Kenduri Silat Alam Melayu Pukau Warga Lingga, Peserta dari Malaysia Ikut Tampil
Seni bela diri silat Melayu menyita perhatian masyarakat pada gelaran Kenduri Silat Alam Melayu IV yang berlangsung di Daik Lingga, Sabtu (22/11)
Penulis: Febriyuanda | Editor: Dewi Haryati
Ringkasan Berita:
- Kenduri Silat Alam Melayu IV digelar di Daik, Lingga, untuk memeriahkan Hari Jadi ke-22 Kabupaten Lingga
- Acara ini diikuti perguruan silat dari Kepri, Batam, Tanjungpinang, hingga rombongan Akademi Warisan Melayu dari Selangor, Malaysia
- Kepala Dinas Pariwisata Lingga menegaskan kegiatan ini menjadi sarana melestarikan identitas dan marwah budaya Melayu, bukan sekadar pertunjukan seni bela diri
- Beragam aliran dan gaya silat yang ditampilkan mencerminkan kekayaan tradisi Silat Alam Melayu
LINGGA, TRIBUNBATAM.id - Seni bela diri silat Melayu kembali menyita perhatian masyarakat pada gelaran Kenduri Silat Alam Melayu IV yang berlangsung di Daik, Kabupaten Lingga, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), Sabtu (22/11/2025).
Kegiatan yang dipusatkan di Lapangan Kantor Bupati Lingga ini digelar dalam rangka memeriahkan Hari Jadi ke-22 Kabupaten Lingga.
Perhelatan budaya tersebut diikuti oleh berbagai perguruan dan komunitas silat, baik dari dalam maupun luar negeri.
Di antaranya, rombongan Akademi Warisan Melayu Syah Alam Selangor, Malaysia, para Panglima Hulu Balang dari Provinsi Kepulauan Riau dan Kota Tanjungpinang, Perguruan Silat Empat Sahabat Kota Batam, serta seluruh perguruan Silat Alam Melayu se-Kabupaten Lingga.
Kehadiran peserta lintas wilayah hingga mancanegara menunjukkan bahwa kegiatan ini tidak hanya berskala lokal, tetapi juga menjadi wahana silaturahmi budaya bagi masyarakat serumpun Melayu.
Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Lingga, Harpiandi, menegaskan bahwa Kenduri Silat Alam Melayu tidak sekadar menjadi ajang pertunjukan seni bela diri, melainkan bagian penting dalam upaya melestarikan identitas serta marwah budaya Melayu.
“Silat bukan hanya gerak tubuh, tetapi bahasa jiwa yang memadukan kekuatan, kelembutan, dan keberanian. Melalui kenduri ini, silaturahmi budaya dan nilai adat dapat terus ditegakkan,” ujarnya.
Harpiandi juga mengapresiasi berkembangnya komunitas Silat Alam Melayu di berbagai kampung, sebagai bukti bahwa tradisi ini tetap hidup dan dicintai masyarakat di bumi Bunda Tanah Melayu.
Beragam aliran dan gaya silat yang ditampilkan selama kegiatan berlangsung memperlihatkan kekayaan khazanah budaya Melayu yang diwariskan secara turun-temurun dan terus dijaga eksistensinya hingga kini. (Tribunbatam.id/Febriyuanda)
| Kakek 70 Tahun di Lingga Puaskan Nafsunya ke Bocah SD Iming-iming Rp10 Ribu |
|
|---|
| Polres Lingga Bekuk Kakek 70 Tahun, Diduga Lakukan Asusila ke Dua Orang Bocah SD |
|
|---|
| Tourism Malaysia Medan Gelar Travel Fair 2025 di Grand Mall Batam |
|
|---|
| Perjuangkan Tambang Timah Legal, Bupati dan Wabup Lingga Audiensi Bareng LSM F-PETIR |
|
|---|
| Hari Jadi ke-22 Kabupaten Lingga, Pemkab Beri Bantuan Hingga Ziarah ke Makam Bersejarah |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/batam/foto/bank/originals/Kenduri-silat-Melayu-di-Lingga-2025.jpg)