Tiga Penari SLaSe Asal Lingga Wakili Kepri pada Ajang Zapin Maritim Raya di Bengkalis
Sanggar SLaSe Dabo Singkep, Lingga, bawakan Tari Zapin Kote mewakili Kepri pada kegiatan Zapin Maritim Raya di Bengkalis, Riau
Penulis: Febriyuanda | Editor: Dewi Haryati
Ringkasan Berita:
- Sanggar Seni Langgam Selatan (SLaSe) Dabo Singkep mewakili Provinsi Kepri pada ajang Zapin Maritim Raya (ZAMARA) di Bengkalis, Riau
- Mereka menampilkan Tari Zapin Kote, Warisan Budaya Tak Benda Indonesia asal Kabupaten Lingga yang telah berkembang di Desa Kote
- Tiga penari, yakni Fitri, Ratu, dan Riska, tampil memukau
- Ketua Sanggar SLaSe, Boy Andika, berharap keikutsertaan ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menjaga dan melestarikan budaya Melayu Lingga.
LINGGA, TRIBUNBATAM.id - Sanggar Seni Langgam Selatan (SLaSe) Dabo Singkep, Kabupaten Lingga, terpilih mewakili Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), pada kegiatan Zapin Maritim Raya (ZAMARA), yang digelar di Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau, pada 20–23 November 2025.
Kegiatan ini diselenggarakan oleh Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah IV Provinsi Kepri dan Riau.
Dalam ajang tersebut, Sanggar SLaSe menampilkan Tari Zapin Kote, salah satu Warisan Budaya Tak Benda Indonesia asal Kabupaten Lingga yang ditetapkan pada tahun 2021.
Tarian Zapin Kote berkembang di Desa Kote, Kecamatan Singkep Pesisir, yang telah berkembang pesat diajarkan ke generasi muda.
Dalam bimbingan SLaSe, persiapan penampilan dilakukan dalam waktu relatif singkat, yakni satu minggu sebelum keberangkatan menuju Bengkalis.
Pada malam pementasan, Jumat (21/11/2025), tiga penari tampil memukau dengan busana Melayu lengkap, termasuk tudung manto di kepala.
Para penari tersebut adalah Fitri, warga Desa Kote, serta Ratu dan Riska yang merupakan pelajar SMA Negeri 1 Singkep.
Ketua Sanggar SLaSe, Boy Andika, menyampaikan rasa bangga dan apresiasinya atas kesempatan tersebut.
"Saya pribadi merasa sangat tersanjung dan senang sekali saat diundang BPKW IV untuk turut serta mewakili Kepulauan Riau bersama Sanggar Budaya Warisan Pulau Penyengat dalam kegiatan tersebut," ujarnya.
Boy berharap keikutsertaan ini dapat menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk menjaga dan melestarikan budaya daerah, khususnya budaya Melayu Kabupaten Lingga.
Ia menegaskan, upaya pelestarian budaya penting dilakukan, agar warisan leluhur tetap dikenal luas dan tidak hilang ditelan zaman.
"Dengan ini saya merasa dapat meningkatkan kesadaran, baik diri saya pribadi maupun masyarakat untuk selalu menjaga dan melestarikan budaya daerah, khususnya Melayu Kabupaten Lingga," tuturnya. (Tribunbatam.id/Febriyuanda)
| Daftar Harga Emas di Karimun Hari Ini di Toko Mas Sumbar Riau Sabtu 22 November 2025 |
|
|---|
| Daftar 7 Berita Populer Sepekan: Wanita di Batam Diburu Polisi, Musda Golkar Kepri Diundur |
|
|---|
| Road Race Championship Resmi Digelar, Ketua DPRD Kepri: Ajang Menyalurkan Hobi Anak Muda |
|
|---|
| Faktor Cuaca Harga Cabai Padang Turunan Hingga 70 ribu per Kg, Tetapi Harga Rawit Naik |
|
|---|
| Gubernur Ansar Buka Muswil V LDII Kepri, Dorong Kolaborasi Pembangunan SDM dan Pertumbuhan Daerah |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/batam/foto/bank/originals/Penari-Lingga-tampil-di-Bengkalis.jpg)