PEMBUNUHAN KARYAWATI PNM

Sosok Hijrah Karyawati PNM Dibunuh Nasabah di Pasangkayu, Urus Nenek Sakit-sakitan

Kepedihan masih dirasakan keluarga korban dengan insiden yang merenggut nyawa Hijrah tersebut.

Editor: Khistian Tauqid
Tribun-Sulbar.com
PEMBUNUHAN KEJI DI PASANGKAYU - Nenek renta kerap terdengar memanggil nama cucunya, Hijrah, tanpa menyadari bahwa gadis belia itu telah tiada. 

TRIBUNBATAM.id - Sosok karyawati koperasi, Hijrah (19) yang menjadi korban pembunuhan suami nasabah bernama Risman menjadi sorotan publik.

Hijrah ditemukan tewas di kebun kelapa milik warga di Dusun Tanga-tanga, Desa Sarjo, Kecamatan Sarjo, Pasangkayu, Sulawesi Barat, Sabtu (20/9/2025).

Parahnya lagi, Hijrah ditemukan dengan kondisi seragam kerjanya terlilit di leher dan tidak mengenakan celana alias hanya memakai pakaian dalam. 

Ternyata Risman membunuh karena sakit hati terhadap Hijrah yang sedang bertugas menagih angsuran.

Hingga akhirnya Risman melakukan tindakan keji membunuh Hijrah menggunakan pakaian korban yang dililitkan ke leher.

Risman lalu membuang mayat Hijrah di kebun kelapa dan meninggalkan motor korban tidak jauh dari tempat kejadian perkara (TKP).

Polisi tidak membutuhkan waktu lama untuk menangkap Risman dan kini sudah ditetapkan menjadi tersangka pembunuhan.

Kepedihan masih dirasakan keluarga korban dengan insiden yang merenggut nyawa Hijrah tersebut.

Sepupu korban bernama Fini membeberkan sosok Hijrah yang ternyata tinggal bersama neneknya di Desa Maponu tidak jauh dari tempat kerja.

Sejak orangtuanya bercerai dan membina rumah tangga baru masing-masing, ia tumbuh dalam asuhan sang nenek yang kini telah renta dan pikun.

Fini menyebut Hijrah sebagai cucu yang penuh tanggung jawab.

“Dia itu anak baik. Neneknya sudah sakit-sakitan, dan selama ini dirawat sama Hijrah,” tutur Fini dengan mata berkaca-kaca.

MAYAT KARYAWAN - Karyawan koperasi PNM BUMN ditemukan tewas tak wajar di dalam kebun kelapa miliki warga di Desa Sarjo, Kecamatan Sarjo, Kabupaten Pasangkayu, Sulawesi Barat (Sulbar), Sabtu (20/9/2025) pagi.
MAYAT KARYAWAN - Karyawan koperasi PNM BUMN ditemukan tewas tak wajar di dalam kebun kelapa miliki warga di Desa Sarjo, Kecamatan Sarjo, Kabupaten Pasangkayu, Sulawesi Barat (Sulbar), Sabtu (20/9/2025) pagi. (Tribun-Sulbar.com)

Baca juga: Chat Terakhir Karyawati PNM sebelum Dibunuh Nasabah di Pasangkayu, Curhat ke Atasan

Meski sibuk bekerja, Hijrah tetap menyempatkan diri pulang setiap Minggu dan malam Senin.

Hari-hari lainnya ia habiskan bekerja di lapangan, menagih ke rumah-rumah nasabah koperasi.

Semangatnya bukan hanya demi masa depan, tapi juga untuk menghidupi dirinya dan membantu kebutuhan nenek tercinta.

Namun, takdir berkata lain.

Nenek yang selama ini menjadi tempat Hijrah kembali, tak mengetahui kepergian cucunya.

Kondisinya yang semakin pikun membuatnya tak menyadari bahwa orang yang selama ini merawatnya telah pergi untuk selamanya.

Ibunda Hijrah, yang tinggal di Pantai Timur, Sulawesi Tengah, segera pulang ke Maponu setelah mendengar kabar duka.

Tangisnya pecah saat tiba di rumah, menyaksikan anak kandungnya terbujur kaku dalam kondisi tragis.

Kabar kematian Hijrah bukan hanya mengguncang keluarganya.

Rekan-rekan kerja turut kehilangan sosok yang dikenal pendiam, ramah, dan tak pernah keberatan jika dimintai bantuan.

Kini, suasana duka menyelimuti Desa Maponu.

Warga berdatangan untuk melayat, memberikan doa dan penghormatan terakhir kepada Hijrah, gadis muda yang pergi terlalu cepat, menyisakan cerita hidup yang penuh ketegaran dan pengorbanan.

Chat Terakhir Hijrah alias HJ

Sebelum tewas dibunuh, HJ ternyata sempat mengirim pesan dengan atasannya melalui pesan WhatsApp.

Tangkapan layar pesan terakhir HJ dengan atasannya tersebut beredar di media sosial.

Terlihat HJ mengaku pada sang atasan bahwa dirinya takut ketika menagih angsuran di rumah tersangka.

Berikut petikan percakapan Hj dengan atasannya yang tersebar di media social:

HJ (21.40):  "Oh iya."

Atasan (21.55):  – Panggilan suara (tidak dijawab)   "Hijrah. Di mana sudah kamu?"  – "Hati-hati ya."

HJ (21.56):  "Jangan ditelepon Bu, karena sementara dia bonceng saya, nanti dia curiga."  "Bu, doakan saya."  "Dari tadi tidak ada rumah yang dilewati."  "Baru jalan ada jaringan di sini."

Atasan (21.56):  "Iya hati-hati."  "Berdoa."

HJ (21.57):  "Aduh, saya takutnya ini orang dendam."

Atasan (21.57):  "Beh, jangan dipikir begitu."

(TribunBatam.id)

Baca juga Berita TribunBatam.id lainnya di Google News

Artikel ini telah tayang di Tribunsulbar.com dengan judul "Sebelum Dibunuh Karyawati Koperasi di Pasangkayu Sempat Chat Atasan Mengaku Takut: Doakan Saya"

Sumber: Tribun sulbar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved