BATAM TERKINI
Sopir Taksi Online Kini Tak Perlu Khawatir Lagi, Bisa Jemput Penumpang di Titik yang Ditentukan
Para sopir taksi online setidaknya sudah bisa merasa aman dan nyaman dalam mencari nafkah saat ini. Begitu juga dengan pengguna jasa taksi online.
Penulis: Dewi Haryati | Editor: Sihat Manalu
Kini para sopir taksi online sudah bisa mengangkut penumpang tanpa dihantui rasa ketakutan, setelah ada kesepakatan antara sopir taksi online dan konvensional.
TRIBUNBATAM.id, BATAM - Para sopir taksi online setidaknya sudah bisa merasa aman dan nyaman dalam mencari nafkah saat ini. Begitu juga halnya dengan pengguna jasa taksi online.
Mereka tak perlu khawatir berlebihan terhadap keselamatan dirinya ketika mengangkut penumpang atau menumpangi taksi online.
Karena saat ini sudah ada kesepakatan 41 titik lokasi penjemputan penumpang untuk transportasi berbasis aplikasi antara perwakilan sopir taksi konvensional dan sopir taksi online.
"Ya, sudah disepakati titik-titiknya. Kita harapkan tak ada kekhawatiran lagilah. Kita sama-sama cari nafkah yang baik. Sopir aman, pengguna jasa aman, sama-sama nyaman," kata Ketua Asosiasi Driver Online (ADO) Kota Batam, Andi Bugis kepada Tribun, Rabu (30/1/2019).
• Video Viral Petugas SPBU Ditampar Gegara Premium Habis, Ungkapan Korban Tamparan Sangat Menyentuh
• 41 Titik Jemput Sudah Ditetapkan, Sopir Taksi Online : Sekarang Kami Tak Khawatir Dikejar Lagi
• Ahok BTP Bebas, Ahmad Dhani Masuk Penjara, Buni Yani Menyusul 1 Februari
Ia mengakui, kesepakatan yang dicapai saat pertemuan Jumat (25/1) lalu dan difasilitasi di kantor Dinas Perhubungan Kota Batam, memang belum final. Masih ada beberapa titik-titik lokasi penjemputan lagi yang belum disepakati.
Pun begitu, masih ada beberapa hal yang dinilai kurang nyaman bagi pengguna jasa ketika mereka harus dijemput di titik yang ditentukan dan mengharuskan mereka berjalan kaki beberapa meter terlebih dahulu.
Namun paling tidak, Andi menilai kesepakatan kemarin sudah ada kemajuan dibandingkan pertemuan mereka sebelum-sebelumnya.
"Pertemuan kemarin sudah luar biasa kemajuannya. Kalau dulukan tak bisa sama sekali. Sekarang, lebih baik karena ada titik-titiknya," ujarnya.
Sementara yang lalu, ketika ada pengguna jasa yang memesan di pusat perbelanjaan Mega Mall misalnya, mereka dihadapkan pada risiko. Seperti ribut dengan sopir taksi pangkalan, penumpang mesti diturunkan, sampai ke risiko kendaraan ditilang.
"Seperti jemput tamu di MM. Sudah agak jauhpun masih dikejar. Sekarang tak lagi," kata Andi.
Termasuk juga jika ada pengguna jasa yang memesan taksi online di Pelabuhan Internasional Batam Center, Kantor Pos. Mereka tak diperbolehkan mengangkut penumpang di lokasi tersebut.
"Sampai ke Harmonie One (dari pelabuhan), dulu tak boleh. Harus lewat dari Harmonie One, baru boleh. Sekarangkan sudah ada titik-titiknya," ujarnya.
Dikatakan, sebelum tercapainya kesepakatan itu, memang banyak pengguna jasa yang merasa takut, dan tak nyaman menggunakan taksi online. Mereka merasa waswas.
"Banyak itu orang dari luar Batam, seperti Jakarta. Ketika datang ke Batam, belanja ke Nagoya Hill misalnya. Selaku pengguna jasa mereka bingung. Seharusnya kan seperti raja. Masa order transportasi murah harus jalan ke depan. Hal-hal seperti ini baiknya dihapus untuk Batam lebih baik," kata Andi.
Kondisi sekarang pasca adanya kesepakatan antara perwakilan sopir taksi, jauh lebih baik. Walaupun masih ada kekurangannya.