Sugeng Pelaku Mutilasi dari Dulu Bikin Gempar. Pernah Bakar Rumah, Potong Lidah Pacar dan Pukul Ayah

Sugeng ini dari dulu selalu bikin gempar warga. Bahkan, Sugeng juga pernah diusir dari sini (Jodipan) sekitar 7-8 tahun lalu

surya/edgar
5 Pengakuan Mengejutkan Terduga Mutilasi di Pasar Besar Malang, Potong-potong Tubuh tapi Tak Bunuh 

TRIBUNBATAM.ID, MALANG - Pelaku mutilasi mayat perempuan di Pasar Besar Kota Malang, Selasa lalu, berhasil diungkap polisi, Rabu (15/5/2019).

Pelaku mutilasi Malang bernama Sugeng Angga Santoso yang pernah tinggal di Jodipan Wetan Gang Ill RT 04 RW 06 Kota Malang.

Ternyata, Sugeng memang dikenal sebagai sosok yang kerap melakukan kekerasan ketika tinggal di Jodipan.

6 Fakta Kasus Mutilasi Wanita 34 Tahun di Malang, Misteri Pesan Aneh hingga Tato di Tubuh Korban

Spontan Nyaut saat Polisi Iseng Memanggil, Pelaku Ternyata Nama yang Ditato di Kaki Korban Mutilasi

Pelaku Bantah Membunuh, Tapi Akui Memutilasinya Pakai Gunting Taman. Ini Alasannya

Menurut Narko (51), tetangga Sugeng, dulu pria tersebut pernah membakar rumahnya sewaktu tinggal di Jodipan.

Sugeng juga pernah memotong lidah kekasihnya dan memukul kepala ayahnya menggunakan palu.

"Sugeng ini dari dulu selalu bikin gempar warga. Bahkan, Sugeng juga pernah diusir dari sini (Jodipan) sekitar 7-8 tahun lalu," ujarnya.

Narko paham betul dengan Sugeng karena rumahnya berdempetan dengan pria tersebut.

Narko mengatakan, Sugeng memang dari dulu memiliki kelainan.

Tak hanya Sugeng, beberapa anggota keluarganya juga memiliki sifat aneh seperti Sugeng.

"Sepertinya gangguan ini sudah menggaris di keluarganya. Buktinya, keluarganya saja sudah tidak tahu-menahu dengan dia," ucapnya.

Selama menjadi tetangganya dulu, Sugeng sering membuat ulah.

Narko bahkan pernah melaporkan Sugeng ke polisi lantaran hampir membakar rumahnya tahun 2011.

Meski demikian, polisi tidak memproses Sugeng lantaran pernah masuk Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Lawang.

Hal inilah yang membuat polisi enggan menangkap Sugeng. 

"Sugeng ini kalau berbicara sama orang normal modelnya seperti orang gila. Tapi, kalau pihak Rumah Sakit Jiwa yang mengajak berbicara, dia kayak orang normal. Itu yang membuat RSJ tidak membawanya," terang Narko.

Muhammad Luthfi (46), Ketua RW 06 Kelurahan Jodipan juga mengatakan mengenal Sugeng, dulu merupakan warga Jodipan.

Halaman
1234
Sumber: Surya
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved