Karimun Terkini
Dua Siswi SMA Cantik di Karimun Nyaris Jadi Korban Traficking. Kondisinya Cukup Mengenaskan
Berkenalan melalui media sosial facebook, dua pelajar putri asal Selat Panjang, Provinsi Riau diduga hampir menjadi korban traficking
TRIBUNBATAM.id, KARIMUN - Berkenalan melalui media sosial facebook, dua pelajar putri asal Selat Panjang, Provinsi Riau diduga hampir menjadi korban traficking.
Kedua remaja berinisial Dn (16) dan Dv (16) yang masih berstatus siswi SMA tersebut ditawari pekerjaan di Negara Malaysia dengan upah yang cukup tinggi oleh seseorang yang mengaku berada di Tanjungbalai Karimun.
Baca: PN Batam Hanya Sekali Tangani Kasus Traficking
Baca: Jadi Korban Penculikan Bersama Keluarganya, Begini Kondisi Mayat Bocah 12 Tahun Ini Saat Ditemukan
Baca: Stadion Bukit Jalil Jadi Kandang Timnas U16 Indonesia. TKI Cuti Kerja Demi Dukung Garuda Muda
Tergiur akan tawaran itu, kedua gadis yang bersahabat itu datang ke Tanjungbalai Karimun pada Rabu (17/10/2018). Namun ketika berangkat ke Karimun keduanya tidak memberitahukan kepada orangtua masing-masing.
"Jadi mereka tidak pamit sama orangtuanya. Setelah sampai di Karimun, mereka baru memberi kabar jika akan bertemu orang yang nawarin kerja," kata seorang warga Karimun, Ardi yang ikut mencari mereka, Kamis (18/10/2018) sore.
Karena takut terjadi hal-hal yang tak diinginkan, pihak keluarga melapor ke Polres Selat Panjang dan berpaya mencari keberadaan berkoordinasi dengan menghubungi kenalannya di Karimun.
Setelah ditelusuri, ternyata benar mereka sedang berada di Karimun. Mereka ditemukan sedang menumpang di rumah seorang warga di daerah Telaga Harapan, Kolong Atas, Kelurahan Sei Lakam Barat, Kecamatan Karimun.
"Mereka numpang di rumah warga. Katanya hari Jumat (19/10) mereka akan dicarikan kontrakan oleh orang yang nawarin kerja itu," ujar Ardi.
Pada Kamis, pihak keluarga didampingi Kepolisian Selat Panjang tiba di Karimun untuk menjemput Dn dan Dv.
"Tadi keluarga menjemput dan sekarang sudah balik ke Selat Panjang," terang Ardi.
Namun sayangnya, ketika ditelusuri, nomor ponsel orang yang menawarkan mereka pekerjaan sudah tidak aktif lagi. Kedua remaja tersebut juga tidak mau memberitahukan identitas orang tersebut. (*)
