KALEIDOSKOP KEPRI 2015
Oknum Polisi Ini, Borgol dan Bakar Sudirman Hingga Akhirnya Tewas di Karimun
Sudirman ditemukan pertama kali oleh seorang warga bernama Mail yang kebetulan melintas dengan mobil.
BATAM.TRIBUNNEWS.COM, KARIMUN - Kabupaten Karimun geger. Seorang lelaki ditemukan dalam koondisi hampir sekujur tubuhnya melepuh, Rabu (14/1/2015) malam, sekitar pukul 21.45 WIB di kawasan Pelambung, RT 01/RW 01 Desa Pongkar, Kecamatam Tebing, Karimun.
Lelaki yang diketahui bernama Sudirman (29) ini, diketahui seorang warga Batam. Sudirman ditemukan pertama kali oleh seorang warga bernama Mail yang kebetulan melintas dengan mobil.
Saat itu Sudirman tengah terduduk di aspal jalan sekitar objek wisata air terjun Desa Pongkar sambil meraung-raung kesakitan, sementara kedua tangannya dalam kondisi terborgol.
Diduga, Sudirman merupakan korban percobaan pembunuhan dengan cara dibakar lalu ditinggal pelakunya begitu saja. Sudirman diduga dibakar tak jauh dari lokasi pertama kali ia ditemukan.
Ia berhasil mencapai jalan raya dengan cara merangkak meski kedua tangannya diborgol. Lokasi tempat ditemukannya Sudirman ini memang dikenal jauh dari pemukiman warga dan banyak ditumbuhi tanaman liar.
"Ia ditemukan pertama kali oleh warga yang melintas dengan sepeda motor dari arah Pelambung menuju Balai. Saat itu ia tengah terduduk di tepi jalan aspal sambil meraung-raung kesakitan dengan kedua tangan diborgol," ujar seorang sumber.
Menurut informasi, Mail awalnya mendengar selintas suara orang meraung-raung. Ia kemudian memperlambat laju mobil untuk mengenali asal suara sambil menengok kiri-kanan.
Dan benar, ia melihat dari atas mobilnya seorang pria persis di tepi jalan dengan kondisi tangan diborgol dan sekujur tubuhnya nyaris terbakar. Namun Mail tak segera menolong karena ia ketakutan.
Mail pun langsung menyambangi Pos Babinsa (Bintara Pembina Desa) 01/Koramil 04 Tebing/Kodim 0317 Tanjung Balai Karimun yang tidak jauh dari lokasi.
Kopka Atmajaya yang piket malam itu kaget mendengar informasi itu dan langsung menuju lokasi yang disebutkan Mail. Saat menemukan korban, Sudirman terlihat sudah tergeletak di tanah. Ia hanya berkata haus dan minta minum.
"Saya lihat kain di badannya sebagian sudah menempel dengan kulit kulitnya saking parahnya luka bakar yang dialami," papar Atmajaya.
Atmajaya langsung menghubungi Kepala Desa setempat. Bersama warga, korban langsung diangkat ke atas mobil pick up dan dilarikan ke RSUD Karimun.
"Ada juga warga yang takut melihatnya. Saya bilang, jangan takut, kita selamatkan dulu dia, ini masalah nyawa," ujar Atmajaya.
Sudirman ketika ditanya oleh warga setempat, sempat memberitahukan namanya, tempat ia tinggal, asal daerahnya, serta peristiwa yang sedang menimpanya.
Menurut pengakuan Sudirman ia tinggal di sebuah rumah kontrakan di daerah Bukit Senang, Kecamatan Karimun bersama oknum polisi berpangkat Brigadir dan berinisial Si yang belakangan diketahui bertugas di Polsek Tebing.
Belum diketahui pasti motif pembakaran Sudirman. Menurut informasi yang berhasil dihimpun, masalah yang menimpa Sudirman dikait-kaitkan dengan dugaan kasus narkoba yang melibatkan oknum polisi.
Bahkan, ada yang melihat korban dibawa dengan sebuah mobil sedan ke lokasi. Mobil itu diketahui milik seorang polisi.
Berdasarkan keterangan Suharyanto, Kepala Bidang Pelayanan RSUD Karimun, Sudirman sudah dalam keadaan kritis sejak tiba di UGD. Kondisi luka bakarnya juga masuk stadium 3 dengan tubuh mengalami luka bakar mencapai 90 persen.
Bahkan di beberapa bagian tubuh Sudirman mulai membengkak, salah satunya di sekitar mulut. Akibatnya, Sudirman sulit berkomunikasi.
Warga Batam asal Nangroe Aceh Darussalam (NAD) itu juga dilaporkan mengalami kekurangan cairan tubuh dan kesulitan fungsi organ seperti pernafasan.
"Sampai saat ini dan untuk lima hari ke depan, pasien akan memasuki masa kritis. Kita doakan saja ia mampu melewatinya. Pada tahap ini, nyawanya bisa saja terancam. Kami akan berupaya semampunya. Tiga dokter spesialis kami turunkan, yakni dokter spesialis dalam, bedah dan anestesi," ujar Suharyanto di ruang kerjanya, kemarin siang.
Setelah Sudirman dibawa ke RSUD, pengamanan di rumah sakit itu langsung diperketat. Empat aparat kepolisian terlihat menjaga tempat dirawatnya Sudirman.
Aparat berjaga di pintu masuk tempat lelaki itu dirawat. Bahkan, mereka juga bertugas mencari obat yang tidak tersedia di RSUD.
Sementara itu, Kapolres Karimun AKBP Suwondo Nainggolan mengaku belum bisa berkomentar banyak terkait kasus tersebut karena pihaknya masih dalam proses pengumpulan keterangan saksi-saksi. Sedangkan korban sendiri belum bisa dimintai keterangan karena kondisinya yang parah.
Informasi yang beredar, penganiayaan terhadap lelaki itu melibatkan oknum polisi. Hal ini karena kondisi korban dalam keadaan terborgol. Bahkan, ada informasi yang beredar bahwa ada tiga oknum polisi berpangkat Brigadir.
Terkait kabar tersebut, Suwondo mengatakan, informasi itu masih belum jelas karena masih dalam penyelidikan.
"Belum jelas. Kami baru akan melakukan proses pengembangan. Saya tidak bisa berikan statement kalau semuanya belum jelas. Nantilah, kalau semuanya sudah jelas, akan saya sampaikan," katanya. (Tribun Batam/Leo/Yah)