KALEIDOSKOP KEPRI 2015

KASIHAN, Bayi dengan Tali Pusat Sudah Mengering Ini Dibuang Orangtuanya

Bayi berjenis kelamin laki-laki itu meringkuk di dalam sebuah kardus. Diduga bayi itu sengaja dibuang oleh orangtuanya.

1. Berat Badannya Hanya 1,8 Kilogram

Bayi malang yang diletakkan ibunya di depan rumah Syamsil (40), Minggu (22/3) dini hari itu ternyata dalam kondisi tidak normal. Selain mengalami luka di mata kanan, bayi itu memiliki berat badan yang tidak sama seperti bayi lain seusianya karena hanya 1,8 kilogram.

Akibat kondisi tersebut, bayi laki-laki ini dirawat secara intensif di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Tanjungpinang. "Berat badannya cuma 1,8 kilogram saja," ungkap Ully, Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Ketapang Kepri, saat ditemui di RSUD Kota Tanjungpinang, Minggu sore.

"Tidak hanya itu, mata anak ini juga bengkak dan bernanah. Biasanya anak dengan kondisi demikian, lahir dari orangtua yang memiliki infeksi seksual menular. Tapi ini baru bersifat dugaan saja," ungkap Titi Sulastri, anggota Komisi Perngawasan dan Perlindungan Anak Daerah (KPPAD) Kepri yang memiliki latar belakangan pendidikan di bidang kesehatan.

Penemuan bayi tersebut menyita perhatian banyak pihak. Termasuk Walikota Tanjungpinang Lis Darmansyah, langsung datang ke RSUD Tanjungpinang, tadi malam, untuk melihat sang bayi. Ia mengaku geram mendapat berita itu. Lis berharap pihak kepolisian segera menemukan orangtua yang tega membuang bayinya itu.

"Orangtua anak itu sudah lebih dari binatang. Kalau binatang masih tahu tempat yang aman untuk meletakkan anaknya. Tapi orangtuanya malah tidak tahu merawat anaknya sendiri. Karena itu, saya sangat mengharapkan supaya kepolisian segera menangkap orangtua anak ini," kata Lis saat menjenguk sang bayi di Ruang Anggrek RSUD Tanjungpinang.

Lis menegaskan, tidak sulit bagi polisi untuk menemukan orangtua bayi malang itu. Dia meyakini, orangtua sang bayi bisa dilacak di tempat-tempat bersalin yang ada di Tanjungpinang.

"Ini adalah kasus kedua. Kasus pertama belum diungkap oleh pihak kepolisian. Kalau tidak terungkap, di waktu mendatang, orang lain bisa berbuat hal yang sama. Makanya saya berharap agar pihak kepolisian segera menemukan orangtua dari bayi ini, termasuk menuntaskan kasus pertama," kata Lis.

Beberapa bulan sebelumnya, seorang bayi pernah ditemukan di daerah Haji Ungar Tanjungpinang. Bayi tersebut ditemukan di dalam saluran drainase setinggi dua meter. Bayi malang itu ditemukan oleh neneknya sendiri dalam kondisi hidup.

Setelah dicari tahu, polisi akhirnya menemukan ibu kandung dari bayi tersebut. Namun, setelah itu, kasusnya tidak ditindaklanjuti. Bahkan, ibu kandung bayi yang dibuang ini dikabarkan sudah menikah.

"Memang dia sudah menikah. Tetapi proses pernikahan itu tidak akan menghapus ulah ibunya yang membuang bayinya," kata Lis.

"Kami sebagai Lembaga Sosial Masyarakat (LSM) yang bergerak di bidang anak mengharapkan pihak kepolisian untuk menuntaskan kasus pembungan anak yang pertama itu," tegas Ully, Ketua LSM Ketapang Kepri.

Ully juga baru mendengar bahwa ibu yang membuang bayi di drainase itu sudah menikah. Ia juga heran polisi tidak menindaklanjuti.

Saat ini, bayi yang ditemukan kemarin ditangani oleh Dinas Sosial (Dinsos) Kota Tanjungpinang dan KPPAD Kepri. Bayi ini akan dititipkan di Rumah Perlindungan Anak milik Pemko Tanjungpinang setelah ada berita acara serah terima di Kantor Kepolisian Sektor (Polsek) Bukit Bestari.

Sementara itu, Kepala Unit (Kanit) Reserse dan Kriminal (Reskrim) Polsek Bukit Bestari, Inspektur Polisi Satu (Iptu) As'ad menduga bayi ini lahir dari hubungan bebas pasangan pria dan wanita. Saat ini pihaknya tengah meyelidiki pelaku pembuangan bayi tersebut.

"Polsek titipkan bayi ini ke Dinas Sosial dan Perlindungan Anak untuk merawat bayi," tegas As'ad lagi. (Tribun Batam/tom)

Halaman
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved