Dada Bekas Setrika dan Tubuh Penuh Luka, Kejanggalan Kematian Bocah 4 Tahun Asal Garut

RAF menghembuskan napas terakhirnya dengan kondisi yang dinilai tidak wajar yaitu tubuh penuh luka.

|
Editor: Khistian Tauqid
Tribunnews.com/Tribun Jabar/Sidqi Al Ghifari
BALITA TEWAS - Pemakaman RAF (4) bocah asal Garut yang diduga meninggal akibat penganiayaan. Pemakaman dilakukan di Kampung Baeud, Desa Samida, Kecamatan Selaawi, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Minggu (23/11/2025) sore. 

TRIBUNBATAM.id - Kejadian memilukan menimpa seorang anak berusia empat tahun asal Kampung Baeud, Desa Samida, Kecamatan Selaawi, Kabupaten Garut, Jawa Barat, berinisial RAF.

RAF menghembuskan napas terakhirnya dengan kondisi yang dinilai tidak wajar yaitu tubuh penuh luka.

Kematian RAF lantas menjadi sorotan setelah kasus tersebut diunggah melalui sosial media Facebook oleh kerabat korban bernama Petualangan Teh Mayang pada Sabtu (22/11/2025). 

Sebenarnya RAF dalam keadaan kritis sempat dirawat di Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung sebelum menghembuskan napas terakhirnya.

Awalnya RAF dilarikan ke rumah sakit setelah terjatuh di kamar mandi.

Kejanggalan muncul setelah pihak keluarga melihat kondisi jenazah dengan berbagai luka, mulai dari lebam, cedera di wajah, hingga bekas luka lainnya di tubuh.

Lantas banyak yang beranggapan bahwa RAF diduga mengalami penganiayaan sebelum meninggal dunia.

Paman korban, Dede Rahmat (50), mengakui pilu melihat kondisi bocah empat tahun tersebut.

Dede juga menjelaskan bahwa RAF selama ini diasuh oleh ayah kandung serta ibu tirinya di wilayah Ujungberung, Kota Bandung.

"Saya kaget mendengarnya, awalnya katanya jatuh di kamar mandi tapi melihat ada luka-luka katanya ada penganiayaan," ujarnya kepada Tribunjabar.id, Minggu (23/11/2025).

Baca juga: Detik-detik Pembunuhan Alvaro Bocah 6 Tahun, Ayah Tiri Bungkus Mayat Korban Pakai Plastik

Ia kemudian menambahkan bahwa jenazah RAF masih berada di Bandung dan dalam waktu dekat akan dipulangkan ke rumah ibunya di Garut.

Dede juga menyampaikan harapan besar keluarga agar kematian RAF tidak sekadar menjadi kabar yang berlalu begitu saja, melainkan mendapatkan kejelasan sepenuhnya lewat proses hukum yang adil.

"Kalau memang ada penganiayaan ya berharap ada keadilan sesuai hukum," ungkapnya.

Dalam unggahan yang beredar di media sosial tersebut juga dijelaskan lebih rinci mengenai luka-luka yang dialami RAF.

Disebutkan bahwa anak tersebut mengalami lebam di banyak bagian tubuhnya, pendarahan di bagian otak, luka seperti cakaran, hingga dugaan tanda bekas setrika di dada dan luka pada bagian leher belakang.

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved