DUEL KAKAK BERADIK

Detik-detik Duel Berdarah Kakak Beradik di Kampar, Pemicunya Sempadan Tanah Warisan

Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Polres Kampar, AKP Gian Wiatma Jonimandala mengonfirmasi insiden berdarah tersebut.

Editor: Khistian Tauqid
Istimewa
DUEL BERDARAH KAKAK BERADIK - Polisi mengamankan barang bukti parang yang digunakan saat tragedi duel kakak dan adik di Kampar, Riau. Duel berdarah kakak beradik terjadi di Dusun I Kapur RT 003 RW 002 Desa Sendayan Kecamatan Kampar Utara, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau, menggemparkan warga, Jumat (3/10/2025) malam. 

TRIBUNBATAM.id - Duel berdarah kakak beradik terjadi di Dusun I Kapur RT 003 RW 002 Desa Sendayan Kecamatan Kampar Utara, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau, menggemparkan warga, Jumat (3/10/2025) malam.

Akibat insiden tersebut Risman Riyanto alias Anto (43) tewas meninggal dunia setelah ditebas sang kakak Ahmad Kholis alias Holis (49).

Sedangkan Holis mengalami luka di perut karena ditikam sang adik, sudah dilarikan ke rumah sakit.

Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Polres Kampar, AKP Gian Wiatma Jonimandala mengonfirmasi insiden berdarah tersebut.

AKP Gian juga mengungkap pemicu duel ternyata karena urusan warisan yang ditinggalkan orang tua korban.

Kejadian bermula ketika si adik sambil membawa surat tanah menemui abangnya yang sedang berada di warung, sekitar pukul 19.00 WIB.

Ternyata Anto hendak meminta tanda tangan sempadan (tanda batas) tanah warisan tersebut.

Kholis pun melihat surat tanah itu, lalu meminta sempadan diperbaiki.

"Biar akurat suratnya dibikin sempadannya. Bukan seperti ini, yang sempadan diganti parit," ujar Gian menirukan ucapan Kholis, Sabtu (4/10/2025). 

Karena tidak sesuai, Holis meminta adiknya untuk menghubungi orang yang membuat surat tanah. 

Kendati demikian, Anto tetap ngotot meminta surat tanah itu ditandatangani.

Karena sudah tersulut emosi, Anto langsung menyerang Holis menggunakan pisau.

"Anto menikam perut sebelah kiri, kepala dan lengan kanan Holis," katanya. 

Ahmad Kholis alias Holis mendapat perawatan di RSUD Bangkinang, Jumat (3/10/2025).
DIRAWAT - Ahmad Kholis alias Holis mendapat perawatan di RSUD Bangkinang, Jumat (3/10/2025). Setelah perawatan, ia dibawa ke Polres Kampar sekitar pukul 22.30 WIB untuk proses hukum lebih lanjut.

Baca juga: Peran Misri dalam Pembunuhan Brigadir Nurhadi di Lombok, Bukan Cuma Jadi LC di Vila

Seorang warga bernama Nurman melerai mereka. Saat itu si abang mendapat kesempatan untuk lari dari serangan adiknya. 

Dengan luka tusukan di tubuhnya, si abang lari mengambil parang dan palu. Perkelahian pun berlanjut sampai si adik tumbang dan akhirnya meninggal

"(Luka si adik) di bagian kepala dan badannya," katanya kepada Tribunpekanbaru.com. 

Kepolisian Sektor (Polsek) Kampar kemudian mendapatkan kabar perkelahian itu. Kapolsek Kampar, AKP Asdisyah Mursyid memerintahkan Kepala Unit Reskrim, Ipda. Mashudi dan anggota piket meluncur ke lokasi pada pukul 19.15 WIB.

Setibanya di lokasi, petugas sedianya langsung membawa jasad si adik ke Rumah Sakit Bhayangkara di Pekanbaru untuk diautopsi. Kendati begitu, keluarga menolak jenazah dibawa.

Gian dan Kanit I Reskrim Polres, Iptu. Melvin Sinaga kemudian datang ke lokasi untuk memberi pemahaman kepada keluarga. 

Mereka bersama unsur Ninik Mamak, Kepala Dusun, Ketua RT, dan Ketua RW setempat memberi penjelasan kepada keluarga. Akhirnya keluarga bersedia jasad divisum di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bangkinang.

"Pukul 22.00 korban dibawa ke RSUD Bangkinang dengan menggunakan ambulans," katanya. 

Jasad si adik dibawa kembali dari rumah sakit setelah visum sekitar pukul 01.00 WIB. Jasad kemudian diserahkan kepada pihak keluarga.

Sementara si abang mendapat perawatan di RSUD Bangkinang. Setelah perawatan, ia dibawa ke Polres Kampar sekitar pukul 22.30 WIB untuk proses hukum lebih lanjut.

(TribunBatam.id)

Baca juga Berita TribunBatam.id lainnya di Google News

Artikel ini telah tayang di TribunPekanbaru.com dengan judul "Duel Maut Saudara Kandung di Kampar karena Tanah Warisan, Adik Tewas dan Abang Kena Tikam"

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved