Pasang Surut Jualan Pakaian Bekas Singapura di Pasar Jodoh Batam

Menggelar tenda biru di bilangan jalanan utama Jodoh, Batam, jadi aktifitas Lilis setiap pagi dan jelang malam hari.

tribunnews batam/yusuf riadi
Lilis (kanan), pedagang seken Jodoh saat melayani pembeli barang daganganny,a Kamis (15/10/2015). 

Laporan Tribunnews Batam, Yusuf Riadi.

TRIBUNNEWSBATAM.COM, BATAM - Menggelar tenda biru di bilangan jalanan utama Jodoh, Batam, jadi aktifitas Lilis setiap pagi dan jelang malam hari.

Dengan berjualan pakaian bekas, Lilis sempat jaya lantaran bisa membeli perhiasan emas.

Tapi kini, diakuinya, berjualan barang seken dirasakannya tidak segairah dulu.

Sejak pagi hari mulai pukul 06.00 WIB, Lilis bersama pedagang seken lainnya disibukan dengan kegiatan berkemas dan mengembangkan petak-petak tenda yang menandakan aktifitas jualan seken sudah dimulai.

Lokasi yang ditempati pedagang seken ini terletak di kawasan strategis dan bisa diakses oleh siapa saja.

Tak jauh dari Pasar Tos 3000 yang memang dikenal sebagai pasar paling ramai di Batam.

Menempati jalan utama di bilangan Jodoh tersebut, membuat akses jalan jadi tertutup.

Jalanpun hanya bisa dilalui oleh kendaraan roda dua.

Jalan yang terdiri dari dua jalur di kawasan itu dipenuhi dengan tenda-tenda pedagang.

Bahkan, para pedagang tidak segan-segan menggelar dagangan mereka langsung di tengah jalan.

Mereka menggunakan alas terpal yang seadanya, asalkan bisa berjualan dengan lancar dan mudah.

Lilis memiliki satu tenda berukuran sedang di kawasan tersebut .

Ia mencoba mengadu nasib mencari rezeki.

Pajangan pakaian-pakain bekas untuk semua umur menghiasi tenda miliknya, mulai dari pakaian anak-anak, remaja hingga  dewasa baik pria dan wanita.

Pemandangan pedagang seken seolah sudah lumrah bagi warga Batam, termasuk pemerintah daerah tidak bisa berbuat banyak dengan aktifitas jual beli barang-barang seken yang memakan seluruh jalan.

Kawasan ini seolah sudah menjadi magnet bagi Batam dan pendatang sebagai pusatnya barang-barang seken khususnya fashion, sepatu dan aksesoris lainnya.

"Dulu kawasan ini sempat akan ditutup dari pedagang seken oleh pemerintah, tapi tak tahu jugalah gimana jadinya sekarang masih ada, lagian kalau dilarang semua harus jualan kemana lagi," keluhnya

Meski tidak berpengaruh dari kondisi perekonomian Indonesia yang mulai pasang surut.

Peminat barang seken tetap masih ada. Maklum saja pedagang seken di jodoh ini terkenal dengan harga yang murah dengan kualitas yang cukup baik.

Prinsipnya asalkan mau berusaha berdagang pasti ada saja yang mencari

"Sekarang jualannya sudah mulai susah, berbeda beberapa tahun lalu saya masih bisa untuk beli emas dari hasil berjualan seken, sekarang dapat untung dikit-dikit aja," ujar Lilis, Kamis (15/10/2015).

Jualan barang seken yang telah dijalaninya juga mengalami masa pasang surut.

Kadang bisa ramai maupun hanya sekedar bisa untuk makan saja.

Hal tesebut juga dirasakan pengaruhnya dari barang-barang yang didapat.

Maklum saja barang-barang seken berasal dari Singapura ini dibeli dari pemasok yang sudah dikemas dalam karung berukuran besar.

Dalam mendapatkan barang seken, jualannya juga untung-untungan.

Dalam satu karung berukuran besar tersebut bisa dibeli seharga Rp 500-600 ribu.

Didalamnya juga tidak bisa dipastikan apakah barang yang dibeli dijamin bagus atau justru sampah.

Terkadang isinya bisa setengahnya hanya sampah, pakaian yang cacat yang tidak bisa dijual.

"Barang sekarang banyak yang jelek. Memang sudah diaminkan dari sananya. Ya kita sebagai pedagang harus terima," ujarnya

Barang dagangan seken biasanya didapat sekali seminggu, dari beberapa pemasok.

Dari hasil tersebut Lilis harus pintar-pintar untuk memilih yang layak dijual.

Meski masih tergolong baru berjualan seken, Lilis juga sudah memiliki pelanggan.

Terkenal dengan harga yang cukup murah, apabila belanja baju-baju dan celana di jodoh, tidak hanya warga lokal saja yang berburu kebutuhan pakaian dan aksesoris.

Bahkan warga dari Jakarta dan kota-kota lain juga selalu menyempatkan diri untuk berburu produk seken.

"Selain warga lokal, beberapa turis mancanegara juga selalu singgah di pasar seken Jodoh untuk mencari produk bermerek. biasanya turis Singapura seriang mencari produk-produk bermerek," tuturnya.

Uniknya lagi, keberadaan pasar seken Jodoh juga bisa menjadi ladang untuk mencari nakah bagi yang lainnya. Meski produk seken tak kalah pamor bagi penggemarnya. Barang seken Jodoh juga jadi pilihan untuk dimanfaatkan sebagai jual beli dengan sistem online khsusnya bagi remaja wanita.

"Ada yang berbisnis online, mereka ambil barang seken disini lebih banyak busana wanita seperti gaun," jelas Lilis.

Salah satu daya tarik barang seken di Jodoh ini adalah masih adanya barang-barang bermerek yang masih cukup bagus.

Barang tersebut bisa di =dapat dengan harga miring, asalkan pandai-pandai menawar dengan pedagang.

Barang seken yang dijual dimulai dari harga Rp 10 ribuan hingga seharga Rp 85 ribu. tergantung kualitas barang seken yang tersedia.

"Disini terkenalnya dengan harga murah ya untuk masyarakat kelas menengah kebawahlah. Namun kalau pintar memilih ada barang bermerek juga," ujarnya.

Dengan kondisi pasar seken sekarang ini Lilis berharap bisa diakomodir pemerintah seandainya kawasan ini tidak dibolehkan untuk berjualan lagi.

Selain itu, adanya pasar seken ini sejumlah usaha lainya juga ikut tumbuh seperti minuman dan makanan. (*)

Sumber:
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved