KERACUNAN MBG

Kadinkes Bandung Barat Bantah Bunga Tewas Karena Keracuan MBG: Korban Punya Asam Lambung

Kini muncul informasi dari pihak keluarga yang dikatakan Kepala Dinas Kesehatan Bandung Barat Lia N Sukandar kalau

Editor: Eko Setiawan
istimewa
MENINGGAL - Siswi kelas XII SMK Negeri 1 Cihampelas, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Bunga Rahmawati, meninggal dunia pada Selasa (30/9/2025). Santer dikabarkan Bunga meninggal dunia akibat keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG). 

TRIBUNBATAM.id, BANDUNG BARAT - Bunga Rahmawati (17) meninggal dunia dan gejalanya mirip keracunan. Diketahui Bunga merupakan salah satu Siswi SMK di Kabupaten Bandung Barat (KKB).

Meninggalnya dunia kini dikaitkan dengan makanan Bergizi Gratis (MBG) yang ia terima disekolah.

Kini muncul informasi dari pihak keluarga yang dikatakan Kepala Dinas Kesehatan Bandung Barat Lia N Sukandar kalau korban punya riwayat penyakit Asam Lambung.

Lia N Sukandar, menyebut siswi bernama Bunga Rahmawati (17) memiliki riwayat penyakit lambung. Kini ia menyangkal meninggalnya Bunga dikaitkan dengan keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dikonsumsi almarhum pada Rabu (24/9/2025).

Menurutnya, gejala seperti keracunan ini muncul setelah 2x24 jam korban mengkonsumsi MBG di sekolahnya.

"Kejadian meninggalnya pasien bukan akibat konsumsi MBG, karena gejala muncul lebih dari 2x24 jam setelah pasien mengonsumsi makanan tersebut," kata Lia, Rabu (1/10/2025).

Namun demikian, Lia tak membantah gejala awal sebelum Bunga meninggal seperti keracunan. Yakni Pusing dan muntah muntah.

Tidak tahan dengan hal itu, kemudian dirinya mengkonsumsi obat penghilang pusing yang ia beli di warung.

"Pasien meminum obat dari warung dan tertidur," ujarnya.

Namun pada Selasa (30/9/2025) pagi, Bunga disebutkan mengalami muntah-muntah.

Kondisi bunga didapati dalam keadaan tidak berdaya pada siang hari dan langsung dibawa ke fasilitas kesehatan hingga dirujuk ke RSUD Cililin.

"Dalam perjalanan menuju RSUD Cililin, kondisi pasien semakin memburuk dan dinyatakan meninggal dunia oleh dokter IGD sekitar pukul 13.30 WIB," tandasnya.

Hal senada juga dikatakan oleh perwakilan pihak keluarga Bunga, Nanang (53). Nanang mengatakan bahwa keponakannya memiliki riwayat penyakit lambung.

"Cuman kata Ibunya memang (Bunga) pernah punya penyakit lambung," kata Nanang.

Bunga Rahmawati adalah siswa kelas XII SMK Negeri 1 Cihampelas, Bandung Barat.

Bunga menjadi satu dari ratusan siswa yang mengonsumsi MBG pada Rabu (24/9/2025). Meski begitu, Bunga tidak mengalami keracunan seperti 121 siswa lain. 

Bunga meninggal dunia Selasa (30/9/2025). Jenazah Bunga dimakamkan di pemakaman setempat di Kampung Selakopi, Desa Cihampelas, Kecamatan Cihampelas, KBB Rabu (1/1/2025).

Pihak keluarga menganggap peristiwa yang mereka alami sebagai takdir dan menolak untuk dilakukan outopsi. 

“Ke sini banyak yang datang. Dari RT sama katanya utusan dari Jakarta. Dari Polres ada juga, katanya mau autopsi, tapi keluarga menolak. Udah saja,” ujar Nanang. 

Sempat Dikaitkan MBG

Sebelumnya diberitakan, seorang siswi kelas XII SMK Negeri 1 Cihampelas, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Bunga Rahmawati, meninggal dunia pada Selasa (30/9/2025).

Santer dikabarkan Bunga meninggal dunia akibat keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG).

Baca juga: SKANDAL Naturalisasi FAM, Facundo Garces Hilangkan Logo Bendera Malaysia di Bio Instagram

Pasalnya Bunga merupakan satu dari ratusan siswi yang mengonsumsi MBG hingga menyebabkan 121 siswi di SMK Negeri 1 Cihampelas mengalami keracunan pada Rabu (24/9/2025).

Namun menurut salah satu guru SMK Negeri 1 Cihampelas, Dady, meski mengonsumsi MBG, Bunga tidak mengalami keracunan seperti 121 siswa lainnya.

"Betul yang bersangkutan siswi kami dan dapat bagian MBG. Tapi Dia tidak tercatat masuk posko, Puskemas, maupun rumah sakit saat kejadian keracunan," kata Dady saat dikonfirmasi, Rabu (1/10/2025).

Mirip Keracunan

Terpisah, Kepala Puskesmas Cihampelas, Edah Jubaidah, turut mengkonfirmasi soal meninggalnya Bunga. 

Bunga disebut mengalami gejala mirip keracunan makanan sebelum meninggal dunia.

Namun, Edah menyangsikan jika gejala mirip keracunan yang dialami Bunga karena MBG.

Pasalnya, Bunga bukan siswi yang mengalami keracunan pada Rabu (24/9/2025) dan gejala yang dialami muncul jauh setelah tragedi keracunan massal.

"Gejalanya memang keracunan, tapi jarak waktu dari makan MBG jauh, kemungkinan juga sudah mengonsumsi makanan lain selain MBG," kata Edah.

Edah mengungkapkan, Bunga mengalami gejala mirip keracunan berupa mual pada Senin (29/9/2025).

Hari itu Bunga masih masuk sekolah seperti biasa. Gejala yang dialami Bunga disebutkan sempat membaik, dan Bunga tetap masuk sekolah di hari Selasa (30/9/2025).

"Informasi dari pihak keluarga Senin sempat ke sekolah. Nah pulang sekolah baru ngeluh mual. Awalnya keluarga hanya mengira masuk angin, apalagi pada Selasa pagi sempat membaik. Namun pada pukul 13.00 WIB mengeluh lagi mual dan langsung dibawa ke bidan terdekat, bidannya konsul ke kita, kita langsung anjurkan ke RSUD Cililin. Tiba-tiba kita dapat kabar meninggal," tandasnya.

Sementara itu, Camat Cihampelas, Agus Rudianto, mengkonfirmasi hal serupa terkait kronologi meninggalnya Bunga.

Bunga mengalami gejala mirip keracunan pada Senin (29/9/2025). Selain mual, Bunga juga mengalami pusing.

"Jadi ini kata keluarganya, Senin masih sekolah. Enggak ada tanda-tanda (sakit), baru pada malamnya dia ngeluh sakit kepala, gitu katanya," kata Agus.

Tidak ada kecerugiaan dari pihak keluarga terhadap apa yang dialami Bunga yang mengarah kepada hal yang lebih serius. Bahkan, kondisi kesehatan Bunga terus membaik setelah diberi obat masuk angin hingga bisa bersekolah di hari Selasa (30/9/2025).

"Kemudoan dikasi aja ini obat masuk angin, besoknya (Selasa) sudah baikan, sudah masuk sekolah. Baru pas pulang sekolah adiknya yang laki-laki ini lihat kakaknya (Bunga) di kamar, melotot sambil mulutnya berbusa gitu," jelas Agus.

Bunga sempat dibawa ke RSUD Cililin untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut. Namun Bunga dinyatakan telah meninggal dunia sebelum mendapatkan penanganan di rumah sakit tersebut.

"Meninggalnya katanya di ambulans waktu mau dibawa ke (RSUD) Cililin. Informasinya sudah dimakamkan kemarin ya," ujar Agus.

Agus pun turut menyangsikan jika meninggalnya Bunga dikaitkan dengan MBG. Meski ikut mengonsumsi MBG pada Rabu (24/9/2025), Bunga tak mengalami keracunan seperti siswi lain.

"Intinya begini, jadi itu pada saat kejadian keracunan itu bunga ini nggak ada, tanda-tanda, gejala-gejala (keracunan MBG) enggak ada. Jadi dia ini enggak dirawat seperti yang lain kan. Dia enggak ada sakit di hari itu, aman gitu kan. Saya cek ke posko KLB, dia enggak ada ke posko di posko Mekarmukti, enggak ada ke puskesmas (Cihampelas). Jadi kan dia itu aman lah. Kalau memang ingin dipastikan kan harusnya lewat visum ya, tapi keluarga menerima sebagai musibah," imbuhnya.

Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Barat (KBB) Lia N Sukandar mengkonfirmasi bukan Bunga meninggal dunia bukan karena keracunan MBG.

"Tidak, bukan karena MBG," kata Lia saat dikonfirmasi. (*)

 

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved