BERITA ATB

Melihat dari Dekat Wajah Waduk Duriangkang Batam, Fungsi Ekologis Terancam Eksploitasi Hutan

Melihat dari Dekat Wajah Waduk Duriangkang Batam, Fungsi Ekologis Terancam Eksploitasi Hutan

ATB
Persoalan Eceng Gondok yang masih menghantui Dam Duriangkang 

Melihat dari Dekat Wajah Waduk Duriangkang Batam, Fungsi Ekologis Terancam Eksploitasi Hutan

TRIBUNBATAM.id - Aktifitas ilegal di waduk dan area tangkapan air menjadi masalah klasik yang tak kunjung tuntas dibereskan.

Aktifitas ilegal yang semakin marak justru mengancam kawasan lindung, dan tentu saja berdampak langsung terhadap kualitas dan kuantitas cadangan air baku.

Kesan pertama saat masuk ke dalam hutan lindung Duriangkang adalah, kawasan ini lebih cocok disebut sebagai perkebunan rakyat ketimbang hutan lindung.

Pepohonan tak lagi berdiri rapat menghalangi sinar matahari, lebih banyak hamparan luas berisi tanaman holtikultura.

Yang jamak terlihat adalah daun Singkong, Jagung, Serai, Pepaya, Nangka dan tanaman-tanaman sejenis menjadi variasi-variasi yang bisa ditangkap mata saat menyusuri hutan.

Masing-masing kebun tampaknya dirawat dengan baik. Tampak dari sepinya ilalang disekitar tanaman-tanaman tersebut.

Masuk lebih jauh, kita bisa menemukan barisan-barisan pohon menghitam seperti terbakar.

Kisah Dibalik Pembangunan Masjid Istiqlal Jakarta, Perjuangan Bung Karno hingga Sarat Makna Bangunan

Viral! Video Wanita Tolak Pesanan Makanan Driver Ojek Online, Tuduh Penipu Hingga Salahkan Google

Luput dari Pengawasan, Balita Berusia 2 Tahun Jatuh ke Kandang Buaya, Orangtua Histeris

Di bawahnya rumput-rumput pendek bernasib sama. Barisan pohon ini tampaknya sengaja dibakar untuk membuka lahan perkebunan baru. 

Diseberangnya ada barisan pohon gosong yang telah ditebang.

Lahan di belakannya telah gembur dicangkul, dan dipenuhi batang-batang singkong yang distek.

Beberapa telah tumbuh daun muda. Beberapa bulan kedepan sudah bisa dipanen dan dijual.

Kondisi waduk juga cukup memprihatinkan. Kerambah ikan tampak berjejer rapih diselingi tanaman Eceng Gondok yang memenuhi hampir seluruh tepian waduk.

Kerambah itu biasanya diisi Mujahir Ikan Gabus, atau ikan air tawar lain yang bisa dijual.

Tak jauh dari barisan kerambah, tampak barisan kapal-kapal kayu diparkir di pinggir waduk.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved