahan tersebut, Narles menyemen titik jalan berlobang di jalan menuju Marok Tua, Singkep Barat.

Aksinya itu pun seringkali terekam oleh warga dan diunggah warganet yang menuai pujian.

Baik itu wilayah Singkep, Singkep Barat, hingga wilayah sekitar, Narles sering ditemui warga memperbaiki jalan dengan menambal lubang dengan semen.

Salah seorang warga, Ribut, juga termasuk sering menemukan aksi Narles tersebut di jalan-jalan.

Dirinya turut prihatin dan mendoakan Narles segera pulih setelah menjalani penanganan intensif di Batam.

"Beliau itu jiwa sosialnya sangat luar biasa. Saya rasa semua orang tau baik itu di Singkep Pesisir, Selatan, Singkep Barat atau kota, dengan duit pribadi dia bisa membeli semen untuk jalan-jalan yang rusak," ungkap Ribut kepada Tribunbatam.id, Minggu (7/9).

Tak hanya itu, pria yang juga selaku Ketua Ormas Gagak Hitam ini, juga menyoroti aksi Narles, yang membantu pengendara yang mogok di jalan.

"Baik motor orang yang rusak atau orang habis bensin sering dia bawa orang itu. Bahkan dia bawa botol bensin dikasi dia ke orang yang habis bensin," ungkap Ribut.

Ribut berharap, Narles segera pulih dan bisa beraktivitas kembali.

Kata Polisi Soal Kecelakaan di Lingga

Kapolres Lingga, AKBP Pahala Martua Nababan, S.H., S.I.K., M.H melalui Kasatlantas Polres Lingga, Iptu Abdurrahman mengatakan, lokasi kecelakaan di Lingga tersebut minim penerangan jalan.

Kondisi ini membuat korban lakalantas di Lingga tak sadar mobil bak terbuka Mitsubushi Colt L300 dengan nomor polisi BP 9182 LN milik Jurnadi yang terparkir mogok di sisi kiri jalan.

Saat kejadian, Narlis membawa sepeda motor Honda Supra X dengan nomor polisi BP 3767 DD.

kejadian bermula saat pengendara sepeda motor melaju dari arah Bandara Dabo Singkep, menuju arah Neraca, Desa Sedamai.

"Karena kondisi jalan yang minim penerangan, korban tidak melihat adanya kendaraan yang terparkir dan langsung menabrak bagian belakang mobil pikap tersebut,” ujar Iptu Abdurrahman, saat dikonfirmasi Tribunbatam.id, Minggu (7/9/2025).

Akibat benturan keras, sepeda motor yang dikendarai Narlis terjepit di bagian bemper belakang mobil dan dalam posisi tegak di atas roda belakang.

"Korban langsung dilarikan ke RSUD Dabo Singkep oleh warga setempat untuk mendapat penanganan medis lebih lanjut," ujarnya.

Narlis mengalami luka robek di pelipis kiri yang memerlukan tiga jahitan, luka robek di pipi kiri dengan dua jahitan, lebam di mata kiri, serta retak pada tengkorak kepala.

Kasat Lantas menyampaikan, pihaknya telah mengambil sejumlah tindakan, antara lain mendatangi lokasi kejadian, mencari dan memintai keterangan saksi, mendatangi korban di rumah sakit, serta mengamankan barang bukti di lokasi kejadian.

Akibat kecelakaan ini, kerugian material diperkirakan mencapai Rp500.000.

Kasus ini ditangani berdasarkan pasal 310 ayat (3) Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.

Kondisi TKP Kecelakaan di Lingga

Kepala Desa Berindat, Yusnani, mengungkapkan bahwa ruas jalan di desanya itu diakui memang minim penerangan.

"Kalau untuk gelap dari jembatan sampailah ke tempat Bang Narlis jatuh," ungkapnya Yusnani kepada TribunBatam.id via WhatsApp.  

Ia mengakui bahwa untuk pengadaan lampu penerangan jalan sering diajukan ke pihak terkait.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Lingga, Hendry Efrizal saat dikonfirmasi mengakui bahwa di Jalan Berindat memang tak banyak lampu penerangan.

"Untuk jalan Berindat kemarin sudah dipasang dari kami melalui aliran PLN, cuma gak banyak. Karena jalannya jalan nasional harusnya dari kegiatan pusat kemarin dipasang solar cell," ungkap Hendry.

Terlebih lagi kata Hendry, anggaran terbatas di tahun ini untuk pengadaan lampu jalan.

Sementara Kasi Darat Dishub Lingga, Neil mengakui jika saat ini tidak ada anggaran untuk pengadaan lampu jalan, khususnya di Desa Berindat.

Ia mengaku hanya ada anggaran untuk pemeliharaan.

Dengan keterbatasan anggaran yang ada saat ini belum bisa melakukan pengadaan tersebut.

Neil menjelaskan, terkait solusi pihaknya bisa mengupayakan di lapangan untuk penggeseran lampu jalan.

"Kami lihat dulu, jika urgent (bagian yang gelap rawan-red), hanya bisa menggeser lampu jalan yang ada," tambahnya. (TribunBatam.id/Febriyuanda)

Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved