MIRAS OPLOSAN DI MAGELANG

Daftar 7 Korban Tewas setelah Pesta Miras Oplosan di Magelang, 1 Orang Tak Ikut Menenggak

Korban paling baru yang meninggal dunia berinisial AR (40) yang merupakan warga Brontokan, Desa Danurejo, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang.

Editor: Khistian Tauqid
Tribun Jogja/ Yuwantoro Winduajie
PESTA MIRAS - Garis polisi terpasang di sebuah gubuk yang digunakan untuk pesta miras di Dusun Gedongan Kidul, Desa Bondowoso, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Selasa (7/10/2025). 

Sampel minuman itu telah dikirimkan ke Laboratorium Forensik (Labfor) untuk diuji kandungan zatnya.

"Untuk hasilnya masih menunggu dari Labfor. Kami juga koordinasi dengan Badan POM agar hasil pemeriksaan lebih menyeluruh," kata La Ode.

Baca juga: Pesta Miras Berujung Maut di Magelang, 7 Orang Tewas dan Sempat Perlihatkan Gejala Keracunan Berat

Kondisi Korban saat Dibawa ke RS

Kabid Pelayanan RSUD Merah Putih, Hery Sumantyo, menjelaskan kondisi para korban saat menjalani perawatan di rumah sakit. 

Total ada empat korban yang dirawat di rumah sakit ini. Namun keempatnya sudah dinyatakan meninggal.

Korban datang dalam keadaan kesadaran menurun akibat intoksikasi alkohol yang cukup parah.

Intoksikasi alkohol adalah kondisi keracunan yang terjadi akibat konsumsi alkohol (etanol) dalam jumlah yang berlebihan sehingga memengaruhi fungsi sistem saraf pusat. 

Saat seseorang mengonsumsi alkohol terlalu banyak, kadar alkohol dalam darah meningkat dan dapat menyebabkan berbagai gejala mulai dari gangguan ringan hingga berat, seperti: perubahan perilaku (bingung, agresif, atau euforia), kesulitan berbicara atau berjalan (bicara cadel, koordinasi motorik terganggu), mual dan muntah, penurunan kesadaran hingga kehilangan kesadaran

Dalam kasus yang parah bisa menyebabkan kerusakan organ, gagal napas, atau kematian.

Intoksikasi alkohol biasanya bersifat sementara, tetapi jika sering terjadi atau dalam jumlah yang sangat besar, bisa menyebabkan dampak kesehatan jangka panjang.

"Pengakuan dari keluarga korban bahwa mereka telah mengonsumsi alkohol. Korban yang pertama kali datang ke rumah sakit adalah pada dini hari tanggal 7 Oktober, kemudian beberapa lainnya datang pada tanggal 8 Oktober siang dan sore,” ujar Hery, Kamis (9/10/2025).

Hery menambahkan, kondisi korban yang datang ke RSUD Merah Putih umumnya menunjukkan gejala keracunan berat, seperti sesak napas, pandangan kabur, dan bahkan ada yang sudah tidak bisa melihat. 

"Gejala-gejala ini sesuai dengan intoksikasi alkohol. Kami melakukan penanganan komprehensif sesuai prosedur, namun kesadaran korban terus menurun sehingga empat orang meninggal dunia selama perawatan," tambahnya.

Dari catatan rumah sakit, korban datang dalam beberapa gelombang, mulai dari dini hari tanggal 7 Oktober, kemudian bertambah pada pagi dan sore harinya. 

"Ada yang datang malam dan meninggal sore harinya, ada yang datang pagi dan meninggal sore, dan yang terakhir meninggal pukul 04.15 WIB hari ini," jelas Hery.

Sumber: Tribunnews
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved