Profil Kepala BP Batam Edy Putra Irawady, Berjiwa Seni dan Lulusan Amerika
Edy Putra Irawady dilantik menjadi Kepala BP Batam di Jakarta, Senin (7/1/2019).
TRIBUNBATAM.id - Edy Putra Irawady dilantik menjadi Kepala BP Batam di Jakarta, Senin (7/1/2019).
Lahir di Kualatungkal, 5 Oktober 1957, ia sebelumnya menjabat Staf Khusus Menko Bidang Perekonomian.
Menjadi Kepala BP Batam, Edy Putra Irawady menggantikan Lukita Dinarsyah Tuwo.
Profil Edy Putra Irawady disebutkan Sarjana S1 di bidang Hukum dari Universitas Indonesia (1981) lalu meraih gelar Master of Arts in International Graduate Transaction dari George Mason University, Amerika Serikat.
Ia dipercaya menjabat sebagai Asisten Deputi Menko Ekuin Urusan Industri Olahan (2000 - 2001), Pelaksana Harian Asisten Deputi Menko Perekonomian Urusan Pemanfaatan SDA Pertanian dan Peternakan (2002 - 2004), lalu menjadi Asisten Deputi Menko Perekonomian Urusan Kelautan dan Perikanan (2001 - 2005).
Edy Putra Irawady ternyata juga berjiwa seni.
Baca: BREAKINGNEWS - BP Batam Punya Kepala dan Deputi Baru
Baca: Sempat Tertunda, Rapat Pembahasan Regulasi Ex-officio Kepala BP Batam Digelar Sore Ini
Baca: 7 Jenis Iring-iringan Kendaraan Wajib Diprioritaskan saat di Jalan Raya, Mobil Damkar Urutan Pertama
Baca: Polisi Amankan Dua Juru Parkir Ilegal di Jembatan Barelang, Satu Hari Bisa Kumpulkan Rp 445 Ribu
Dilansir dari kontan.co.id, Edy Putra Irawady memilih menuangkan curhatnya menjadi lirik lagu.
Alhasil ia sudah mencipta 18 judul lagu.
Sebanyak sembilan lagu di antaranya tertuang dalam album perdana Edy bertajuk Unthinkable Week.
Judul lagu yang menghiasi album yang meluncur sebulan lalu itu, misalnya, Jihad Kehilangan, Menembus Iman, Selesaikan Dulu, dan Hentuo Ze Ching Nen Fa Sen.
Edy bilang, isi curhatnya tentang masalah pekerjaan, Tuhan, dan filosofi hidup. 
Contoh, lagu Selesaikan Dulu adalah curhat tentang upayanya membujuk dua perusahaan otomotif dan produk makanan bayi untuk investasi di Indonesia 2006 lalu.
Awalnya, mereka menolak lantaran khawatir dengan kepastian usaha, tapi akhirnya masuk juga ke negara kita.
Dalam lagu ini, Edy menggambarkan seorang pria yang jatuh cinta pada wanita yang senang berpesta dan gonta-ganti pacar.
Namun, dia tetap sabar menanti perempuan itu memilihnya sebagai kekasih. “Kelihatannya lagu orang pacaran, padahal merayu untuk investasi di Indonesia,” ujarnya.
Tentunya, Edy tidak lupa memberi sentuhan jazz klasik pada beberapa lagunya.