Tragis, Pria Singapura Cekik Istri Hamil dan Putrinya Berusia 4 Tahun. Mau Bunuh Diri Takut Mati
Teo Ghim Heng tega mencekik leher istrinya, Choong Pei Shan, menggunakan handuk, setelah itu mencekik putrinya yang masih berusia empat tahun.
TRIBUNBATAM.ID, SINGAPURA - Judi adalah cikal malapetaka dalam keluarga.
Seperti seorang pria Singapura berusia 41 tahun, ini judi membuatnya bangkrut sehingga kemudian menjadi kalap.
Teo Ghim Heng tega mencekik leher istrinya, Choong Pei Shan, menggunakan handuk, setelah itu mencekik putrinya yang masih berusia empat tahun.
Setelah itu, Teo diduga mencoba bunuh diri tapi semuanya gagal.
• Beijing Blokir Seluruh Platform Media Terkait Demo Hong Kong yang Rusuh. Televisi Berubah Hitam
• Wanita Singapura Sekap Mantan Pacar Lesbinya 9 Hari. Foto Tanpa Busana Dijadikan Alat Memeras
• Perkelahian di Orchard Towers Singapura, Satu Orang Tewas, 8 Ditangkap
• Turis Asal Korea Jadi Korban Jambret, DPRD Batam Minta Polisi Pariwisata Bisa Diaktifkan Kembali
Pria ini bahkan sempat browsing di internet untuk mencari cara bunuh diri.
Teo kemudian meletakkan mayat dua orang yang dicintainya itu berdampingan dan membakarnya, setelah itu berbaring di sebelah mereka.
Namun, niat bunuh diri Teo ternyata tak terwujud karena ia tak tahan dengan panas.
Teo pun meninggalkan flat setelah menyalakan AC dan menutup jendel.
Dua jasad ibu dan anak itu sudah hangus saat ditemukan delapan hari kemudian, pada hari pertama Tahun Baru Imlek tahun 2017, seperti dilansir TribunBatam.id dari Channel News Asia mengutip laporan pengadilan.
Selama delapan hari setelah melakukan aksi bejatnya, sepert berbohong kepada keluarganya kenapa ia tidak membawa serta istri dan anaknya dalam persamuhan Tahun Baru Imlek.
Teo, kini berusia 43 tahun, dihadapkan dalam persidangan pada hari Selasa (2/7/2019) atas dua tuduhan pembunuhan, serta tuduhan ketiga, membunuh janin yang berusia enam bulan di kandungan ibunya.

Dari hasil pemaparan jaksa di pengadilan, Choong Pei Shan (39) adalah istri keduanya.
Terjebak Utang Judi
Teo yang bekerja sebagai agen properti ini terperangkap dalam utang sekitar Sin$ 70.000 atau sekitar Rp 770 juta dari rekan-rekannya dan menimbun utang kartu kredit serta menunggak biaya sekolah taman kanak-kanak (TK) anaknya.
Selain itu, ia menghabiskan beberapa ratus dolar per minggu untuk judi.