Warga Pulau Lalang Lingga Curhat, Perangkat Desa Jarang Ngantor, Gaji Linmas Dipotong

Warga Desa Pulau Lalang, Singkep Selatan, Lingga, Kepri, sampaikan keluhan terkait pelayanan Pemdes hingga soal gaji Linmas kena potong

|
Penulis: Febriyuanda | Editor: Dewi Haryati
Istimewa untuk Tribunbatam.id
PAPAN INFORMASI APBDES - Papan informasi APBDes Pulau Lalang, Kecamatan Singkep Selatan, Kabupaten Lingga, Provinsi Kepri, kosong hingga Minggu (14/9/2025). Papan ini biasanya dipajang APBDes, sebagai transparansi anggaran untuk masyarakat. Warga Pulau Lalang curhat pelayanan dan kinerja Pemdes-nya, hingga minta aparat hukum turun tangan. 

LINGGA, TRIBUNBATAM.id – Warga Desa Pulau Lalang, Kecamatan Singkep Selatan, Kabupaten Lingga, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), menyampaikan sejumlah keluhan terkait pelayanan dan kinerja pemerintah desa setempat.

Keluhan tersebut mencakup ketidakhadiran perangkat desa di kantor, tidak adanya transparansi anggaran, pengelolaan tambak terbengkalai, hingga dugaan pemotongan gaji Linmas secara sepihak.

Sejumlah warga mengaku sering mendapati kantor desa dalam keadaan sepi, tanpa kehadiran Kepala Desa, Sekretaris Desa, maupun perangkat lainnya.

Hal ini menimbulkan pertanyaan mengenai komitmen pelayanan publik di wilayah tersebut.

"Setiap saya ke sana, kantor buka, tapi tak ada satu pun orang yang bertugas. Bendera pun tidak dikibarkan. Kantor hanya ramai kalau ada rapat atau kunjungan orang luar. Di hari-hari biasa, hampir tidak ada aktivitas," ungkap seorang warga berinisial Sa, kepada Tribunbatam.id, Minggu (14/9/2025).

Tak hanya soal pelayanan, warga juga menyoroti ketidakjelasan informasi mengenai pengelolaan anggaran desa.

Papan informasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) yang seharusnya dipasang sebagai bentuk transparansi, diketahui dalam kondisi kosong.

"Anggaran desa ini tidak pernah dipasang di papan informasi. Apakah Pulau Lalang ini tidak menerima anggaran? Kami jadi tidak tahu apa-apa," lanjut Sa.

TAMBAK TERBENGKALAI - Potret tambak udang tampak sudah ditumbuhi semak belukar di Pulau Lalang, Kecamatan Singkep Selatan, Kabupaten Lingga, Provinsi Kepri, Minggu (14/9/2025). Tambak udang ini tidak ada diisi bibit untuk dikelola.
TAMBAK TERBENGKALAI - Potret tambak udang tampak sudah ditumbuhi semak belukar di Pulau Lalang, Kecamatan Singkep Selatan, Kabupaten Lingga, Provinsi Kepri, Minggu (14/9/2025). Tambak udang ini tidak ada diisi bibit untuk dikelola. (Istimewa untuk Tribunbatam.id.)


Masalah lain yang mencuat terkait dugaan pemotongan gaji anggota Linmas.

Beberapa warga menyebut, Linmas hanya menerima Rp900 ribu untuk masa kerja empat bulan.

Meskipun mereka sudah bekerja selama enam bulan, namun baru menerima hak mereka dari hasil empat bulan.

Seharusnya mereka menerima upah Rp1,4 juta untuk empat bulan kerja.

Menurut pengakuan warga, pemotongan tersebut dilakukan dengan alasan biaya transportasi pengambilan gaji sebesar Rp100 ribu kepada perangkat desa.

Tak hanya itu, potongan kembali sebesar Rp400 ribu, karena dianggap tidak masuk kantor dalam beberapa waktu.

"Tidak tahu juga aturan atau kesepakatannya seperti apa. Padahal semua tahu, banyak juga perangkat desa yang jarang masuk kantor," kata warga lainnya, Te.

Warga Pm juga mempertanyakan mengapa pemotongan hanya berlaku bagi Linmas, sementara perangkat desa lainnya tidak dikenai hal serupa.

Padahal, perangkat desa lain bahkan sering tidak masuk kantor.

"Bingung juga kenapa tiba-tiba dipotong. Tapi memang saya belum sempat menanyakan langsung ke kepala desa," ujarnya.

Te menambahkan, ia sempat bersitegang dengan pihak desa untuk menuntut haknya. 

"Saya akhirnya dapat full, Rp1,3 juta, setelah sempat adu mulut dulu," ujarnya.

Keluhan lainnya datang dari pengelolaan tambak kepiting dan udang yang disebut warga tidak pernah difungsikan meskipun bibit sudah didatangkan.

Menurut warga berinisial Ra dan Ag, pihak desa menyebut tambak gagal. Sementara bagi warga, tambak memang tidak pernah dikelola sejak awal.

KANTOR DESA - Kantor Desa Pulau Lalang, Kecamatan Singkep Selatan, Kabupaten Lingga, Provinsi Kepri. Kantor Desa ini sering dilihat warga sepi, karena Kades, Sekdes, hingga perangkat jarang masuk kantor.
KANTOR DESA - Kantor Desa Pulau Lalang, Kecamatan Singkep Selatan, Kabupaten Lingga, Provinsi Kepri. Kantor Desa ini sering dilihat warga sepi, karena Kades, Sekdes, hingga perangkat jarang masuk kantor. (Istimewa untuk Tribunbatam.id)


"Bibit ketam sudah dikirim, tapi tidak pernah diletakkan di tambak. Mati begitu saja. Tambaknya juga sudah lapuk, tidak digunakan," ungkap mereka.

Warga juga menyoroti kurangnya partisipasi dan transparansi dalam pelaksanaan kegiatan desa, termasuk dalam Peringatan Hari Besar Islam (PHBI) dan Hari Besar Nasional (PHBN).

"Setiap kali ada hari besar, seperti Hari Kemerdekaan, tidak ada kegiatan atau lomba. Sepi saja desa ini, tidak seperti desa lain," ujar Sa.

Mereka berharap, pihak aparat hukum bisa mengusut kejanggalan tidak adanya transparansi anggaran di desa mereka.

"Saat ini ada perbaikan jalan di desa, cuma tidak tau anggaran dari mana, soalnya itu sudah ditanyakan berapa upahnya, tapi perangkat desa tak tau. Papan APBDes juga tak ada, jadi tidak tau anggaran untuk desa berapa," tambah Sa.

Hingga berita ini ditulis, Tribunbatam.id telah berupaya menghubungi Kepala Desa Pulau Lalang, Indra, untuk meminta konfirmasi atas sejumlah keluhan warga.

Upaya konfirmasi dilakukan melalui pesan WhatsApp dan sambungan telepon ke dua nomor yang bersangkutan.

Namun, belum ada tanggapan dari pihak Kepala Desa. Tribunbatam.id akan menyampaikan perkembangan terkini terkait informasi ini. (Tribunbatam.id/Febriyuanda)

Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved