Tanjungpinang Terkini

Mahasiswa Butuh Waktu 5 Jam Sampaikan Tuntutan di Depan Ketua DPRD Kepri Iman Sutiawan 

Ratusan mahasiswa gabungan itu dikawal ketat puluhan keamanan dari Polresta Tanjungpinang, TNI dan Satpol PP. 

Penulis: ronnye lodo laleng | Editor: Eko Setiawan
Tribun Batam.id/ Ronnye Lodo Laleng
DEMO - Sejumlah mahasiswa saat menyampaikan aspirasi di pintu masuk kantor DPRD Provinsi Kepulauan Riau, di Dompak, Tanjungpinang, Kepri. 

TRIBUN BATAM.id, KEPRI  - Mahasiswa sampaikan aspirasi di pintu masuk bagian dalam kantor DPRD Kepri selama 5 jam.

Mereka mulai menyampaikan aspirasi sejak pukul 13.30 hingga 17.30 WIB.

Orasi pertama disampaikan di depan pintu gerbang DPRD Kepri. Di sana mereka secara bergantian menyampaikan unek-unek mereka.

Selama kurang lebih 20 menit mahasiswa berada di depan gedung. 

Ratusan mahasiswa gabungan itu dikawal ketat puluhan keamanan dari Polresta Tanjungpinang, TNI dan Satpol PP. 

Ketua DPRD Kepri Iman Sutiawan dan Kapolresta Tanjungpinang KBP Hamam Wahyudi pun sempat menjemput mahasiswa di luar dan mempersilahkan masuk ke dalam area DPRD Kepri. 

Disela-sela penyampaian aspirasi, suana sempat memanas. 

Kala itu mahasiswa ingin masuk ke dalam gedung DPRD untuk menyampaikan langsung tuntutannya.

Namun niat itu dihalangi petugas keamanan di tengah bertugas. 

Sempat terjadi dorong-dorongan antara mahasiswa dengan petugas keamanan. 

Setelah bersitegang, demo sempat dihentikan sementara.

Mahasiswa pun kembali menyampaikan 13 tuntunan mereka.

Belasan tuntutan itu dinilai penting untuk segera ditindaklanjuti Pemerintah Pusat hingga daerah, termasuk DPR RI hingga DPRD Kepri. 

Koordinator aksi, Tomi Suryadi, mengatakan beberapa poin utama yang disuarakan mahasiswa.

Yang pertama adalah, meminta pemerintah untuk mengevaluasi pola penanganan aksi dan reformasi total institusi kepolisian.

Mendesak Presiden Prabowo untuk menyelesaikan kekacauan yang terjadi.

Menindak tegas oknum pelaku pembungkaman terhadap demonstran.

Mendesak pemerintah mencabut tunjangan DPR RI.

Mendesak Ketua Partai untuk mencopot anggota DPR RI yang sudah menyinggung rakyat.

Mendesak agar Pemerintah tidak menaikkan pajak yang memberatkan rakyat.

"Kami juga meminta sikap DPRD Kepri soal pengesahan UU perampasan aset,” sebut Tomi setelah aksi unjuk rasa.

Selain itu, mahasiswa juga menuntut program Makan Bergizi Gratis (MBG) dihentikan.

Reformasi pajak, menolak upaya darurat militer, hingga meminta DPRD Kepri untuk menyatakan sikap secara resmi, sebagai tanda mendukung tuntutan tersebut.

Disela-sela penyampaian aspirasi, suana sempat memanas. 

Kala itu mahasiswa mencoba masuk ke dalam gedung DPRD untuk menyampaikan langsung tuntutannya.

Ketua DPRD Kepri Iman Sutiawan mengatakan, pihaknya akan menindaklanjuti aspirasi mahasiswa.

Sejumlah poin yang disuarakan sejalan dengan sikap DPRD Kepri.

"Tuntutan ini akan kami sampaikan ke DPR RI," ujarnya. 

Tuntutan ini, kata Iman, akan dibicarakan dalam rapat paripurna DPRD Kepri yang diagendakan dalam waktu dekat. (TRIBUNBATAM.id/ Ronnye Lodo Laleng).

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved