Perpustakaan Kepri Gelar Bimtek Kepenulisan Berbasis Budaya Lokal
Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) mengelar Bimtek Kepenulisan Berbasis Budaya Lokal.
Penulis: ronnye lodo laleng | Editor: Septyan Mulia Rohman
TRIBUNBATAM.id, TANJUNGPINANG - Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) mengelar Bimtek Kepenulisan Berbasis Budaya Lokal.
Kegiatan itu diikuti puluhan guru dan pegawai dari instansi lain.
Acaranya berlokasi di Studio Perpustakaan Raja Muhammad Yusuf Al-Ahmadi Tanjungpinang, Provinsi Kepri, Selasa (18/11/2025).

Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Kepulauan Riau, Herry Andrianto menyampaikan, Bimtek Kepenulisan ini merupakan serangkaian festival literasi.
Bimtek ini akan dilakukan dalam tiga kali pertemuan atau sesi dengan waktu yang berbeda-beda.
"Saat ini kita kekurangan buku, dan lewat Bimtek ini, bapak dan ibu guru bisa mengajarkan kepada murid-murid untuk menulis, sehingga penulis buku di Kepri ikut bertambah dan tepat bacaannya," kata Herry usai membuka acara dalam keterangan yang diterima TribunBatam.id, Rabu (19/11/2025).
Tujuannya untuk melahirkan penulisan-penulis dengan cerita lokal baru di Provinsi Kepri.
Sejauh ini jumlah penulis di Kepri sejak tahun 1820 sampai dengan tahun 2025 jumlahnya 172 orang saja.
"Jumlah ini masih tergolong kategori sedikit. Kita harus tambah lagi," akunya.
Sejauh penulis di Kepri sudah cukup bagus. Hanya saja ke depan harus melahirkan lebih banyak lagi.
"Kami menyarankan setiap guru harus menulis dan menghasilkan sebuah buku dan bisa memberikan contoh kepada murid-murid di sekolah," harapnya.
Perkembangan perpustakaan saat ini masih berjalan dengan baik.
Sementara untuk judul buku di Perpustakaan Kepri berjumlah 25 ribu.
"Jumlah ini masih kurang, dan harus ditambah lagi dengan buku beseller," ucapnya.
E-book saat ini memiliki koleksi buku digital sebanyak 2.500 judul
Herry berharap dengan adanya kegiatan ini, bisa melahirkan penulisan-penulis yang baru dan bisa menjadi jembatan Perpustakaan masa lalu dan masa kini.
Sementara itu, Narasumber, Suhardi menyampaikan pada zaman teknologi ini bisa digunakan untuk menulis lebih baik lagi.
Adapun pentingnya dan penulisan kreatif di era digital saat ini meliputi, komunikasi efektif, peningkatan ketrampilan krisis, hingga peluang karier terbuka.
"Jenis-jenis penulisan kreatif yang perlu diketahui, diantaranya, puisi, cerita pendek dan novel, naskah film dan drama, dan lirik lagu," kata dia.
Proses kreatif dalam menulis dimulai dari pemunculan ide, misalnya, mencari inspirasi, mengeksplorasi tema, dan mencatat setiap kiasan dan gagasan.
Penyelesaian dan publikasi, karya siap untuk dibaca, diapresiasi dan dibagikan ke publik yang lebih luas lagi. (TribunBatam.id/Ronnye Lodo Laleng)
| Fasilitasi Kemitraan UMKM Secara Online di Provinsi Kepulauan Riau |
|
|---|
| Kenduri Kekayaan Intelektual dan Ekonomi Kreatif, Kolaborasi Lintas Sektor |
|
|---|
| Prakiraan Cuaca BMGK Hang Nadim Batam Hari Ini Rabu 19 November 2025 |
|
|---|
| Polda Kepri Gandeng Saksi Ahli Untuk Tentukan Tersangka Ledakan Federal II di PT ASL |
|
|---|
| Insiden Kapal Federal II di PT ASL Shipyard Batam Renggut 14 Pekerja, Wagub Kepri: Prioritaskan K3 |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/batam/foto/bank/originals/BIMTEK1.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.