AM Fatwa Meninggal Dunia - Dikenal Kritis Terhadap Kekuasaan Orde Lama dan Orde Baru

AM Fatwa adalah tokoh yang dulu dikenal sebagai ikon perlawanan karena sikap kritisnya di era orde lama dan orde baru

Editor: Mairi Nandarson
DPD RI
Ketua Badan Kehormatan DPD RI AM Fatwa 

TRIBUNBATAM.id, JAKARTA - AM Fatwa tokoh nasional yang kini menjadi anggota DPD, meninggal dunia Kamis (14/12/2017).

AM Fatwa adalah tokoh yang dulu dikenal sebagai ikon perlawanan karena sikap kritisnya di era orde lama dan orde baru.

Seperti dilansir wikipedia, akibat sikap kritis itu, ia sering mengalami teror dan tindak kekerasan di era itu.

Ia bahkan kerap keluar masuk rumah sakit, bahkan pernah dipenjara selama 18 tahun, namun hanya dijalani efektif selama 9 tahun karena mendapat amnesti.

Baca: Kabar Duka. Tokoh Nasional AM Fatwa Meninggal Dunia

Baca: Ssttt! Pacari Sophia Latjuba, Diam-diam Ariel dan Agnez Monica Lagi Deketan! Mengejutkan Alasannya!

Baca: Heboh! Ini Pengakuan Blak-blakan Ayu Ting Ting Soal Tuduhan Mabuk Bareng Raffi Ahmad!

Ia dihukum terkait kasus Lembaran Putih Peristiwa Tanjung Priok 12 September 1984 dan khutbah-khutbah politiknya yang kritis terhadap Orde Baru.

Jika diakumulasi, ia menghabiskan waktu selama 12 tahun di balik jeruji besi.

Atas segala yang dialaminya, ia merupakan satu-satunya warga negara yang pernah menuntut Pangkobkamtib ke pengadilan.

Meski berstatus narapidana bebas bersyarat (1993-1999) dan menjadi staf khusus Menteri Agama Tarmizi Taher dan Quraish Shihab, mantan Sekretaris Kelompok Kerja Petisi 50 itu bersama Amien Rais menggulirkan gerakan reformasi, hingga Presiden Soeharto mengundurkan diri pada tanggal 21 Mei 1998.

AM Fatwa pernah menduduki sejumlah jabatan Wakil ketua DPR RI (1999-2004), Wakil Ketua MPR RI (2004-2009), Anggota DPD RI/MPR RI (2009-2014).

AM Fatwa juga deklarator sekaligus ketua DPP PAN periode 1998-2005 ini, juga menjabat Wakil ketua MPP PAN sejak 2005 dan Ketua Badan Kehormatan DPD RI (2012-2014).

Pada 14 Agustus 2008 ia dianugerahi tanda kehormatan Bintang Mahaputera Adipradana di Istana Negara.

Pada 29 Januari 2009 ia memperoleh Award Pejuang Anti Kezaliman dari Pemerintah Republik Islam Iran yang disampaikan Presiden Mahmoud Ahmadinejad di Teheran bersama beberapa tokoh pejuang demokrasi dan kemerdekaan dari sembilan negara.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved