Keterangkan Saksi Minim Jadi Kendala Polisi Belum Bisa Ungkap Pembunuhan Siswi SMK di Bogor
"Kendalanya memang tidak ada saksi yang melihat kejadian. Namun kami tengah lakukan upaya pengungkapan," kata Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Truno
TRIBUNBATAM.id, BANDUNG - Meski pembunuhan siswi SMK di Bogor terekam circuit close television ( CCTV), polisi masih belum bisa mengungkap siapa pelaku pembunuhan atas korban, Andriana Yubelia Noven Cahya Rejeki (18).
Sejumlah kendala dihadapi polisi, selain kurang jelasnya rekaman CCTV untuk mengetahui sosok pelaku, juga minimnya ketarangan saksi yang mampu menjelaskan peristiwa pembunuhan tersebut.
"Kendalanya memang tidak ada saksi yang melihat kejadian. Namun kami tengah lakukan upaya pengungkapan," kata Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko via ponselnya, Minggu (13/1/2019).
Anggota Ditreskrimum Polda Jabar turut diturunkan untuk membantu Polresta Bogor Kota untuk mengungkap pelaku pembunuhan. Sejumlah saksi juga sudah diperiksa.
"Ada saksi 8 orang, itu saksi petunjuk keterangan untuk melihat latar belakang korban," ujar dia.
Baca: Sosok Siswi SMK Bogor yang Tewas Ditusuk, Belum Mau Pacaran Karena Ingin Fokus Belajar
Baca: Sebelum Ditemukan Tewas Ditusuk, Siswi SMK Bogor Ini Terlihat Beli Kado Bersama Seorang Pria
Baca: Polisi Kantongi Ciri-ciri Pelaku, Simak Sejumlah Fakta Kasus Penusukan Siswi SMK di Bogor
Baca: Detik-Detik Pembunuhan Siswi SMK di Bogor, Pelaku Tunggu Korban dan Langsung Menusuk
Sementara itu, polisi juga sempat mememinta keterangan pria berinisial S yang disebut-sebut pernah dekat dengan korban.
S diamankan di Kota Bandung namun belakangan S tidak terlibat.
Periksa CCTV di Mabes Polri
Kapolresta Bogor Kota Kombes Hendri Fiuser mengatakan, S, pria yang diamankan terkait kasus pembunuhan siswi SMK di Bogor, kemungkinan bukan pelaku pembunuhan.
Dikutip Tribun Jabar dari Kompas.com, S mengaku pernah dekat dan menjalin hubungan dengan korban, Andriana Yubelia (18).
Sosok S kerap diidentikkan sebagai pelaku penusukan, seperti yang tersebar dalam media sosial.
"S sudah diamankan, tetapi bukan dia pelakunya. Kita masih lakukan pendalaman, kemungkinan dia bukan pelakunya," kata Hendri usai menghadiri rapat koordinasi keamanan dan ketertiban di Gedung Kemuning Gading, Kamis (10/1/2019).
Menurut Hendri, S kemungkinan bukan pelaku pembunuhan setelah polisi melakukan serangkaian pemeriksaan, termasuk mengidentifikasi ciri-ciri fisik terduga pelaku seperti yang terekam dalam kamera CCTV.

Pada saat kejadian, kata Hendri, S juga tidak terlacak berada di Kota Bogor. Hal itu juga didukung keterangan beberapa saksi yang sudah diperiksa.
"Setelah dilakukan pemeriksaan dan penyelidikan, profil S tidak identik dengan pelaku yang terekam di kamera CCTV. Jadi kapasitasnya masih saksi," ujar dia.