Kemeriahan Pagelaran Seni Samudera Budaya Tutup Rangkaian HUT Ke-26 Kabupaten Natuna

Laporan Wartawan Tribun Batam, Birri Fikrudin

TRIBUNBATAM.id, NATUNA - Pagelaran seni bertajuk 'Samudera Budaya, Menggali Kreativitas Merawat Tradisi' menjadi penutup meriah rangkaian perayaan Hari Uang Tahun (HUT) Ke-26 Kabupaten Natuna.

Malam puncak dari serangkaian kegiatan yang dimulai sejak hari jadi pada 12 Oktober Lalu, menunjukkan Pemkab natuna bersama masyarakat begitu semangat dalam melestarikan warisan budaya daerah.

Suasana berbeda tampak di alun-alun Pantai Piwang karena dihadiri tamu undangan dan ratusan masyarakat Natuna, Sabtu (15/11/2025) malam.

Selain itu, gemerlap cahaya lampu panggung yang megah, berpadu dengan penampilan menarik menjadikan suasana malam puncak itu tampak meriah.

Mulai dari Bupati Natuna Cen Sui Lan bersama Wakil Bupati Jarmin Sidik, Forkopimda, OPD, tamu undangan, hingga masyarakat, semuanya larut dalam sajian seni budaya dan hiburan musik.

Acara dibuka dengan tarian persembahan yang dilanjutkan tiga penampilan utama Warisan Budaya Takbenda (WBTb) dari Natuna, yakni Tari Tupeng Bunguran, Hadrah, dan Mendu.

Diselingi pertunjukan musik tradisional dan tarian daerah lainnya membuat suasana malam kian semarak.

Malam puncak ini juga sejalan dengan penyerahan hadiah lomba dalam rangka HUT Natuna, mulai dari turnamen olahraga, gasing, domino, panjat pinang, lomba memasak, hingga festival budaya.

Para pemenang menerima piala, piagam, dan uang pembinaan.

Dalam kesempatan itu, Bupati Cen Sui Lan mengatakan peringatan HUT Ke-26 Natuna tahun ini mengusung tema 'Marwah Jadi Pegangan, Persaudaraan Jadi Kekuatan'.

Baginya, tema itu bukan sekadar rangkaian kata, tetapi cerminan jati diri masyarakat Natuna.

“Marwah itu kehormatan. Nilai yang selalu kita junjung tinggi sebagai masyarakat Melayu. Sedangkan persaudaraan adalah kekuatan kita sebagai daerah kepulauan yang luas, namun tetap satu,” kata Cen.

Ia menegaskan bahwa menjaga marwah berarti berpegang pada etika, integritas, dan prinsip keadilan dalam menjalankan kehidupan.

Sedangkan nilai persaudaraan memastikan bahwa perbedaan bukan menjadi pemisah, tetapi perekat yang memperkuat Natuna.

“Kita kuat bukan karena jumlah, tapi karena kebersamaan. Kita besar bukan karena wilayah, tetapi karena kekompakan masyarakatnya,” ujarnya.

Bupati Cen juga menyinggung perjalanan 26 tahun Kabupaten Natuna yang telah melalui banyak fase pembangunan.

Mulai dari infrastruktur yang semakin baik, ekonomi masyarakat yang tumbuh, hingga peningkatan layanan publik di sektor pendidikan dan kesehatan.

Semua pencapaian itu, disebutkannya, merupakan hasil peran aktif seluruh elemen masyarakat tokoh daerah, ASN, pemimpin sebelumnya, serta masyarakat yang turut bekerja dan berdoa bagi kemajuan Natuna.

Meski begitu, ia mengingatkan bahwa tantangan ke depan tidak ringan.

Perubahan global, dinamika informasi, hingga kondisi ekonomi nasional menuntut Natuna lebih adaptif dan harus solid.

“Tidak ada tantangan yang berat jika kita hadapi bersama. Kita harus bergerak lebih cepat, bekerja lebih baik, dan tetap berpegang pada tema HUT tahun ini,” ucapnya.

Menutup sambutannya, Bupati Cen menegaskan komitmen Pemkab Natuna dalam melestarikan budaya leluhur.

“Kami akan memperkuat sanggar-sanggar seni agar budaya kita semakin maju dan lestari. Ini komitmen kami untuk warisan budaya Natuna,” katanya.

( tribunbatam.id/birrifikrudin )