Korupsi Proyek KTP Elektronik
Merasa Ditinggalkan dan Jadi Tumbal, Andi Narogong Akhirnya Blak-blakan Soal Korupsi e-KTP
Akhirnya saya dengan kesadaran sendiri, ya, sudah. Saya harus buka fakta e-KTP sesungguhnya. Kita berharap tidak terjadi di kemudian hari
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eri Komar Sinaga
TRIBUNBATAM.id, JAKARTA - Banyak fakta baru yang tidak terungkap sebelumnya meluncur dari mulut terdakwa korupsi proyek pengadaan KTP Elektronik, Andi Agustinus alias Andi Narogong.
Pengusaha ini akhirnya blak-balakan memberikan keterangn di depan majelis hakim terhadap kasus yang melibatkan banyak orang.
Hakim Jhon Halasan Butar Butar pun memuji sikap terdakwa korupsi KTP elekronik atau e-KTP Andi Agustinus, dalam persidangan di Pengadilan Tipikor Jakarta, Kamis pekan lalu.
Baca: KPK Tetapkan Andi Narogong Sebagai Justice Collaborator Kasus E-KTP, Tapi Dituntut 8 Tahun
Baca: TERUNGKAP! Hampir Rp 100 Miliar Uang Suap Proyek E-KTP dari Andi Narogong Mengalir ke DPR
Baca: Setnov Enggan Bersaksi dalam Sidang Andi Narogong, Jaksa KPK Bakal Lakukan Ini
Menurut Jhon, keterangan yang disampaikan Andi Narogong mengungkap banyak fakta yang selama ini masih menjadi teka-teki.
"Anda saya lihat tidak tegang, tidak marah, tenang. Memberikan keterangan yang notabene keterangan yang Anda berikan hari ini tak pernah Anda berikan sebelumnya di tempat lain," kata Jhon Halasan kepada Andi Narogong.
Jhon kemudian bertanya kepada Andi Narogong, kenapa sebelumnya tidak mengungkapkan keterangan itu saat penyidikan dua terdakwa bekas Direktur Jenderal Kependudukan Catatan Sipil Irman dan Pejabat Pembuat Komitmen Sugiharto.
"Jadi, saat itu saya juga perlu mengingat-ingat kembali seluruh peristiwa sebenarnya. Banyak pertentangan di dalam hati kecil saya," kata Andi Narogong.
Setelah melewati pergulatan batin, Andi sadar harus mengungkapkan semuanya di persidangan.
Lagipula, ia merasa ditinggal dan dijadikan tumbal oleh orang-orang yang dibantunya.
Apalagi orang-orang yang kecipratan duit korupsi itu menimpakan semua kesalahan pada dirinya.
"Akhirnya saya dengan kesadaran sendiri, ya, sudah. Saya harus buka fakta e-KTP sesungguhnya. Kita berharap kejadian seperti ini tidak terjadi di kemudian hari demi kebaikan bersama. Demikian, Yang Mulia," lanjut Andi Narogong tenang.