Heboh Beras Sintetis alias Plastik

Ini Langkah Pemerintah Agar Beras Plastik tak Beredar di Indonesia

Dua pekan terakhir negeri ini geger. Sumber kegemparan bukan berasal dari panggung politik yang memang masih memanas sampai hari ini.

instagram
Beras plastik yang dibeli oleh warga Bekasi di sebuah pasar tradisional pada 18 Mei 2015 lalu. 

“Dengan aturan tersebut, kami akan fokus pada distribusi dan kejelasan produk beras,” tegas menteri yang juga punya perusahaan pengemas beras ini.

Selain aturan yang memperketat perizinan beras kemasan, beleid lain yang akan terbit juga memberikan wewenang bagi Kemdag menetapkan kebijakan harga komoditas utama.

“Juga mengelola stok dan logistik serta ekspor impor bahan pangan,” ungkap Srie Agustina, Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan.

Peraturan itu produk turunan dari Peraturan Presiden (Perpres) tentang Pengendalian Harga Kebutuhan Pokok dan Barang Penting yang sejauh ini masih di meja Presiden menunggu pengesahan.

Yang pasti, pemerintah bisa menentukan harga maksimal barang kebutuhan pokok. “Bagaimana penetapannya, saat ini belum selesai. Perpres belum ditandatangani Presiden,” ujar Rachmat.

Stok beras aman

Lantas, bagaimana pasokan dan harga beras menjelang Ramadan dan Idul Fitri tahun ini?

Rachmat memastikan, pemerintah bakal mengambil kebijakan dan tindakan apapun yang diperlukan untuk menjaga ketersedian dan harga beras juga bahan pangan lainnya.

Info saja, harga beras di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta, terus merangkak naik menjelang bulan puasa dan lebaran. Harga beras jenis IR-64 I, misalnya.

Pada 1 Mei lalu harganya masih Rp 8.600 per kilogram (kg) tapi di 28 Mei mencapai Rp 9.200 per kg.

Begitu juga dengan beras Cianjur Kepala. Pada 1 Mei harganya masih Rp 12.000 per kg namun di 28 Mei mencapai Rp 13.400 sekilo.

Menurut Direktur Perum Bulog Lely Pelitasari Soebekty, sampai 27 Mei lalu harga beli beras ke petani masih sesuai harga pembelian pemerintah (HPP) yaitu Rp 7.300 per kg.

Ia memastikan, stok beras di gudang Bulog saat ini terhitung aman untuk 5,5 bulan ke depan.

Dengan musim panen yang masih berlangsung hingga kini, serapan beras Bulog dari petani rata-rata mencapai 25.000 ton per hari.

Biasanya. Lely menuturkan, kebutuhan beras nasional sekitar 250.000 ton per bulan tanpa menghitung momen bulan puasa dan lebaran.

Sumber: Kompas.com
Halaman 2/3
Tags
beras
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved