BERITA KRIMINAL

Ini Awal Terungkapnya Kasus Dua Sahabat Berbagi Istri Berujung Pembunuhan di Siak

Terungkapnya kasus pembunuhan di Siak berawal dari kecurigaan warga yang lihat gundukan tanah baru di depan rumahnya. Setelah digali, isinya mayat

Editor: Dewi Haryati
Tribunpekanbaru.com /mayonal putra
PEMBUNUHAN DI SIAK - Satreskrim Polres Siak menggiring Ihsan, pelaku pembunuhan di Tualang, Siak, menggunakan kursi roda saat hendak konferensi pers, Jumat (31/10/2025) di Mapolres Siak 
Ringkasan Berita:
  1. Ihsan (44) ditangkap di Pekanbaru, Kamis (30/10/2025), setelah membunuh Novrianto (40)
  2. Peristiwa pembunuhan terjadi Minggu (26/10/2025) di Kabupaten Siak, setelah mereka sempat berbagi istri
  3. Usai bunuh korban, pelaku mengubur jasad korban di kebun warga Kampung Perawang Barat, Kecamatan Tualang
  4. Jasad korban ditemukan warga Selasa (28/10/2025)
  5. Istri Ihsan ungkap informasi penting ke polisi

 

SIAK, TRIBUNBATAM.id - Ihsan 44), pria di Kabupaten Siak, Provinsi Riau, kini harus berurusan dengan polisi setelah membunuh Novrianto (40).

Dia terancam hukuman seumur hidup karena menghabisi nyawa temannya itu.

Padahal beberapa jam sebelumnya, mereka sempat berbagi istri.

Setelah membunuh Novrianto, dia mengubur jasad korban di area kebun warga Kampung Perawang Barat, Kecamatan Tualang. 

Baca juga: Dua Sahabat yang Berbagi Istri Ternyata Penyuka Sesama Jenis, Dibunuh Usai Layani Istri Teman

Adapun Ihsan merupakan seorang pekerja kebun yang sehari-hari tinggal di lokasi kejadian.

Terungkapnya kasus pembunuhan di Siak ini berawal dari kecurigaan seorang warga, perempuan berinisial A. 

Ia melihat gundukan tanah baru di depan rumahnya.

Tanah itu ditutupi rumput kering, berjarak sekitar 50 meter dari tempat ia tinggal.

Setelah digali, warga menemukan terpal biru berisi tubuh manusia yang sudah membusuk.

Hal ini disampaikan Kapolres Siak AKBP Eka Ariandy Putra saat ekspose kasus, Jumat (31/10/2025).

Jasad korban ditemukan pada Selasa (28/10/2025) sekitar pukul 15.00 WIB.

“Sekitar pukul 17.00 WIB, warga tersebut melapor ke Polsek Tualang,” ujarnya dilansir dari TribunPekanbaru.com, Sabtu (1/11/2025).

Tak lama berselang, Kapolsek Tualang bersama Kanit Reskrim dan tim piket langsung menuju lokasi untuk memastikan laporan tersebut.

Setelah dilakukan penggalian, polisi memastikan bahwa benar terdapat jasad manusia yang dikubur di lokasi tersebut.

Kapolsek Tualang kemudian melaporkan penemuan itu ke Kapolres Siak. Sekitar pukul 20.00 WIB, tim identifikasi Polres Siak yang dipimpin Kasatreskrim AKP Tidar Laksono tiba di lokasi untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

Pada pukul 22.30 WIB, jasad korban dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Riau untuk dilakukan autopsi.

Keterangan Istri Pelaku Jadi Petunjuk Polisi

Dari hasil penyelidikan awal di TKP, polisi mendapatkan keterangan penting dari istri terlapor.

Semula polisi tak tahu kalau ada keterlibatan Ihsan dalam penemuan mayat laki-laki tersebut.

Namun informasi dari istri Ihsan, jadi pembuka arah penyelidikan kasus ini.

Istri Ihsan mengaku korban adalah teman suaminya yang sempat bersetubuh dengannya pada Minggu (26/10/2025) dini hari sekitar pukul 03.00 WIB.

Bukti CCTv

Polisi juga menemukan rekaman CCTV di rumah pelapor yang menguatkan dugaan keterlibatan Ihsan dalam kasus ini.

Tim Satreskrim kemudian melakukan penyelidikan dan mengetahui pelaku telah melarikan diri ke Pekanbaru.

Hasil analisis forensik melalui alat MAMBIS dan autopsi di RS Bhayangkara, memastikan identitas korban sebagai Novrianto.

“Tim berkoordinasi dengan Bhabinkamtibmas Polsek Bina Widya untuk melakukan pencarian di lokasi persembunyian pelaku,” katanya. 

Pada Rabu (29/10/2025) sekitar pukul 20.45 WIB, polisi berhasil melacak keberadaan Ihsan di kawasan peternakan sapi di Pekanbaru. 

“Saat hendak ditangkap, pelaku mencoba melarikan diri sehingga petugas terpaksa memberikan tindakan tegas dan terukur,” katanya. 

Sekitar pukul 21.00 WIB, pelaku berhasil diamankan. 

Dari hasil penggeledahan, polisi menemukan sebilah pisau di dalam tasnya.

Pelaku kemudian dibawa ke Mapolres Siak untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.

Paksa Istri Layani Korban

Sebelum menghabisi korban, pelaku sempat menyuruh korban memperkosa istrinya. 

Karena pelaku dan korban malam itu berpesta minuman keras tradisional tuak. 

Peristiwa itu berawal pada Sabtu (25/10/2025) malam saat pelaku dan korban kembali meminum tuak di rumah pelaku. 

Keduanya memang sudah dua kali berpesta tuak bersama, setelah pertemuan pertama pada 11 Oktober.  

“Malam itu pelaku dan korban sama-sama minum tuak,” kata Kapolres Siak AKBP Eka Ariandi Putra, Jumat (31/10/2025). 

Sekitar pukul 03.00 WIB, Minggu (26/10/2025), Ihsan menarik paksa istrinya yang sedang tidur di kamar belakang dan membawanya ke ruang tamu. 

Di sana, ia menyuruh korban untuk berhubungan badan dengan sang istri, sementara dirinya menahan kedua tangan istrinya. 

“Saat itu terjadi, istrinya meronta dan menangis, namun pelaku memaksa, saat korban menyetubuhi istri pelaku, pelaku meraba di bagian dada. Ini pelaku benar-benar membantu melakukannya,” ujar Kapolres. 

Setelah korban melakukan perbuatan itu. Pelaku juga minta dilayani oleh istrinya. Istrinya terpaksa menuruti permintaannya. 

Usai kejadian, pelaku dan korban kembali duduk dan meminum tuak seolah tak terjadi apa-apa. 

Pukul 04.30 WIB, sang istri mandi sambil menangis, lalu berangkat ke pasar untuk berjualan.

Motif Pembunuhan Karena Sakit Hati

Sekitar 30 menit kemudian, pelaku meminta hotspot ke korban untuk menggunakan ponsel. 

Namun, beberapa saat kemudian korban mematikan hotspot dengan alasan baterai lemah dan kuota hampir habis. 

“Korban mengatakan kuotanya tinggal 200 mb,” ujar Kapolres. 

Namun demikian, ternyata korban masih menonton video porno.

Melihat itu, pelaku merasa tersinggung. 

Ia merasa korban menghitung-hitung soal hotspot, sementara ia rela memberikan istrinya kepada korban tanpa pamrih.

“Ya, pelaku mengaku kesal karena korban hitung-hitungan sementara dia merasa sudah memberikan segalanya, termasuk istrinya,” katanya. 

Rasa sakit hati itu berubah menjadi amarah. Sekitar pukul 05.25 WIB, Ihsan mengambil sebilah parang bergagang hijau dari ember dekat pintu rumah dan mengayunkannya ke kepala korban yang sedang bermain Ponsel. 

Korban sempat berteriak dan melawan, namun pelaku terus menyerang hingga korban terjatuh dan bersimbah darah.

Setelah memastikan korban tak bernyawa, Ihsan mencuci parang dan menggulung kasur serta kain berlumur darah.

Ia menutupi jasad korban dengan terpal biru dan daun kering, lalu menggali lubang sedalam satu meter di sisi rumahnya untuk mengubur jasad itu. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunpekanbaru.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved