Ini Dia Sejumlah Negara yang Hendak Jadikan Batam Tong Sampah Setelah Ditolak Malaysia dan Filipina

Kabid BKLI BC Batam Sumarna mengatakan, semua kontainer berisikan limbah plastik itu segera di kembalikan ke negara asalnya.

TRIBUNBATAM.id/Dewi Haryati
Wali Kota Batam Muhammad Rudi dan wakilnya Amsakar mengecek kontainer di Batu Ampar menyusul ada pesan berantai yang menyebut ada kontainer bermuatan limbah, Jumat (14/6/2019). 

TRIBUNBATAM.id, BATAM - Pemerintah memastikan bahwa puluhan kontainer sampah plastik di Batam akan dikembalikan ke negara asal sampah tersebut.

Indonesia adalah negara ketiga di Asia Tenggara yang menolak dijadikan sampah setelah Filipina dan Malaysia yang menolak keras negaranya menjadi tong sampah dengan alasan papun.

Sebanyak 38 dari 65 kontainer yang diperiksa berisi sampah, sampah plastik, dan bahan berbahaya yang melanggar aturan impor, menurut pejabat bea cukai di pulau Batam.

"Kami sedang berkoordinasi dengan importir untuk segera memproses pengembalian mereka," kata juru bicara kantor bea cukai Sumarna kepada AFP.

Kasus Jambret di Batam, Polisi Tangkap dan Tembak 3 Pelaku, Sudah 17 Kali Beraksi di Kota Batam

Kisah Tragis Pria Singapura Cekik Istri Hamil dan Putrinya Berusia 4 Tahun. Bunuh Diri Tapi Gagal

Sederet Fakta Limbah Plastik yang Hebohkan Batam, Bau Menyengat Hingga Mengandung B3

Sampah tersebut berasal dari Amerika Serikat, Australia, Prancis, Jerman dan Hong Kong.

Bulan lalu, Jakarta juga mengembalikan lima kontainer limbah ke Amerika Serikat, bergabung dengan paduan suara negara-negara Asia Tenggara yang semakin tidak senang dijadikan sebagai tempat pembuangan sampah dari negara-negara Barat.

Keputusan China pada tahun 2018 untuk melarang impor limbah plastik asing membuat sistem daur ulang global menjadi kacau.

Sejumlah negara maju berusaha untuk menemukan tempat untuk mengirim limbah mereka dan Asia Tenggara kemudian menjadi pilihan, "bekerja sama" dengan pengusaha lokal.

Pada Mei 2019 lalu, Malaysia juga mengembalikan ribuan ton sampah plastik yang ditangkap di sejumlah pelabuhan.

Filipina juga mengembalikan sekitar 69 kontainer sampah ke Kanada bulan lalu, setelah Presiden Rodrigo Duterte mengancam akan mengembalikan sendiri sampah itu jika Kanada tidak menjemputnya.

Malaysia dan Filipina Marah dan Ancam Pulangkan Impor Sampah Plastik, Bagaimana dengan Batam?

Wali Kota Batam Rudi Gerah: Harusnya Impor Biji Plastik Bukan Sampah Plastik

Menteri Energi, Sains, Teknologi, Lingkungan dan Perubahan Iklim Malaysia Yeo Bee Yin meninjau kontainer berisi sampah plastik yang diimpor dari berbagai negara. Di seluruh pelabuhan, ditemukan 123 kontainer sampah plastik.
Menteri Energi, Sains, Teknologi, Lingkungan dan Perubahan Iklim Malaysia Yeo Bee Yin meninjau kontainer berisi sampah plastik yang diimpor dari berbagai negara. Di seluruh pelabuhan, ditemukan 123 kontainer sampah plastik. (Berita Harian Online)

Sekitar 300 juta ton plastik diproduksi setiap tahun, menurut Worldwide Fund for Nature (WWF), dengan sebagian besar berakhir di tempat pembuangan sampah atau mencemari laut, yang kemudian menjadi krisis internasional yang berkembang.

Sebelumnya, kontainer berisi sampah plastik asal Amerika Serikat juga ditemukan di pelabuhan Surabaya.

Dalam dokumennya, kontainer tersebut disebut berisi potongan kertas, namun setelah diperiksa, isinya botol, sampah plastik, hingga popok, kata pejabat senior kementerian lingkungan Sayid Muhadhar.

Lima kontainer milik perusahaan Kanada  dikirim dari Seattle, Amerika Serikat ke Surabaya, kota terbesar kedua di Indonesia pada akhir Maret, kata Muhadhar.

Sampah Plastik di Batam

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved