Mahmud Riayat Syah Pahlawan Nasional

Sultan Mahmud Riayat Syah: Siapakah Dia?

Gelar resminya Yang Dipertuan Besar (YDB) Kesultanan Riau-Johor-Pahang Sultan Mahmud Riayat Syah III. Ia menjadi sultan yang kelima belas.

ISTIMEWA
Sultan Mahmud Riayat Syah 

TRIBUNBATAM.id - Namanya Mahmud. Putra pasangan dari Sultan Abdul Jalil ibn Sultan Sulaiman dan Engku Putih binti Daeng Celak. 

Tidak ada kabar jelas perihal tahun kelahirannya. Dalam naskah-naskah klasik disebutkan, ia telah diangkat menjadi Sultan Kerajaan Riau-Johor-Pahang pada usia yang belia, yakni sekitar berusia 2 tahun pada 1761.

Pengangkatannya itu karena terjadi kekosongan jabatan sultan sehingga para pembesar kerajaan, baik dari kalangan Melayu maupun Bugis, tak ingin mengingkari janji sumpah setia yang telah ditabalkan oleh para pendahulu mereka.

Baca: RESMI! Sultan Mahmud Riayat Syah Jadi Pahlawan Nasional Asal Kepri

Baca: Gubernur Nurdin Ingin Sultan Mahmud Riayat Syah Jadi Motivasi Bangkitkan Kejayaan Bahari

Baca: Plakat Sultan Mahmud Riayat Syah Diarak Keliling Tanjungpinang dan Lingga

Pengangkatan itu disahkan oleh Yang Dipertuan Muda (YDM) Kerajaan Riau-Johor-Pahang Daeng Kamboja dan disetujui oleh pemuka kerajaan lainnya pada 1761 Masehi.

Gelar resminya ketika telah menjadi sultan ialah Yang Dipertuan Besar (YDB) Kesultanan Riau-Johor-Pahang Sultan Mahmud Riayat Syah III. Ia menjadi sultan yang kelima belas (15).

Karena ia masih bayi, tugas-tugas kerajaan pun dilaksanakan oleh YDM Daeng Kaboja sembari mengasuh Mahmud kecil. Mahmud dijaga super ketat karena khawatir menjadi incaran musuh serta pihak-pihak yang tidak setuju dengan pengangkatannya. Sebab Abangnya, Sultan Ahmad Riayat Syah, dianggat menjadi Sultan diduga wafat karena racun.

Tak ingin hal itu terulang kembali dan untuk melanjutkan trah kesultanan Riau-Johor-Pahang, YDM Daeng Kamboja dan anaknya Kelana Raja Haji, menjaga dan mendidik Mahmud kecil dengan baik.

Layaknya keluarga istana dan bangsawan lainnya, Mahmud tumbuh besar di lingkungan istana di Hulu Riau.

Baca: Posting Ucapan Selamat Hari Pahlawan. PSSI Malah Banjir Kecaman. Kenapa?

Ketika ia usia mulai beranjak dewasa, ia pun kerap diajak berpetualang mengunjungi daerah-daerah lain yang berada di kawasan taklukan kerajaan, termasuk mengunjungi sanak keluarga di semenajung Melayu, Johor dan Pahang. Hal itu mematangkan pengetahuannya tentang kerajaan.

Duka mendalam keluarga kerajaan ketika YDM Daeng Kamboja mangkat, begitu juga Sultan Mahmud Riayat. Tetapi, ia sadar posisi YDM tidak boleh kosong terlalu lama. Maka ia pun mengangkat Raja Haji, yang tak lain adalah pamannya sendiri.

Sejak saat itu, kedua pimpinan kerajaan Riau-Johor-Pahang ini saling bahu membahu. Dua tokoh ini pula yang berinisiatif melakukan penyerangan ke markas Belanda di Malaka.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved