PEMBUNUHAN DOSEN DI JAMBI

Sebelum Membunuh, Bripda Waldi Berdua di Kamar Dengan Ibu Dosen, Ejekan Bikin Dia Naik Pitam

Kini kasus tersebut sudah ditangani oleh Polda Jambi. Dari hasil pemeriksaan sementara, ternyata pelaku merasa kesal setelah di ejek ketika berada

Editor: Eko Setiawan
TribunJambi.com/IST
CINTA DITOLAK - Foto kolase, Bripda Waldi (kiri) dan Erni Yuniati semasa hidup (kanan). Cinta Bripda Waldi (22) bertepuk sebelah tangan diduga menjadi pemicu oknum polisi itu rudapaksa dan bunuh dosen wanita bernama Erni Yuniati (37) atau EY. Bak tak peduli atas statusnya yang baru saja berstatus bintara muda dan lulusan sekolah menengah atas, Waldi nekat melakukan tindakan kriminal tersebut hanya karena cinta. 

TRIBUNBATAM.id, JAMBI – Tersinggung dengan perkataan ibu dosen, Oknum polisi marah dan membunuh Erni Yuniarti (37) di Jambi.

Kini kasus tersebut sudah ditangani oleh Polda Jambi. Dari hasil pemeriksaan sementara, ternyata pelaku merasa kesal setelah di ejek ketika berada di dalam kamar.

Seperti yang disampaikan oleh Kasat Reskrim Polres Bungo AKP Ilham.

Menurutnya, Motif di balik kasus pembunuhan tragis terhadap dosen perempuan bernama Erni Yuniati (37) atau EY mulai terkuak.

Berdasarkan hasil penyidikan dan pengakuan Bripda Waldi, pembunuhan itu berawal dari pertengkaran antara korban dan pelaku di dalam kamar.

“Motifnya adalah rasa sakit hati akibat penghinaan dan ejekan korban terhadap pelaku dengan kalimat kasar yang terjadi saat keduanya berada di kamar,” ungkap Ilham saat dikonfirmasi melalui pesan singkat, Selasa (4/11/2025).

Namun, Ilham tidak membeberkan secara detail bentuk ejekan atau kata-kata kasar yang diucapkan korban hingga membuat pelaku kehilangan kendali.

“Untuk sementara itu yang bisa saya sampaikan,” tambahnya.

Pelaku Bawa Kabur Harta Korban Setelah Membunuh

Usai menghabisi nyawa EY, Bripda Waldi diketahui kabur membawa sejumlah barang berharga milik korban.

Barang-barang tersebut antara lain sepeda motor Honda PCX, mobil Honda Jazz, telepon genggam iPhone, dan perhiasan emas

“Untuk barang milik korban semuanya sudah kita amankan di Polres Bungo,” kata Plt Kasi Humas Polres Bungo Ipda Bambang, Senin (3/11/2025).

Polisi masih mendalami dugaan bahwa aksi pembunuhan itu bermotif ganda, yaitu antara rasa sakit hati dan hubungan asmara.

Hal itu diperkuat dengan keterangan sejumlah saksi yang menyebut pelaku dan korban memiliki hubungan dekat sebelum kejadian.

“Untuk motif sementara yang bisa kita ungkapkan adalah asmara,” ujar Kapolres Bungo AKBP Natalena Eko Cahyono.

Kronologi Penemuan Barang Bukti dan Dugaan Pemerkosaan

Meski demikian, Kapolres Natalena belum menjelaskan secara rinci pemicu utama yang membuat pelaku tega membunuh dan memperkosa korban.

Pihaknya menyebut beberapa barang korban yang sempat hilang kini sudah ditemukan oleh tim penyidik.

“Mobil ditemukan di wilayah Tebo, sekitar 300 meter dari tempat kos pelaku. Sementara sepeda motor korban ditemukan di area parkiran rumah sakit,” jelas Natalena.

Tak berhenti di situ, hasil pemeriksaan awal menemukan indikasi kuat adanya kekerasan seksual sebelum korban dibunuh.

“Diduga ada pemerkosaan, karena ditemukan sperma di celana korban,” ungkap Natalena.

Temuan ini memperkuat dugaan bahwa pembunuhan disertai kekerasan seksual terjadi saat pelaku dan korban berada di lokasi kejadian.

Menanti Hasil Otopsi: Kunci Ungkap Penyebab Kematian Dosen EY

Sementara itu, hasil otopsi jenazah korban Erni Yuniati masih ditunggu oleh penyidik untuk memastikan penyebab pasti kematian dosen muda tersebut.

Kapolres Bungo AKBP Natalena Eko Cahyono menyebut laporan resmi dari tim forensik akan keluar maksimal empat hari ke depan.

“Menunggu empat hari lagi maksimal hasil otopsinya,” ujar Kapolres Natalena, dikutip dari Kompas.com, Senin (3/11/2025) malam.

Hasil otopsi tersebut menjadi dokumen krusial untuk memperkuat temuan awal di lapangan, khususnya indikasi kekerasan fisik dan pemerkosaan terhadap korban.

Polisi berjanji akan mengungkap kasus ini secara transparan dan profesional, mengingat pelaku merupakan anggota kepolisian aktif yang seharusnya menjadi penegak hukum.

Kasus yang Mengguncang Jambi
Kasus pembunuhan dosen cantik EY oleh anggota Propam ini mengguncang masyarakat Jambi, terutama di Kabupaten Bungo dan Tebo.

Publik menyoroti keras penyimpangan moral oknum aparat yang justru terlibat dalam tindak kriminal berat.

Kini, pelaku Waldi telah diamankan dan diperiksa intensif di Mapolres Bungo.

Penyidik juga tengah menyiapkan berkas perkara lengkap untuk diserahkan ke Kejaksaan.

Polisi memastikan, tidak ada perlakuan istimewa bagi pelaku, meskipun berstatus anggota Polri.

“Kasus ini akan diproses sesuai hukum yang berlaku,” tegas Kapolres Natalena.

 

Artikel ini telah tayang di TribunJambi.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved