PRAJURIT TNI DIBACOK
Sosok Serda Rahman Prajurit TNI di Wonosobo Tewas Dibacok di Kafe, Warga Sekitar Tak Terima
Kematian Serda Rahman membuat amarah warga sekitar meluap-luap, apalagi korban dikebal sosok yang baik.
Mereka melempari kaca kafe dengan batu, mengambil beberapa fasilitas di dalamnya, dan membakarnya menggunakan ban bekas.
"Intinya kami menuntut keadilan."
"Nyawa harus dibalas dengan nyawa," ujar Vreda, salah satu warga yang juga saudara korban.
Pembacokan anggota TNI tersebut berlangsung di Desa Jolontoro, Kecamatan Sapuran, sekira pukul 00.05.
Korban diketahui merupakan warga Desa Sijambu, Kecamatan Kertek.
Kronologi bermula saat ada keributan antar pengunjung di kafe tersebut hingga operator kafe turun tangan.
Khawatir keributan meluas, operator pun memanggil Serda Rahman Setiawan untuk membantu melerai keributan.
Tiba-tiba, seorang pengunjung mengambil senjata tajam dan menyerang Serda Rahman Setiawan hingga bersimbah darah.
Korban sempat dilarikan ke rumah sakit, tetapi nyawanya tak tertolong.
Kapolres Wonosobo, AKBP M Kasim Akbar Bantilan menyatakan bahwa pihaknya langsung merespons aksi massa yang terjadi di lokasi pembacokan.
Polisi menemui warga untuk meredakan ketegangan dan menerima tuntutan mereka.
"Langsung kami temui."
"Intinya ada beberapa poin dan kami sepakati, kami akomodasi," ujar dia.

Baca juga: Lerai Keributan, Serda Rahman Setiawan Meninggal Dibacok Golok
Pemakaman Serda Rahman
Suasana haru menyelimuti TPU Kelurahan Kertek, Kecamatan Kertek, Kabupaten Wonosobo, Minggu (14/9/2025).
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.