Pilkada DKI Jakarta
Bertemu di Balai Kota, Anies dan Ahok Bahas Dua Persoalan Penting
Pada pilkada putaran kedua ini, pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno mengungguli pasangan Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat.
BATAM.TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menemui Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (20/4/2017).
Pertemuan itu dilakukan sehari setelah Pilkada DKI Jakarta putaran kedua.
Pada pilkada putaran kedua ini, pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno mengungguli pasangan Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat.
Baca: Simak Delapan Janji Anies-Sandi Jika Terpilih Jadi Gubernur dan Wakil Gubernur
Baca: Kalah saat Pilgub, Ini Peluang Jabatan Ahok, Gajinya Ratusan Juta, Sudah Minta ke Jokowi
Baca: Ahok Pastikan Tak Akan Gugat ke Mahkamah Konstitusi. Ini Alasannya
Menurut Anies, pertemuan dirinya dengan Ahok membahas dua persoalan penting usai Pilkada.
Pertama adalah membahas soal perubahan APBD DKI 2017 yang saat ini tengah dibahas agar bisa mengakomodasi program-program yang dijanjikan Ahok dan Anies.
Kedua membahas soal rekonsiliasi agar terjadi persatuan sesama warga Jakarta, terutama antara pendukung pasangan Ahok-Djarot dan pasangan Anies-Sandi.
"Semua warga Jakarta kita mulai babak baru dan kita tetap menjaga persatuan," ujar Anies. "Jadi hanya dua itu saja yang kami bahas."
Anggaran Deadlock
Sementara itu, Ahok mengatakan, terkait masalah anggaran, dia meminta Anies agar menyampaikan kepada para partai pendukungnya untuk menyetujui program yang dia ajukan.
"Saya kan sudah menjanjikan program Kartu Jakarta lansia. Ini akan masuk dalam APBD perubahan. Tetapi kalau dewan masih saja mengajukan pokir-pokir (usulan program dewan), ya tidak bisa," ujarnya.
Karena itu, Ahok meminta agar anggota dewan dari partai pendukung Anies, di antaranya Partai Gerindra mendukung usulan yang dia sampaikan.
"Misalnya Taufik Gerindra (Mohamad Taufik, Ketua Gerinda DKI), kalau ngotot pokir-pokir saja ya bisa deadlock. Saya sih nggak masalah kalau deadlock. Yang kasihan jusru Pak Anies," ujarnya. (*)